12 Potret Fushimi Inari Taisha, Kuil 10.000 Gerbang di Kyoto yang Menyedot Wisatawan
Fushimi Inari Taisha adalah kuil utama untuk memuja Inari sekaligus objek wisata populer untuk menikmati pemandangan musim gugur.
Fushimi Inari Taisha adalah kuil utama untuk memuja Inari sekaligus objek wisata populer untuk menikmati pemandangan musim gugur.
-
Apa yang membuat Fushimi Inari Taisha mudah dikenali? Kuil ini mudah dikenali melalui deretan gerbang torii berwarna oranye yang menjadi ciri khasnya.
-
Dimana letak kuil Kiyomizu-dera? Kiyomizu-dera adalah kuil Buddha yang terletak di kaki Gunung Otowa, bagian dari pegunungan Higashiyama yang menghiasi Kyoto bagian timur.
-
Kenapa Kuil Kiyomizu-dera banyak diburu wisatawan? Kuil ini banyak diburu wisatawan untuk menyaksikan pemandangan sunset terbaik.
-
Kapan Kiyomizu-dera didirikan? Kuil ini didirikan pada tahun 778 oleh Enchin Shonin, seorang biksu dari Nara (ibu kota Jepang dari tahun 710 hingga 784) yang mendapat wangsit untuk membangun kuil di dekat mata air Otowa.
-
Kapan Fuji berangkat umroh? Minggu (10/9), Fuji mengunggah momennya bersama sang kakak, Fadly.
-
Kapan Fuji pergi beribadah Umrah? Belakangan ini, Fuji telah berangkat ke Tanah Suci untuk menjalani ibadah Umrah bersama keluarga dan kerabatnya.
12 Potret Fushimi Inari Taisha, Kuil 10.000 Gerbang di Kyoto yang Menyedot Wisatawan
Fushimi Inari Taisha adalah salah satu kuil tertua dan terpopuler di Kyoto.
Kuil ini didedikasikan untuk Kami Inari, dewa panen padi, kesuburan, dan kemakmuran.
Salah satu objek wisata terpopuler Kyoto ini memiliki banyak daya tarik, mulai dari arsitektur yang megah, pemandangan alam yang indah, hingga sejarah yang kaya.
Berikut adalah beberapa hal menarik tentang Fushimi Inari Taisha yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Fushimi Inari Taisha adalah Lokasi Ikonis di Film Pemenang Oscar, Memoirs of a Geisha
Film ini diadaptasi dari novel karya Arthur Golden yang menceritakan kehidupan seorang geisha di Jepang pada masa Perang Dunia II.
Salah satu adegan yang paling mengesankan adalah ketika tokoh protagonis, Chiyo (Suzuka Ohgo) berlari melewati deretan gerbang merah yang disebut torii di Fushimi Inari Taisha.
Gerbang-gerbang ini melambangkan pintu masuk ke dunia roh dan merupakan ciri khas kuil Inari.
2. Lokasinya Berseberangan dengan Stasiun Inari
Fushimi Inari Taisha berdiri di kaki Gunung Inari yang berada di ketinggian 233 MDPL.
- Tuai Banyak Pujian, Potret Momo Eks Geisha Rawat Sang Ibunda di Rumah Sakit Singapura, Sempat Masuk ICU
- 10 Potret Sungai Kamo yang Menawan dari Jembatan Shijo-ohashi, Kyoto
- 4 Objek Wisata Keren di Kyoto yang Muncul di Film Pemenang Oscar, Memoirs of a Geisha
- Berburu Sunset di Kiyomizu-dera, Kuil Megah di Kyoto yang Jadi Situs UNESCO
Kuil ini termasuk objek wisata Kyoto yang mudah diakses.
Jaraknya cuma 6 menit perjalanan kereta dari Stasiun Kyoto.
Anda tinggal satu kali naik kereta Nara Line (JR) ke Stasiun Inari.
Tak berjalan jauh untuk mencapai kuil tersebut, karena gerbang masuknya berseberangan dengan Stasiun Inari.
3. Fushimi Inari Taisha Buka 24 Jam dan Gratis
Turis bisa mengunjungi kuil ini kapan saja tanpa harus membayar tiket masuk.
Baik siang maupun malam, kuil ini selalu ramai dikunjungi oleh peziarah dan wisatawan.
Jika Anda ingin menikmati suasana yang lebih tenang, Anda bisa datang di pagi atau malam hari.
Kuil ini juga memiliki pencahayaan yang cantik di malam hari, terutama di aula utama yang disebut Honden.
4. Butuh Lebih dari 2 Jam untuk Menjelajahi Seluruh Kuilnya
Fushimi Inari Taisha tidak hanya terdiri dari satu bangunan utama, tetapi juga banyak kuil kecil yang tersebar di lereng gunung Inari.
Turis bisa berjalan menyusuri jalur yang berkelok-kelok dan dikelilingi oleh hutan bambu dan pepohonan.
Sepanjang jalur dihiasi torii berwarna merah dengan tulisan nama-nama donatur.
Karena luas kompleks Fushimi Inari Taisha mencapai 4 kilometer, Anda butuh trekking dengan waktu lebih dari 2 jam untuk menjelajahi seluruh areanya.
5. Fushimi Inari Taisha Punya Lebih dari 10.000 Torii (Gerbang Merah)
Salah satu daya tarik utama kuil Fushimi Inari Taisha adalah barisan torii yang disebut Senbon Torii. Torii adalah gerbang merah yang menjadi simbol kuil Shinto.
