Ada Salju di Mars Tanda-tanda Hadirnya Kehidupan?
Ada salju di planet mars menandakan kehidupan sebelumnya pernah dilalui?
Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) yang dioperasikan oleh NASA baru saja merilis foto-foto yang menunjukkan gundukan pasir beku di permukaan Mars. Foto-foto ini diambil dengan tujuan untuk membantu ilmuwan dalam menilai apakah Planet Merah dapat mendukung kehidupan.
Menurut informasi dari laman NASA pada Kamis (16/1), pengambilan gambar dilakukan pada September 2022 dan baru dirilis untuk publik pada Desember 2024. Dalam foto-foto tersebut, terlihat bahwa bukit pasir tidak menunjukkan pergerakan dan tertutup oleh lapisan es yang berkilau.
-
Apa yang dianggap tanda kehidupan di Mars? Menurut laporan LiveScience, Senin (9/10), berikut adalah objek-objek aneh yang disangka sebagai tanda kehidupan di Mars padahal hanya ilusi optik:
-
Bagaimana asal usul kehidupan di Mars ditemukan? Studi yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Tohoku di Jepang mencoba untuk mengungkap asal usul bahan organik di Mars serta mengkaji kondisi-kondisi yang mungkin ada di sana miliaran tahun lalu.
-
Apa potensi kehidupan di cekungan Mars? Di bumi, kehidupan mikroba tumbuh subur di lingkungan kaya mineral yang menunjukkan klorida Mars mungkin pernah mendukung kehidupan.
-
Apa yang ditemukan di Planet Mars? Apakah ada kehidupan di Mars? Sangat mungkin, menurut para ilmuwan. Faktanya, pencarian kehidupan di Planet Merah telah mencapai titik yang menggembirakan. Para ahli mengklaim bahwa kunci adanya kehidupan di Mars mungkin telah ditemukan di bawah permukaan.
-
Apa yang ditemukan di planet Mars? Penemuan air dalam bentuk es, serta indikasi adanya air cair di bawah permukaan Mars, telah meningkatkan harapan bahwa planet tersebut mungkin bisa mendukung kehidupan, setidaknya dalam bentuk mikroba.
Di Mars dan Bumi, bukit pasir umumnya berpindah lokasi akibat angin yang mengangkat butiran pasir dari satu sisi dan menjatuhkannya di sisi lainnya, sehingga menciptakan tampilan gurun yang seolah-olah bergerak.
Namun, bukit pasir yang terlihat dalam foto ini dilapisi oleh es karbon dioksida selama musim dingin di belahan utara Mars. Lapisan es tersebut menghalangi angin untuk memindahkan butiran pasir, sehingga bukit pasir tetap tidak bergerak hingga tiba musim semi. Fenomena lapisan es karbon dioksida ini memberikan informasi berharga bagi para ilmuwan.
Gambar-gambar bukit pasir yang tertutup es tersebut membantu ilmuwan dalam menyelidiki apakah air pernah ada di permukaan Mars cukup lama untuk memungkinkan kehidupan berevolusi dan bertahan.
Meskipun lapisan es yang ditemukan terbuat dari karbon dioksida, bukan air, pengamatan ini tetap penting karena berkaitan dengan hipotesis mengenai keberadaan air cair di masa lalu Mars.
Karbon dioksida di Mars memiliki peranan penting dalam menentukan apakah planet ini memiliki atmosfer yang cukup tebal untuk mendukung keberadaan air cair.
Jumlah karbon dioksida yang membeku di permukaan atau menguap ke atmosfer dipengaruhi oleh kemiringan sumbu rotasi Mars terhadap Matahari. Variasi ini menciptakan perubahan iklim yang signifikan di Mars selama jutaan tahun.
Di Bumi, kemiringan poros yang stabil menghasilkan perubahan musim yang dapat diprediksi. Sebaliknya, kemiringan poros Mars dapat berfluktuasi lebih ekstrem, berkisar antara 10 derajat hingga lebih dari 40 derajat. Ketika kemiringan meningkat, sebagian besar es karbon dioksida di kutub dapat menguap menjadi gas, membentuk atmosfer yang lebih tebal.
Atmosfer yang lebih padat ini mungkin cukup hangat untuk menjaga keberadaan air cair lebih lama dibandingkan dengan kondisi saat ini. Dengan memahami bagaimana karbon dioksida berperilaku dalam kondisi sekarang, para ilmuwan dapat merancang model yang lebih akurat tentang iklim purba Mars.
Penelitian semacam ini juga memberikan penjelasan mengenai pembentukan fitur geologi yang dipengaruhi oleh karbon dioksida, seperti lapisan es dan pola erosi yang terjadi.
Musim Dingin di Planet Mars
Selain pengamatan yang dilakukan oleh MRO, penelitian di wilayah kutub selatan Mars juga menarik perhatian para ilmuwan. Di kawasan ini, perbukitan di Australe Scopuli sering kali tertutup oleh es karbon dioksida saat musim dingin, menciptakan pemandangan yang mirip dengan lanskap bersalju di Bumi.
Namun, es yang ada di Mars ini berbeda karena terbuat dari karbon dioksida yang membeku, bukan dari air. Gambar-gambar menakjubkan tentang wilayah ini diambil oleh High Resolution Stereo Camera (HRSC) yang merupakan bagian dari Mars Express, wahana antariksa yang dikelola oleh Badan Antariksa Eropa (ESA).
Pada bulan Juni 2022, HRSC berhasil memotret pemandangan yang kabur di Australe Scopuli. Lembah es di daerah ini menunjukkan pola gelap dan terang yang dihasilkan dari lapisan debu dan es yang saling bergantian.
Menurut para astronom, ketebalan es karbon dioksida di kutub selatan Mars bisa mencapai delapan meter sepanjang tahun. Es yang terbentuk dari karbon dioksida ini secara berkala mengalami proses sublimasi menjadi gas, yang menambah kompleksitas atmosfer Mars dan memengaruhi pola iklim di planet tersebut.
Penemuan serta penelitian tentang lapisan es di permukaan Mars memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai sejarah geologisnya dan potensi adanya kehidupan.
Meskipun sampai saat ini belum ada bukti langsung mengenai keberadaan kehidupan, pemahaman yang lebih baik tentang siklus karbon dioksida dan air di masa lalu dapat meningkatkan kemungkinan untuk menemukan jejak-jejak kehidupan mikroba yang mungkin pernah ada.