Masih 'perawan', Pantai Kutang Lamongan minim fasilitas
Lokasi di sana memang masih asri. Namun fasilitas penunjangnya pun masih ala kadarnya.
Populer di Internet membuat Pantai Kutang di Kabupaten Lamongan banyak didatangi oleh para wisatawan. Kondisinya masih 'perawan' karena belum banyak disambangi. Para wisatawan bisa menikmati keindahan pasirnya dan akar bakau buat bergelantungan.
Sayang, hampir semua pengunjung mengaku kesulitan menemukan lokasi Pantai Kutang. sangat sulit menemukan papan petunjuk mengarahkan ke lokasi. Saban akhir pekan, warga sekitar mengaku kerap mendapat pertanyaan turis hendak menuju lokasi.
"Berkali-kali orang bertanya lokasi Pantai Kutang, apalagi selama liburan. Kalau orang di sini kenalnya Pantai Labuhan," kata Aisyah, seorang penjual di Dusun Pambon, Desa Brengkok, Kabupaten Lamongan, kepada Merdeka.com, Senin (28/12).
Aloysius Primajaya Hardiyanto dan teman-temannya asal Surabaya juga mengaku agak kesulitan menuju lokasi. Dia beberapa kali diarahkan warga buat kembali bertanya setelah mendekati Tuban.
"Diminta terus saja sampai ditemukan bukit kecil di kanan jalan, terus diminta tanya lagi," kata Primajaya.
Pantai Kutang terletak di ujung Dusun Kenthong, Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Jalan menuju lokasi dari arah Surabaya atau Gresik menuju ke arah Tuban.
Sekitar 20 kilometer dari Kantor Kecamatan Brondong akan ditemukan perempatan Desa Sidomukti, Kecamatan Brondong. Para pelancong harus belok kanan, memasuki perkampungan hingga Desa Labuhan.
Memang agak sulit menuju lokasi. Sebab jalannya terlalu sempit. Bahkan para pengunjung akan dibikin pusing dengan area parkir yang hanya muat tidak lebih dari sepuluh mobil
"Kalau Minggu pasti banyak pengunjung. Parkir sementara diarahkan di tanah warga yang kosong," kata Yudi Wahyudi, tokoh pemuda setempat yang mengkoordinir area parkir.
Sekitar sepekan lalu, kata Yudi, ada tiga mobil yang datang dari Jakarta dan Bekasi. Datang ke lokasi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Terpaksa karena tidak ada penginapan, akhirnya diminta menginap di musala.
Memang buat mendapatkan penginapan terdekat masih harus berjalan ke daerah Manunggal, Tuban, di sekitar pemakaman para wali atau Paciran, atau sekitar Wahana Bahari Lamongan (WBL). Pantai Kutang juga bisa ditempuh dari Kota Tuban.
Memang belum banyak fasilitas pendukung Pantai Kutang. Masuk ke lokasi saja hanya melewati jalan setapak di samping musala. Jika mesti berpapasan dengan orang lain pun cukup sulit. Bahkan toilet atau tempat buat membilas tubuh setelah berbasah-basahan juga nihil.
Penjual makanan atau minuman tidak ditemukan di lokasi. Sehingga pengunjung harus membawa bekal saat berada di bawah terik panasnya pantai.
"Tidak ada larangan sebenarnya, tetapi memang belum ada yang jualan sampai ke ujung sana," kata Doni, warga setempat.
Hanya saja, para pemuda setempat dengan ramah akan membantu memarkirkan sepeda motor para wisatawan. Jasa itu cukup dibayar Rp 2000. Itu pun bakal dipakai buat mengembangkan musala, dan jembatan buat bisa dilalui banyak orang.
Para wisatawan banyak penasaran dengan nama Pantai Kutang Lamongan. Nama itu dianggap unik dan penuh tanda tanya. Berdasarkan cerita masyarakat, tempat tersebut sering digunakan oleh para remaja untuk mesum, sehingga para nelayan sering menemukan kutang atau bra diletakkan di pohon bakau.