Para peziarah dan pengunjung dapat berjalan di bawah ribuan torii yang berjejer rapi dan menciptakan suasana mistis.
Ada sekitar 10.000 torii di Fushimi Inari Taisha. Ini merupakan lokasi dengan jumlah torii terbanyak di Jepang.
Torii-torii ini merupakan sumbangan dari para pengusaha Jepang yang ingin mendoakan keberhasilan usaha mereka atau mengucapkan terima kasih atas keinginan yang terkabul.
Kebiasaan menyumbang torii ini mulai berkembang sejak zaman Edo (1603–1868) dan terus berlanjut hingga saat ini.
Sepanjang jalan utama, ada sekitar 800 torii yang disusun berdampingan sehingga menyerupai terowongan.
6. Gerbang Merahnya Dibangun atas Perintah Hideyoshi Toyotomi
Meskipun torii-nya lebih populer, bangunan kuil Fushimi Inari Taisha juga memiliki keindahan arsitektur tersendiri.
Kuil ini dibangun dengan gaya tradisional Jepang dan dicat dengan warna merah yang mencolok seperti torii di depannya.
Kuil ini awalnya dibangun pada tahun 711 di bukit Inariyama di barat daya Kyoto, tetapi kemudian dipindahkan pada tahun 816 atas permintaan biksu Kūkai. Struktur kuil utama yang ada sekarang dibangun pada tahun 1499.
Salah satu tokoh sejarah Jepang yang berjasa dalam pembangunan torii Fushimi Inari Taisha adalah Hideyoshi Toyotomi. Ia adalah seorang daimyo yang berhasil menyatukan Jepang setelah periode perang saudara.
Pada tahun 1589, ia memerintahkan pembangunan 1.000 torii di Fushimi Inari Taisha sebagai tanda rasa syukur atas kemenangannya dalam pertempuran Komaki-Nagakute melawan Ieyasu Tokugawa.
7. Tiap Kuil Dijaga Patung Rubah yang Menggigit Berbagai Objek
Fushimi Inari Taisha tidak hanya memikat dengan arsitektur dan gerbang berwarna merah darahnya, tetapi juga identik dengan keberadaan patung kitsune (rubah).
Patung ini tersebar di sekitar kuil dalam berbagai ukuran, dianggap sebagai utusan Inari, dewa padi yang dihormati oleh masyarakat Jepang.
Keunikan patung-patung kitsune di Fushimi Inari Taisha terletak pada objek yang mereka gigit, mulai dari batang padi, gulungan perkamen, hingga kunci dan bola.
8. Fushimi Inari Taisha adalah Tempat Memohon Rezeki kepada Dewa Padi Inari
Fushimi Inari Taisha juga dikenal sebagai kuil induk dari 32.000 kuil cabang (bunsha) yang tersebar di seluruh Jepang.
Menurut situs Japan-Guide, kuil ini menjadi tempat pemujaan utama bagi Inari, dewa padi yang dianggap sebagai pelindung perdagangan.
Banyak pengusaha dan pedagang yang datang berdoa di tempat ini, memohon berkah dalam menjalankan bisnis mereka.
Kuil yang sangat dihormati sejak zaman Heian ini selalu ramai oleh peziarah, terutama pada awal tahun baru ketika jutaan orang datang untuk memohon keberuntungan di tahun yang baru.
9. Fushimi Inari Taisha Punya Pemandangan Musim Gugur Terbaik di Kyoto
Fushimi Inari Taisha termasuk lokasi terpopuler untuk menikmati keindahan musim gugur di Kyoto selain Kiyomizu-dera.
Setiap tahun, jutaan wisatawan membanjiri tempat ini untuk menyaksikan daun-daun merah dan kuning yang memenuhi kuil.
Agar terhindar dari kerumunan turis dan burung gagak liar, disarankan untuk mengunjungi kuil ini di pagi hari.
10. Pengunjung Bisa Membeli Jimat dan Lembar Permohonan dari Staf Kuil
Para pengunjung Fushimi Inari Taisha bisa membeli jimat atau lembar harapan dari para pengelola kuil.
Harga dan bentuknya bervariasi, ada yang mencapai ribuan yen (ratusan ribu rupiah).
Basanya, lembar-lembar permohonan ini ditulisi permohonan atau harapan si pembeli, lalu digantung di lokasi tertentu, sesuai dengan petunjuk yang tertulis.
11. Punya Deretan Toko Suvenir Khas Kyoto
Setelah memanjatkan permohonan, pengunjung bisa mampir ke toko-toko suvenir yang berderet di area kuil.
Masing-masing menawarkan suvenir yang nyaris seragam.
Ada boneka berbentuk kitsune mungil, jimat, gantungan kunci, magnet, maneki neko (patung kucing keberuntungan), kipas, sampai kaos dengan desain khas Kyoto.
12. Fushimi Inari Taisha Tawarkan Aneka Street Food Lezat
Selain menjual suvenir, Fushimi Inari Taisha juga menawarkan pengalaman kuliner yang beda.
Deretan lapak street food di sekitar kuil menyajikan aneka hidangan tradisional dan khas festival, seperti inari sushi, mitarashi dango, dan nikumaki onigiri.
Lapak-lapak penjual yakisoba, sate bakso kepiting, hingga sate wagyu asli juga selalu ramai pengunjung.
Pengunjung dapat memanjakan lidah mereka dengan menikmati hidangan lezat ini setelah berkeliling kuil.