Mencicipi Wedang Dongo Khas Solo, Dulunya Minuman Khusus Keluarga Kerajaan
Wedang Dongo adalah minuman tradisional yang mudah dijumpai di Kota Solo
Wedang Dongo adalah minuman tradisional yang mudah dijumpai di Kota Solo
Mencicipi Wedang Dongo Khas Solo, Dulunya Minuman Khusus Keluarga Kerajaan
Wedang Dongo adalah salah satu minuman tradisional khas Kota Solo. Sekilas minuman ini mirip dengan Wedang Ronde. Dilansir dari website Indonesiakaya.com, perbedaan antara kedua minuman itu adalah ukuran dan jumlah ronde yang disajikan.
-
Bagaimana angkringan di Solo dulunya? Diketahui pada waktu itu para pedagang angkringan harus memikul dagangannya keluar masuk kampung demi mencari pembeli.
-
Bagaimana cara mengenal kuliner khas Solo? Anda juga bisa mencicipi kuliner khas setempat tiap berkunjung ke suatu kota atau daerah. Kali ini, Merdeka.com akan mengajak Anda berkenalan dengan aneka kuliner Solo.
-
Apa saja kuliner khas Solo yang patut dicoba? Surakarta atau Solo terkenal sebagai pusat batik dan kuliner murah meriah. Nah, kuliner apa saja yang patut dicoba saat berkunjung ke kota ini?
-
Siapa yang dulu makan keju dangke? Keju dangke juga menjadi makanan tradisional yang dulunya jadi hidangan sehari-hari untuk para bangsawan.
-
Apa sebutan lain untuk angkringan di Solo? Dibanding nama “angkringan“, warga Solo lebih mengenalnya dengan nama “hik“. Sebutan “hik“ muncul akibat dari teriakan yang dilakukan penjual ketika menjajakan dagangannya.
-
Kenapa angkringan di Solo populer? Keberadaan warung angkringan juga menjamur di Kota Solo. Dilansir dari Narasisejarah, keberadaan angkringan di Kota Solo muncul beriringan dengan hadirnya listrik.
Ronde adalah campuran tepung beras dan gula merah yang kemudian dibentuk bulat-bulat. Di dalam minuman itu terdapat kacang tanah yang sudah dihancurkan.
Ronde pada wedang ronde ukurannya lebih besar dan jumlahnya lebih sedikit dari yang terdapat di Wedang Dongo.
Pada zaman dahulu, Wedang Dongo adalah minuman khusus kerajaan. Seiring berjalannya waktu, minuman ini menjadi salah satu sajian yang dapat dinikmati masyarakat luas.
Warga Solo biasanya menyeruput minuman ini saat malam hari. Minuman ini juga biasa disajikan pada upacara keagamaan.
Ada dua bahan utama dalam Wedang Dongo, yaitu air dan ronde. Air jahe dibuat dengan merebus jahe yang sudah dipukul-pukul bersama gula jawa dan daun serai. Perebusan itu dilakukan hingga air mendidih.
Foto: Surakarta.go.id
Saat disajikan, kedua bahan itu ditambahkan dengan bahan-bahan lain sebagai penambah kenikmatan rasa.
Bahan-bahan tersebut antara lain kolang-kaling serta kacang tanah.
Satu bahan yang tidak ditemukan di Wedang Dongo tapi sering dijumpai di Wedang Ronde adalah irisan roti tawar.
Dilansir dari Indonesiakaya.com, Wedang Dongo biasanya disajikan pada sebuah mangkuk kecil. Harga satu porsi Wedang Dongo adalah antara Rp2.500 sampai Rp5.000.
Foto: Indonesiakaya.com
Kini Wedang Dongo masih menjadi salah satu minuman tradisional yang banyak digandrungi masyarakat lokal maupun wisatawan
Foto: Indonesiakaya.com
Hingga akhirnya, warung-warung yang menjual Wedang Rondo menjamur. Salah satu Wedang Dongo legendaris ialah Wedang Dongo Pak Untung yang buka sejak 1991. Warung ini berada di Jl. Gotong Royong 107 Kampung 1000 Jebres Solo. Satu porsi hidangan Wedang Dongo dihargai Rp12.000
(Foto: IG @bukumenudisolo)