Jadi Camilan Favorit Anak Muda, Begini Kisah Jajanan Sempol yang Ternyata Khas Malang
Biasanya penjual menjajakannya di harga Rp500 sampai Rp1000 per tusuknya.
Biasanya penjual menjajakannya di harga Rp500 sampai Rp1000 per tusuknya.
Jadi Camilan Favorit Anak Muda, Begini Kisah Jajanan Sempol yang Ternyata Khas Malang
Sempol. Siapa yang tak suka dengan jajanan satu ini. Panganan tersebut memiliki cita rasa yang gurih, serta nikmat disantap hangat-hangat.
-
Kenapa sempol ayam dinamai sempol? Nama 'sempol' sendiri berasal dari desa Sempol di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang diyakini sebagai tempat asal mula jajanan ini.
-
Apa saja yang khas dari Kuliner Malang? Kota Malang kini tak hanya tempat wisatanya saja, namun ragam kulinernya pun menarik banyak pelancong untuk berkunjung.
-
Di mana sempol ayam banyak digemari? Sempol ayam merupakan salah satu jajanan yang sangat digemari di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Timur.
-
Kapan sempol ayam mulai populer? Sempol ayam mulai populer sekitar tahun 2000-an sebagai jajanan kaki lima di sekitar Malang.
-
Apa makanan tradisional Jawa Timur yang populer? Terdapat beberapa makanan tradisional Jawa Timur yang populer dan menjadi favorit masyarakat. Mulai dari soto Lamongan, rawon, bebek Madura, hingga nasi krawu.
-
Apa bahan utama sempol ayam? Sempol ayam adalah makanan ringan yang terbuat dari adonan daging ayam giling yang dicampur dengan tepung kanji atau tapioka, telur, dan berbagai bumbu.
Biasanya, sempol mudah ditemui di area-area keramaian seperti sekolah, pinggir jalan sampai pasar malam dengan harga yang terjangkau. Namun siapa sangka jika jajanan tersebut ternyata berasal dari wilayah Malang Jawa Timur. Berdasarkan informasi yang dihimpun terdapat beberapa versi tentang asal-usul jajanan khas kawula muda itu. Penasaran? Berikut selengkapnya.
Jadi jajanan khas Malang
Mengutip tulisan Meidina di ub.ac.id, sempol merupakan makanan khas Malang, Jawa Timur. Warga di sana biasa menyebutnya dengan nama sempolan ayam, karena berbahan dasar daging ayam dan sepintas bentuknya mirip paha ayam. Sempol terbuat dari campuran daging ayam, tepung tapioka, seledri dan telur. Adonan kemudian ditusuk batang lidi bambu.
Menggeser kepopuleran cilok
Menurut Meidina, saat ini keberadaan sempol berhasil menyita perhatian kawula muda, khususnya di Kota Malang.
Kondisi ini dibuktikan dengan semakin tergesernya jajanan pendahulu sempol, yakni cilok, cimol, tempura dan sebagainya. “Saat ini jajanan cilok mulai sedikit tergeser pasarnya di Kota Malang. Hal ini dikarenakan adanya produk jajanan baru yang muncul dan menyerupai cilok yaitu jajanan sempol,” katanya.
Disajikan dengan saus
Sempol banyak digemari karena cita rasanya yang gurih, kenyal dan sedikit renyah di luar. Ini karena proses penggorengan sempol sebelum disajikan. Terkadang sempol juga dilapisi kocokan telur, sehingga makin gurih saat disajikan. Muda-mudi biasa menyantap sempol dengan cara mencocolkannya ke dalam saus pedas agar rasanya lebih nikmat.
Asal-Usul Sempol
Asal usul sempol memiliki beberapa versi. Dari beberapa sumber menyebutkan jajanan ini berasal dari desa bernama Sempol, Kecamatan Pagak. Versi lain menyebut jika asal usul sempol dibawa oleh seorang penjual makanan kecil bernama Cak Man sekitar tahun 2014 lalu.
Dulunya bernama pentol korea
Pedagang yang tinggal di wilayah selatan Malang ini ingin menjual cilok dengan cara yang berbeda. Ia pun membuat adonan mirip cilok lalu dikepal dan diberi telur sebelum digoreng.
Saat itu tren drama Korea yang sedang booming dimanfaatkannya untuk branding, sehingga menamainya dengan pentol Korea yang memikat banyak orang.
Harga sempol sendiri sangat terjangkau. Biasanya penjual menjajakannya di harga Rp500 sampai Rp1000 per tusuknya.