Mencicipi Rondo Royal, Jajanan Khas Jepara yang Konon Berasal dari Janda Kaya Raya
Di Jepara, Jawa Tengah, terdapat kuliner tradisional bernama Rondo Royal. Kuliner itu terbuat dari tape yang digoreng dengan perpaduan rasa asin.
Dilansir dari Liputan6.com, beberapa masyarakat percaya bahwa dulunya makanan ini berasal dari seorang janda kaya. Nama “Rondo Royal” disematkan untuk seorang janda yang pertama kali mempopulerkan jajanan tersebut.
Namun ada versi lain yang mengatakan kalau makanan itu ditemukan oleh seorang janda, namun ia bukanlah janda yang kaya. Janda itu suka berbagi dengan kata lain disebut juga sebagai royal.
Ia disebut suka membagikan makanan itu kepada banyak orang, sehingga nama jajanannya disebut juga sebagai rondo royal.
Jika ditelaah secara morfologi, kaya “rondo” berasal dari kata “rodo” yang berarti agak. Beberapa masyarakat pantura mengucapkan kata “rodo” tersebut dengan sebutan “rondo” atau “rondok”.
Dengan begitu, kata “rondo royal” juga bisa diartikan sebagai “agak mewah”. Di daerah Jepara Selatan, rondo royal juga dikenal dengan sebutan “manyos”. Orang-orang Jawa biasa menyebutnya dengan nama tape goreng.
berita untuk kamu.
Cara membuat rondo royal cukup mudah. Bahan-bahannya juga cukup mudah diperoleh seperti tape, santan, telur, tepung sagu, gula merah, dan garam.
Cara membuatnya yaitu campurkan tape, tepung sagu, telur, dan garam hingga rata. Kemudian ambil adonan tape dan bentuk bulat-bulat, lalu pipihkan.
Lalu celupkan tape ke dalam minyak goreng hingga matang, setelah itu tiriskan. Biasanya rondo royal dihidangkan dengan segelas teh manis.
Kini, telah muncul berbagai varian rondo royal dengan berbagai macam rasa, seperti disajikan dengan topping parutan keju, lumeran susu kental manis, abon kering, dan kopi. Harganya juga sangat murah, yakni mulai Rp500-1.000 rupiah.
- Shani Rasyid
Kuliner legendaris itu sudah ada sejak tahun 1964.
Baca SelengkapnyaPotret kuliner jadul legendaris mi kangkung yang kini sulit ditemukan.
Baca SelengkapnyaKuliner legendaris Rembang ini ternyata juga digemari Ganjar Pranowo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Roti Sele Samahani ini jadi pendamping kopi yang nikmat.
Baca SelengkapnyaRujak jaran ini tidak memakai buah sama sekali, tapi justru memakai sayur dan gorengan. Unik dan legendaris di Cirebon
Baca SelengkapnyaHarum kelapa dari Kue Tapel amat terasa. Jajanan ini murah, enak dan nagih. Wajib dicoba.
Baca SelengkapnyaLontong kari Kebon Karet selalu jadi incaran masyarakat umum sampai para pejabat. Resepnya otentik sejak 1966
Baca SelengkapnyaMenjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
Baca SelengkapnyaDalam durasi satu jam, pengunjung harus merogoh kocek setidaknya Rp1,5 juta.
Baca Selengkapnya