Mencicipi Rondo Royal, Jajanan Khas Jepara yang Konon Berasal dari Janda Kaya Raya
Kuliner ini cukup mudah dibuat, harganya juga sangat murah.
Kuliner ini cukup mudah dibuat, harganya juga sangat murah.
Mencicipi Rondo Royal, Jajanan Khas Jepara yang Konon Berasal dari Janda Kaya Raya
Di Jepara, Jawa Tengah, terdapat kuliner tradisional bernama Rondo Royal. Kuliner itu terbuat dari tape yang digoreng dengan perpaduan rasa asin.
-
Kenapa Ronde Sekoteng Jago terkenal? Walau lokasinya tersembunyi, namun warung itu tak pernah sepi pengunjung.
-
Kenapa Ronde disebut sebagai minuman tradisional Indonesia? Wedang Ronde kerap kali disebut sebagai minuman tradisional Indonesia.
-
Bagaimana Ronde Sekoteng Jago dijual dulunya? 'Dulu kakek saya jualan pakai pikulan keliling Salatiga dari pagi sampai siang hari. Dari sana orang mulai mengenal ronde kami. Lalu pindah tempat ke sini karena kakek sudah tua, biar tidak perlu berkeliling lagi,' kata Airlangga.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Siapa pemilik Roti Juna? Dirintis oleh Ardian Setiawan sejak masa pandemi, kemampuan membuat roti terasah saat menjadi karyawan di salah satu bakery yang cukup terkenal di Malang.
-
Apa yang istimewa dari Ronde Sekoteng Jago? Minuman Ronde Sekoteng Jago memiliki perbedaan dibanding minuman ronde pada umumnya yaitu adanya tambahan buah pala, kayu manis, dan irisan jeruk pada setiap porsi mangkuknya. Selain itu ditambah pula potongan rumput laut kering yang menjadikan minuman ini begitu nikmat.
Dilansir dari Liputan6.com, beberapa masyarakat percaya bahwa dulunya makanan ini berasal dari seorang janda kaya. Nama “Rondo Royal” disematkan untuk seorang janda yang pertama kali mempopulerkan jajanan tersebut.
Namun ada versi lain yang mengatakan kalau makanan itu ditemukan oleh seorang janda, namun ia bukanlah janda yang kaya. Janda itu suka berbagi dengan kata lain disebut juga sebagai royal.
Ia disebut suka membagikan makanan itu kepada banyak orang, sehingga nama jajanannya disebut juga sebagai rondo royal.
Jika ditelaah secara morfologi, kaya “rondo” berasal dari kata “rodo” yang berarti agak. Beberapa masyarakat pantura mengucapkan kata “rodo” tersebut dengan sebutan “rondo” atau “rondok”.
Dengan begitu, kata “rondo royal” juga bisa diartikan sebagai “agak mewah”. Di daerah Jepara Selatan, rondo royal juga dikenal dengan sebutan “manyos”. Orang-orang Jawa biasa menyebutnya dengan nama tape goreng.
Cara membuat rondo royal cukup mudah. Bahan-bahannya juga cukup mudah diperoleh seperti tape, santan, telur, tepung sagu, gula merah, dan garam.
Cara membuatnya yaitu campurkan tape, tepung sagu, telur, dan garam hingga rata. Kemudian ambil adonan tape dan bentuk bulat-bulat, lalu pipihkan.
Lalu celupkan tape ke dalam minyak goreng hingga matang, setelah itu tiriskan. Biasanya rondo royal dihidangkan dengan segelas teh manis.
Kini, telah muncul berbagai varian rondo royal dengan berbagai macam rasa, seperti disajikan dengan topping parutan keju, lumeran susu kental manis, abon kering, dan kopi. Harganya juga sangat murah, yakni mulai Rp500-1.000 rupiah.