Mencicipi Sego Resek, Nasi Goreng Legendaris Khas Malang Sejak 1959
Disebut nasi sampah karena bahan yang digunakan beragam serta diolah dalam porsi besar sehingga tampak menumpuk menyerupai tumpukan sampah.
Disebut nasi sampah karena bahan yang digunakan beragam, serta diolah dalam porsi besar sehingga tampak menumpuk menyerupai tumpukan sampah.
Mencicipi Sego Resek, Nasi Goreng Legendaris Khas Malang Sejak 1959
Sego Resek merupakan salah satu kuliner legendaris sejak 1959 yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Dalam bahasa Indonesia, sego berarti nasi, sementara resek berarti sampah. Sebutan nasi sampah diberikan bukan karena bahan yang digunakan terbuat dari sampah. Namun, disebut nasi sampah karena bahan yang digunakan beragam serta diolah dalam porsi besar sehingga tampak menumpuk menyerupai tumpukan sampah.
-
Apa saja yang khas dari Kuliner Malang? Kota Malang kini tak hanya tempat wisatanya saja, namun ragam kulinernya pun menarik banyak pelancong untuk berkunjung.
-
Apa ciri khas rasa bakso Malang? Kuliner khas Malang ini memiliki ciri khas rasanya yang lezat dan tekstur kenyal.
-
Kenapa nasi lesah populer di Magelang? Magelang menjadi salah satu saksinya mengenai cita rasa khas yang memiliki keterkaitan dengan umat Buddha. Sebab, Magelang memang menjadi tempat yang seringkali disinggahi umat Buddha mengingat Candi Borobudur merupakan lokasi sakral untuk beribadah.
-
Apa itu Nasi Gegok? Selain nasi tiwul, Kabupaten Trenggalek punya kuliner lain yang tak kalah menarik untuk dicicipi, yaitu nasi gegok. Yang menjadi ciri khas dari makanan ini adalah rasa pedas dari ikan terinya.
-
Di mana Nasi Gegok populer? Dilansir dari Trenggalekkab.go.id, nasi gegok sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat Trenggalek, khususnya bagi mereka yang tinggal di Kecamatan Bendungan.
-
Dimana bakso Malang pertama kali dijual? Saat itu, Tjoen membuka warung bakso di daerah Alun-Alun Kota Malang.
Lokasi warung Sego Resek juga berada di sekitar tempat pembuatan sampah. Pada awal kemunculannya, tentu masyarakat enggan untuk mencici pikarena terkesan kotor, jorok, serta aroma tidak sedap di sekitar lokasi. (instagram @janganlupamakan)
Namun, seiring berjalannya waktu, kuliner Sego Resek semakin dikenal karena cita rasa yang khas serta tekad penjual untuk terus mempertahankan usahanya. Terlebih, kini lokasi Sego Resek termasuk strategis karena berada di dekat area perkuliahan. Nasi goreng dengan porsi besar ini tentu dapat dijangkau mahasiswa menjadi salah satu menu favorit dengan cita rasa mewah dengan harga yang murah Sego Resek disebut-sebut mirip dengan nasi goreng yang umum dijual namun ada beberapa hal yang membedakannya.Jika dilihat lebih detail, bahan yang digunakan untuk membuat Sego Resek sedikit berbeda dari nasi goreng pada umumnya. (instagram @janganlupamakan)
Sego Resek khas Malang ini terdiri dari nasi, suwiran ayam, sayur kol, tauge, hingga mie yang dicampurkan ke dalamnya. Cita rasa khas dalam Sego Resek adalah kaldu ayam sebagai bumbu utama yang digunakan dalam memasak. (instagram @janganlupamakan)
Selain itu, dalam sekali masak menghasilkan 80-100 porsi Sego Resek yang dimasak menggunakan tungku arang. Hal ini membuat cita rasa Sego Resek menjadi khas melekat dalam setiap suapan. (instagram @janganlupamakan)
Ketika disajikan, Sego Resek akan diberi topping tambahan seperti potongan telur rebus, bawang merah goreng, timun, serta cabai hijau utuh bagi yang menginginkan pedas. Selain itu, tersedia juga lauk tambahan seperti ati ampela, kepala ayam, sayap ayam, dan lainnya untuk menambah kelezatan Sego Resek.
Seporsi Sego Resek dibanderol mulai Rp12.000 hingga Rp24.000, tergantung lauk tambahan yang dipilih. Dengan harga yang cukup murah dengan cita rasa mewah, Sego Resek tetap eksis di tengah banyaknya pilihan kuliner kekinian di Malang.
Selama 64 tahun sejak didirikan, Sego Resek telah melewati berbagai generasi dan tetap menjadi menu andalan yang legendaris. Para pelanggan yang datang tidak pernah ada habisnya dan selalu puas dengan sajian Sego Resek meski harus mengantre panjang. Warung Sego Resek yang terletak di Jalan Brigjend Katamso, Kasin, Kec. Klojen, Kota Malang ini hanya buka tiga hari dalam seminggu, pada Selasa, Rabu, dan Kamis mulai pukul 17.00-20.00. Waktu buka yang terbatas membuat kuliner ini menjadi buruan masyarakat Malang maupun bagi wisatawan. Tak heran jika Sego Resik menjadi salah satu kuliner legendaris yang wajib dicoba.