Mahalnya, meraut pensil harus bayar Rp 145 ribu!
Pria ini membanderol USD 15 atau sekitar Rp 145 ribu bagi orang-orang yang ingin meruncingkan pensilnya.
David Rees, seorang kartunis, penulis humor, dan memproklamirkan dirinya sebagai tukang peraut pensil. Tidak tanggung-tanggung, pria ini membanderol USD 15 atau sekitar Rp 145 ribu bagi orang-orang yang ingin meruncingkan pensilnya.
Sepertinya harga yang ditawarkan Rees terdengar seperti lelucon. Namun bisnis yang dikelola pria 39 tahun tersebut tidak main-main. Ia bahkan menggunakan berbagai alat, mulai dari pisau saku untuk amplas, hingga mesin penajaman untuk meraut pensil seruncing mungkin.
-
Kenapa taksi-taksi ini unik? Taksi umum biasanya menggunakan mobil jenis sedan atau MPV yang dapat ditemui hampir di seluruh dunia. Namun, terdapat juga taksi yang menggunakan jenis mobil lainnya.Di beberapa bagian dunia lainnya, terdapat taksi yang menggunakan Lamborghini sebagai kendaraannya. Bahkan, ada juga taksi yang menggunakan mobil kecil dengan desain yang mirip dengan helm.
-
Apa profesi Kendis Nasya? Seorang Penyanyi Bukan orang biasa, Kendis Nasya dikenal sebagai salah satu selebgram terkenal. Tak hanya itu, ia juga menggeluti dunia musik, kerap mengcover lagu dan manggung di acara offline.
-
Apa yang membuat nama ilmiah spesies unik? Dengan menggunakan kombinasi ini, setiap spesies dapat diidentifikasi dengan jelas dan unik. Misalnya, nama Latin Homo sapiens mengidentifikasi manusia secara spesifik.
-
Mengapa Rekuh jadi unik? “Jadi kuliner ini namanya rekuh. Nah bingung nggak tuh, ada buah tapi ada kentang sama tahu,” kata pria yang juga dikenal sebagai duta seblak ini.
-
Bagaimana bentuk taksi yang unik ini? Dengan bentuk yang unik seperti ini, taksi-taksi ini pasti tidak ada yang serupa di seluruh dunia.
-
Apa yang membuat Uje unik? Sebagai ustaz muda, Uje, demikian dia disapa, tergolong gaul. Sebagai pendakwah muda, tampilanya modis; kaca mata hitam, baju koko bordiran di depan rancangan Itang Yunasz dengan bawahan khas sarung celana Uje.
"Anda bisa menyediakan pensil sendiri atau mendapatkannya dari Rees. Nanti hasilnya akan dikirim dalam tabung dan kantung terpisah bersama sertifikat keaslian," demikian yang tertulis dalam situs resmi Rees.
Meskipun tidak murah, ternyata banyak juga konsumen yang menggunakan jasanya. Beberapa di antara mereka menggunakan pensil rautan Rees sebagai kenang-kenangan. Ada pula wartawan yang meninggalkan bolpoin karena kerap membeku jika dipakai di musim dingin, sehingga ia memilih menggunakan pensil.
Rees bercerita, harga Rp 145 ribu untuk meraut pensil memang mahal. Tak sedikit orang yang marah padanya. Tetapi sejak membuka Artisanal Pencil Sharpening tahun 2010, buktinya sudah 500 konsumen yang benar-benar mau menghargai jasanya.
"Sebenarnya, tujuanku membuka usaha ini adalah agar bisa cepat kaya. Coba bayangkan, pensil diraut, digunakan, tumpul, dan butuh diraut lagi," aku Rees, seperti yang dikutip dari OddityCentral.
(David Rees)
Sayangnya harapan Rees tidak semulus yang dibayangkan. Di antara banyak orang yang menggunakan jasanya, kebanyakan justru menyimpan pensil hasil rautan Rees sebagai pajangan, tidak pernah menggunakannya sama sekali.
Selain membuka usaha meraut pensil, Rees bahkan menulis buku tentang bagaimana cara meruncingkan alat tulis yang satu ini dengan judul "How to Sharpen Pencils".
Baca juga:
Pameran foto di kedalaman 28 meter dasar laut
Cari inspirasi, pelukis ini pakai topeng rusa selama 4 tahun
Berkemah dalam tenda tembus pandang, mau coba?
Car wax mobil termahal sejagat dijual Rp 942 juta per botol
Halau pencuri, pria ini pelihara 2 buaya ganas