Keunikan Pohon Berusia Ratusan Tahun Tumbuh Menjulang dari dalam Goa
Hasil penelitian, pohon tersebut diperkirakan berusia sekitar 300 tahun.
Sebuah pohon menjulang tinggi di dalam Goa Rancang Kencana di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Pohon itu usianya ratusan tahun.
Tim arkeolog dari Universitas Gajah Mada (UGM) pada 2003 pernah melakukan penelitian terhadap pohon tersebut. Hasil penelitiannya, pohon tersebut diperkirakan berusia sekitar 300 tahun.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Dimana letak Wisata Alam Selam Semliro? Wisata Alam Selam Semliro yang terletak di Desa Semliro, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah adalah destinasi wisata alam yang menawarkan pengalaman seru bagi pengunjungnya.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
Pohon besar di dalam goa itu bernama Klempit atau Tlumpi. Pohon Klempit berbuah tiap musim penghujan. Menurut warga sekitar, Mashudi, buah pohon bisa dimakan.
©2015 merdeka.com/imam buhori
"Bentuk buahnya seperti juwet atau melinjo. Buahnya rasanya enak," kata Mashudi kepada tim dari merdeka.com dan Portrait of Indonesia, beberapa waktu lalu.
Goa itu juga sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Mashudi tidak tahu persis kapan goa itu terbentuk.
Fenomena keberadaan pohon di dalam goa langsung menyebar luas di tengah masyarakat. Hampir tiap hari ada orang yang datang ke goa tersebut hanya sekadar melihat dan berfoto di bawah pohon.
©2015 merdeka.com/imam buhori
Letak pohon di dalam gua menjadi objek menarik bagi masyarakat yang datang berkunjung. Tak hanya dari warga sekitar Gunung Kidul, tapi juga turis asing.
Karena mulai ramai dikunjungi orang, dalam beberapa tahun terakhir Gua Rancang Kencana dijadikan objek wisata. Pengelola objek wisata adalah warga desa setempat.
Sebelum menjadi objek wisata, Goa Rancang Kencana konon dulunya menjadi tempat bersemedi atau bertapa. Warga sekitar menyebut ada tiga ruangan di dalam dua.
©2015 merdeka.com/imam buhori
Goa dengan panjang 50 meter itu pada ruangan pertama panjangnya 20 meter diberi nama ruang aula. Ruangan kedua disebut persembahan. Dalam ruangan kedua terdapat dupa dan minyak wangi sebagai persembahan.
Dan ketiga bernama ruang semedi. Ruangan ketiga inilah yang dulu dijadikan semedi oleh warga.
"Tujuannya macam-macam. Dulu dilakukan pada malam hari selama 40 hari," kata warga Bleberan, Mashudi.
Karena goa ini sudah menjadi objek wisata dan banyak pengunjung, maka orang yang ingin bersemedi dibatasi. Mereka hanya diperbolehkan melakukan semedi pada malam hari.
©2015 merdeka.com/imam buhori
Setelah menjadi objek wisata, ruangan goa yang disebut sebagai aula bahkan menjadi tempat rapat warga yang tengah melakukan outbound. Bahkan sering kali ruangan aula goa dijadikan tempat acara.
"Kami sediakan lampu dan listrik jika ada acara di goa ini. Karena mereka digunakan untuk rapat dan acara-acara lain," ujarnya.
Untuk masuk ke dalam gua tidaklah sulit. Warga sekitar sudah memasang anak tangga agar mudah masuk ke dalam gua. "Pertama kali masuk langsung ada pohon Klempit. Pohon ini tumbuh di dalam goa," kata Mashudi.
(mdk/noe)