Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya
Kuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah
Kuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah.
Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya
Pada tahun 2022 silam, tiga makanan khas Jawa Timur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI). Salah satunya adalah Pecel Semanggi khas Kota Surabaya.
-
Siapa yang biasanya menjual Pecel Semanggi di Surabaya? Pecel Semanggi ini umumnya dijajakan oleh ibu-ibu yang duduk di pinggiran jalan sejak pagi hingga menjelang sore.
-
Apa yang dibudidayakan di Kampung Semanggi? Saat ini, ada 39 petani yang membudidayakan tanaman semanggi di Kampung Semanggi.
-
Kapan warga Kampung Semanggi mulai membudidayakan semanggi? Baru pada tahun 2015, warga membudidayakan tanaman Semanggi.
-
Apa yang unik dari nasi pecel Surabaya ini? Umumnya, warung nasi pecel buka pada pagi hari. Namun, warung kaki lima di Kota Surabaya ini berbeda. Penjualnya baru buka tengah malam. Meski demikian, warung ini terkenal dan punya banyak pelanggan.
-
Dimana warga menanam sayur? Lahan seluas 900 meter persegi disulap menjadi kebun produktif yang mendatangkan cuan bagi masyarakat.
-
Pecel apa yang khas di Jakarta? Untuk Jakarta, rupanya memiliki pecel yang khas, dengan tambahan aneka mi mulai dari soun, mihun, dan mi terigu yang berukuran besar-besar.
Sejarah
Pecel Semanggi berasal dari Desa Kendung, Kecamatan Benowo, wilayah Surabaya barat. Menu ini tercipta dari kebiasaan warga memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
Keunikan
Berbeda dengan pecel pada umumnya, Pecel Semanggi terbuat dari daun semanggi yang dikukus, kemudian dinikmati dengan sambal atau bumbu semanggi. Mengutip situs Pemkot Surabaya, bumbu yang digunakan untuk Pecel Semanggi terbuat dari gula jawa, terasi, dan cabai.
Pecel Semanggi biasanya juga dinikmati dengan kecambah, kangkung, serta kerupuk puli yang terbuat dari beras.
Penyajian Pecel Semanggi juga sangat khas, yakni ditiriskan di atas pincukan daun pisang dan menggunakan sendok dari kerupuk puli yang terbuat dari beras. Dalam seporsi Pecel Semanggi, daun semanggi kukus dihidangkan bersama pelengkap lain seperti kangkung, kecambah, kembang turi, lalu disiram dengan bumbu pecel. Uniknya, bumbu pecel yang digunakan juga berbeda dengan pecel biasanya, yakni paduan sambal kacang dan ubi jalar. Pecel SemanggiPenjual
Pecel Semanggi mudah ditemukan di Kota Surabaya, namun sangat susah ditemukan di daerah lain. Jika sedang berada di Surabaya dan ingin mencicipi Pecel Semanggi, perhatikan ciri khas penjualnya.
Penjualnya ibu-ibu menggunakan jarit dan selendang untuk memanggul keranjang semanggi. Mereka berjalan sambil berteriak menawarkan dagangannya di perkampungan atau pasar tradisional di Surabaya.
Inspirasi Karya Musik
Pada tahun 1950-an, musisi keroncong S. Padimin menciptakan lagu berjudul Semanggi Suroboyo untuk mengabadikan kuliner warisan nenek moyang ini. Lagu ini menggambarkan pecel semanggi (juga lontong balap) yang dijual dan kerap dikonsumsi warga Surabaya. Selain itu, Pecel Semanggi Surabaya sering dimunculkan dalam kesenian ludruk. Biasanya saat pertunjukan, ada lakon penjual pecel semanggi, yang menggambarkan situasi dan kondisi tentang kehidupan sehari-hari warga Surabaya.
Manfaat untuk Kesehatan
Mengutip artikel Merdeka.com, tanaman semanggi yang termasuk jenis paku air punya sejumlah manfaat kesehatan. Mulai dari mengatasi infeksi saluran kencing, memperlancar menstruasi, anti hipertensi, mencegah lelah, meredakan demam, mencegah diare, mengobati hepatitis, melancarkan aliran darah, mengatasi asma, mencegah sariawan, mengobati amandel, anti disentri, dan menyehatkan pencernaan.