Mengunjungi Kampung Semanggi Surabaya, Warganya Kompak Budi Daya Tanaman Gulma dan Menyulapnya Jadi Makanan Lezat Bergizi
Kampung ini memiliki tiga hektare lahan khusus untuk tanaman semanggi
Kampung ini memiliki tiga hektare lahan khusus untuk tanaman semanggi
Mengunjungi Kampung Semanggi Surabaya, Warganya Kompak Budi Daya Tanaman Gulma dan Menyulapnya Jadi Makanan Lezat Bergizi
Sebuah kawasan di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Jawa Timur, terkenal dengan sebutan Kampung Semanggi. Cikal bakal kampung yang memiliki lahan budi daya semanggi seluas 3 hektare ini ternyata sudah ada sejak tahun 1960-an.
-
Apa yang dibudidayakan di Kampung Gurami? Di sini kita menghasilkan benih dan gurami konsumsi. Seiring waktu makin banyak masyarakat di sini yang mengembangkan budi daya gurami,' kata Sunarto dikutip dari kanal YouTube Agrotek.
-
Bagaimana warga Kampung Gurami membudidayakan gurami? Hampir 98 persen dari mereka mengembangkan budi daya itu menggunakan kolam terpal atau kolam bioflok. Di Dusun Kergan sudah ada 235 kolam bioflok yang masing-masing kolam memiliki diameter 3 meter.
-
Dimana warga menanam sayur? Lahan seluas 900 meter persegi disulap menjadi kebun produktif yang mendatangkan cuan bagi masyarakat.
-
Apa hasil produksi perajin gula semut di Dusun Semen? Produk gula semut yang dihasilkan para perajin gula di Dusun Semen merupakan salah satu produk yang diekspor ke luar negeri.
-
Bagaimana Desa Sekar Gumiwang dijelajahi? Pada akhir Januari ini, kanal YouTube Agus Rudi Purwanto menjelajahi lokasi desa itu dengan sepeda motor.
-
Bagaimana cara membuat ayam kampung kuah kemangi? 1. Langkah pertama, tumis bawang hingga matang. Kemudian masukkan cabai, daun salam, serai, lengkuas, dan daun jeruk. 2. Setelah itu, masukkan ayam, aduk sebentar lalu beri gula dan garam. 3. Kemudian tuang air dan ungkep hingga ayam matang pakai api kecil. 4. Masukkan kemangi dan tomat lalu beri kecap manis aduk sebentar dan biarkan meresap. 5. Angkat dan sajikan.
Sejarah
Pada tahun 1960-an, sudah ada lima warga kampung yang berjualan pecel semanggi, makanan yang kini dikenal sebagai kuliner khas Kota Surabaya.
Ketua Paguyuban Kampung Semanggi, Suparmo, menjelaskan bahwa dulu orang-orang yang berjualan pecel semanggi membeli tanaman semanggi dari daerah lain. Hal ini karena di kampung mereka tidak ada tanaman semanggi.
"Dulu bapak-bapak di sini mencari daun semanggi sampai ke luar kota. Bojonegoro, Mojokerto, Kediri bahkan sampai Pandaan," terang Suparmo, dikutip dari YouTube KISARASA.
Baru pada tahun 2015, warga membudidayakan tanaman Semanggi. Padahal tanaman ini dikenal sebagai gulma yang banyak tumbuh liar di sekitar tanaman padi.
Saat ini, ada 39 petani yang membudidayakan tanaman semanggi di Kampung Semanggi. Mereka menggarap sekitar 3 hektare lahan.
"Alhamdulillah, Pecel Semanggi Suroboyo sudah menjadi warisan budaya tak benda pada tahun 2022," imbuh Suparmo.
Petani Semanggi
Loji, seorang warga Kelurahan Sememi mulai menekuni budi daya semanggi sejak tahun 1998. Motivasinya menjadi petani semanggi ialah untuk membantu sang ibu mendapatkan tanaman yang jadi bahan utama pecel semanggi dagangannya.
"Dulu ibu saya mencari (semanggi) sampai ke luar kota. Akhirnya saya jadi petani semanggi untuk membantu ibu. Sebelumnya menanam padi, tapi karena hasil panen padi kurang bagus, akhirnya pilih menanam semanggi," jelasnya, dikutip dari YouTube KISARASA.
Setiap hari, tanaman Semanggi dipanen sesuai permintaan pedagang pecel. Setiap petani memanen pada lahan garapan masing-masing.
Cita Rasa
"Ini pertama kalinya saya makan pecel semanggi. Pecel Semanggi isinya tauge, daun semanggi, saus kacang, dan kerupuk sangat besar yang juga berfungsi sebagai sendok," ujar Chef Renatta.
Kerupuk puli yang memiliki ukuran sangat besar ini mengesankan Chef Renatta dan Chef Juna.
"Kerupuk menjadi penambah tekstur, dan masuk dengan pecel semanggi. Jadi pas banget rasanya," imbuh Chef Juna, dikutip dari YouTube Chef Juna.