Mari Bicara untuk Setara, Tunjukkan Suaramu di Webinar Fimelahood From Home
Tahun ini dalam merayakan Hari Perempuan Internasional, FIMELA mengambil tema BICARA UNTUK SETARA.
Hari Perempuan Sedunia pertama dicatat oleh sejarah pada tanggal 8 Maret 1908. Sekitar 15.000 perempuan berunjuk rasa di jalanan New York sejak 28 Februari 1908. Isu yang ingin mereka angkat saat itu adalah ketimpangan soal pemberlakuan jam kerja, upah, dan fasilitas yang diperoleh pekerja perempuan dan pria.
Pada tahun-tahun berikutnya, para perempuan rutin berdemonstrasi di tanggal yang sama. Kali ini, aksi mereka mendapat dukungan dari partai sosialis Amerika. Aksi serempak ini dilaksanakan pada hari Minggu terakhir setiap bulan Februari, terus-menerus hingga tahun 1913. Pada tahun berikutnya, konsensus menyepakati tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Sedunia.
-
Apa yang dirayakan di Hari Perempuan Internasional? Setiap tanggal 8 Maret, masyarakat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional. Hari Perempuan Internasional adalah momen yang didedikasikan untuk memperingati pencapaian perempuan di berbagai bidang dan sekaligus menggarisbawahi tantangan yang masih dihadapi oleh mereka di seluruh dunia.
-
Di mana aksi demonstrasi Hari Perempuan Internasional berlangsung? Seorang aktivis mengangkat poster saat berunjuk rasa memperingati Hari Perempuan Internasional di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Jumat (8/4/2024).
-
Kapan Hari Perempuan Internasional diperingati? Diketahui, setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai tonggak sejarah perjuangan perempuan seluruh dunia.
-
Kapan Hari Perempuan Internasional dirayakan? Setiap tanggal 8 Maret, masyarakat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional.
-
Mengapa Hari Perempuan Internasional penting? Peringatan ini penting karena mempromosikan kesetaraan gender dan mengingatkan kita tentang perjuangan dan pencapaian perempuan dalam sejarah.
-
Apa tujuan utama dibalik Hari Hakim Perempuan Internasional? Hari Hakim Perempuan Internasional, yang diperingati setiap tanggal 10 Maret, memiliki tujuan yang sangat penting dalam konteks kesetaraan gender dan sistem peradilan.
Keterbatasan hak untuk bicara, berbagai stigma yang dilekatkan oleh masyarakat, hingga patriarki yang sudah mendarah daging membuat ruang gerak wanita semakin sempit. Hal ini terjadi setiap negara. Padahal perempuan dan pria memiliki hak yang sama.
©2021 Fimela
Persamaan derajat antara perempuan dan pria bukan berarti mengecilkan peran pria dalam hidup perempuan. Sebagai perempuan, kita tetap membutuhkan kehadiran pria, karena hubungan perempuan dan pria adalah relasi jadi tidak ada yang lebih kuat atau merasa dilemahkan.
Di bulan yang spesial ini FIMELA mengajakmu untuk berani berbicara dan mengungkapkan pendapat. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Amelia Ayu Kinanti, Editor in Chief FIMELA;
"Tahun ini dalam merayakan Hari Perempuan Internasional, FIMELA mengambil tema BICARA UNTUK SETARA. Karena menurut kami, saatnya perempuan sadar akan haknya, dan saatnya perempuan berani berbicara menuntut untuk setara. Perempuan tak harus menjadi pasif, menahan apa yang ada di hati dan pikirannya seperti yang diharapkan budaya patriarki. Tak selamanya diam itu emas, tahun ini saatnya bicara untuk setara.”
Saatnya Perempuan Bicara untuk Setara
Di bulan spesial ini FIMELA mengajakmu untuk hadir di webinar Bicara untuk Setara pada tanggal 21 Maret 2021. Di minggu yang spesial tersebut kamu dapat berbincang seru tentang perntingnya makna setara bagi perempuan bersama Zoya Amirin, Poppy Dihardjo dan Amelia Ayu Kinanti.
Webinar Bicara untuk Setara ini akan dimulai pukul 12.00 WIB hingga selesai. Jadi pastikan kamu tidak ketinggalan keseruannya. Seperti yang disampaikan Editor in Chief FIMELA, Ayu Kinanti bahwa setara bukan berarti kita menggantikan laki-laki. Setara berarti bisa mendampingi, bukan hanya pelengkap. Setara berarti memiliki kesempatan yang sama dan terbebas dari diskriminasi juga stigma.
Yuk, segera daftarkan diri di sini. Jangan sampai ketinggalan event-nya.
Baca juga:
Sri Mulyani Sebut Kesenjangan Gender Makin Terasa di Tengah Kondisi Pandemi
Hari Perempuan Internasional, KPPG Gelar Pelatihan Perkuat Figur Perempuan Politik
WHO: Satu dari Tiga Perempuan Alami Kekerasan Fisik dan Seksual Selama Hidupnya
Aksi Menegangkan Wanita Chile dan Paraguay di Hari Perempuan Internasional
Aksi Lansia Taklukan Ombak di Hari Perempuan Internasional