Menolak Jualan Miras di Kapal Pesiar, Kini Winarna Sukses Jadi Pemilik Taman Buah di Magelang
Setelah berhenti bekerja, Winarna lantas mencari kesibukan dan pekerjaan yang sesuai dengan hobinya.
Kebijakan perusahaan mewajibkan semua pegawai menjual alkohol menjadi alasan kuat bagi seorang pekerja di kapal pesiar untuk resign dari pekerjaannya. Winarna, warga Srumbung, Kabupaten Magelang, memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di luar negeri dan memulai usaha baru di bidang agrowisata.
Winarna, mengaku sempat bekerja di luar negeri sebagai pekerja di kapal pesiar. Namun dia terpaksa mengundurkan diri atau resign demi mempertahankan keimanannya untuk tidak menjual minuman keras.
"Tahun 2012 itu ada peraturan baru yang mengharuskan saya menjual minuman di salah satu kapal pesiar, tapi waktu itu hati saya menolak jadi saya memutuskan keluar dari perusahaan," kata Winarna dalam tayangan YouTube @CapCapung, dikutip Selasa (24/9).
Setelah berhenti bekerja, Winarna lantas mencari kesibukan dan pekerjaan yang sesuai dengan hobinya. Kebetulan, kala itu Winarna memiliki hobi menanam tanaman hias. Hobi menanam ini pun merambah dengan menanam buah-buahan.
Jenis Tanaman yang Ada di Saung Paribon
Jenis tanaman di kebun yang bervariasi ini menarik antusiasme dmasyarakat untuk mengunjungi kebun Winarna. Tak hanya sekadar berkunjung, masyarakat juga memberi kritik dan saran kepada Winarna. Hal itu disampaikan demi menciptakan kenyamanan bagi pengunjung dan kemajuan bagi kebun yang diberi nama Saung Paribon.
"Akhirnya sekarang walaupun masih sederhana sudah ada fasilitas-fasilitas lain dari restoran, mushola, toilet dan fasilitas lainnya," tutur Winarna.
Saat ini, buah-buahan yang ditanam meliputi kelengkeng, jambu air, durian, anggur, tanaman duwet, dan kepel. Winarna berharap nantinya akan semakin banyak tanaman-tanaman yang dapat dijadikan bahan edukasi untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Pengunjung Bisa Bawa Pulang Buah yang Dipetik Sendiri
Menariknya, selain dijadikan tempat edukasi, Winarna juga menerapkan sistem petik, timbang, lalu bayar.
"Kalau mau petik sendiri kita dampingi, setelah itu kita timbang baru bayar," terangnya.
Ada juga kreasi tanah liat dan wahana menangkap ikan. Di sisi lain, Winarna sedang berupaya membentuk paket-paket atau edukasi wisata yang menarik untuk para pengunjung. Tujuannya untuk meminimalisir kejenuhan pengunjung.
Secara ekonomi, Winarna menganggap usaha yang berawal dari hobi ini sangat menguntungkan baginya. Kebun buah ini benar-benar menjadi alternatif usaha yang berkelanjutan dan tidak musiman.
Berita ini ditulis reporter magang Thalita Dewanty