Dihukum Push Up 400 Kali dalam 50 Menit, Puluhan Siswa SMA Dilarikan ke Rumah Sakit
Tim pelatih sepak bola sekolah diduga memaksa siswa tersebut untuk melakukan push up sampai ratusan kali.
Tim pelatih sepak bola di Rockwall-Heath High School, Texas, Amerika Serikat, kini menghadapi masalah hukum setelah dituduh memaksa pemain junior varsity untuk melakukan hingga 400 kali push-up dalam waktu kurang dari satu jam tanpa jeda atau akses terhadap air. Akibat dari tindakan ini, 26 pemain mengalami gejala rhabdomyolysis, sebuah kondisi medis yang serius yang dapat menyebabkan kerusakan otot parah, gagal ginjal, bahkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.
Sesi latihan yang menuai kontroversi tersebut berlangsung pada 6 Januari 2023, di mana para pemain dihukum dengan push-up untuk setiap kesalahan yang mereka lakukan selama latihan berdurasi 50 menit. Tercatat ada 23 kesalahan yang dihitung, termasuk hal-hal seperti "sikap buruk", "kurangnya semangat", dan "kesalahan pakaian". Hukuman ini berujung pada total 368 push-up yang harus dilakukan oleh para pemain tersebut.
Dilansir Oddity Central, Sabtu (4/1), rhabdomyolysis merupakan kondisi medis yang serius di mana jaringan otot mengalami kerusakan dan masuk ke dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal dan masalah jantung. Gejala yang muncul dalam waktu 24-48 jam setelah aktivitas berat ini meliputi nyeri otot yang ekstrem, kelelahan, serta urin yang berwarna gelap.
Beberapa pemain terpaksa dirawat di rumah sakit akibat kadar kreatinin yang sangat tinggi, yang memerlukan waktu berminggu-minggu untuk kembali normal. Pelatih utama saat itu, John Harrell, telah menerima peringatan sebelumnya dari sekolah agar tidak menggunakan hukuman fisik dalam latihan, namun ia tetap melanjutkan metode tersebut. Harrell akhirnya ditempatkan dalam cuti administratif dan mengundurkan diri dua minggu setelah insiden tersebut.
Sampai saat ini, ia telah menyelesaikan dua gugatan lainnya dengan keluarga pemain yang terdampak. Dalam gugatan terbaru, pengacara penggugat mengungkapkan bahwa metode hukuman yang diterapkan dapat memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan siswa.
"Ini bukan sekadar lelah usai berlari, tetapi cedera yang bisa memengaruhi hidup seseorang secara permanen," tegasnya.
Upaya Pembungkaman
Sebuah laporan yang bersifat rahasia yang disampaikan di pengadilan mengungkapkan, sejumlah pelatih berusaha membungkam siswa yang terdampak dengan cara melakukan intimidasi serta menyebarkan desas-desus di lingkungan sekolah. Beberapa pemain bahkan mengalami intimidasi dari teman sekelas mereka dan diancam agar tidak membahas insiden tersebut.
Kasus ini mengingatkan kita pada insiden serupa yang terjadi lima tahun lalu, ketika puluhan pemain sepak bola wanita di Universitas Houston mengalami rhabdomyolysis akibat program latihan yang ekstrem. Insiden-insiden ini menyoroti risiko yang serius terkait dengan metode pelatihan yang berlebihan serta kurangnya pengawasan terhadap praktik tersebut.
Sementara itu, pihak hukum Harrell menyatakan bahwa mereka telah berupaya menyelesaikan masalah ini secara damai sebelum gugatan diajukan. Namun, insiden ini telah memicu diskusi di tingkat nasional mengenai batasan dalam pelatihan olahraga, guna mencegah cedera serius yang dapat dialami oleh atlet muda.