Menurut Pakar, Perceraian Orangtua Tak Harus Bikin Anak Tak Percaya Pernikahan
Menurut pakar, perceraian orangtua bisa bikin anak tak percaya akan pernikahan. Namun, jika orangtua yang bercerai tetap bisa rukun, saling menghargai, menguatkan dan menghormati satu sama lain, ini masih akan membuat anak memiliki kepercayaan penuh terhadap pernikahan.
Perceraian merupakan sebuah keputusan yang berat, namun terkadang perlu diambil oleh pasangan dengan hubungan disfungsional. Tindakan ini tentunya menghadirkan kesedihan bagi kedua belah pihak yang melakukannya. Jika ada anak, perpisahan tersebut bahkan bisa mengakibatkan trauma.
Tammy Nelson, PhD, penulis buku The New Monogamy: Redefining Your Relationship After Infedility menjelaskan bahwa perceraian orangtua bisa menimbulkan trauma ke anak. Perceraian juga bisa membuat anak tidak percaya adanya cinta hingga takut menikah saat ia dewasa.
-
Kenapa ucapan pernikahan penting? Tak sekedar mengikat janji suci, kedua pasangan juga akan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan orang terdekat mereka.
-
Kapan Diah Permatasari dan suaminya menikah? Mereka mengucapkan janji suci pada tanggal 5 April 1997. Kini, mereka telah menikah selama 24 tahun dan diberkati dengan kedua anak mereka.
-
Kapan cinta dianggap sebagai bentuk persahabatan yang sempurna? Aristoteles menganggap cinta sebagai suatu bentuk persahabatan yang sempurna.
-
Kapan sebuah hubungan bisa dibilang sebagai cinta sejati? "Cinta sejati itu memandang kelemahan, lalu dijadikan kelebihan untuk saling mencintai."
-
Kapan sinetron Satu Cinta Dua Hati tayang perdana? Tayang perdana hari ini di SCTV pukul 16.45 WIB, sinetron Satu Cinta Dua Hati dibintangi artis-artis ternama.
-
Apa ciri-ciri kata-kata cinta yang romantis dan penuh makna? Cinta adalah perasaan yang mendalam dan kompleks yang bisa dirasakan oleh setiap orang. Kata cinta bisa disampaikan sebagai ungkapan dari perasaan tulus.
Para ahli menemukan jika beberapa korban perceraian mengalami penurunan rasa percaya terhadap pernikahan. Beberapa bahkan menilai jika pernikahan yang diselimuti cinta, rasa percaya, dan kejujuran di dalamnya tak pernah ada. Beberapa korban perceraian akan mengalami krisis kepercayaan terhadap cinta yang indah, mengesankan dan sejati.
Saat orangtua yang bercerai saling bermusuhan dan menyimpan dendam antara satu dengan yang lain, ini bisa menyebabkan trauma tersendiri di hati anak. Namun, jika orangtua yang bercerai tetap bisa rukun, saling menghargai, menguatkan dan menghormati satu sama lain, ini masih akan membuat anak memiliki kepercayaan penuh terhadap pernikahan.
Cinta dan pernikahan adalah perkara yang tak bisa ditebak begitu saja bagaimana jalan ceritanya. Ada banyak orang yang bisa menciptakan cinta dan pernikahan terindahnya. Meski tak sedikit orang yang mengalami kegagalan, sakit hati dan kecewa mendalam karenanya.
Mengenai pernikahan dan jatuh cinta, kita tak perlu cemas serta khawatir berlebihan karenanya. Kita juga tak perlu merasa trauma dan takut menikah apalagi jatuh cinta karena mendapati orangtua pernah bercerai di masa lalu. Dalam menjalin hubungan asmara dan pernikahan, adanya masalah adalah hal yang wajar. Tugas kita yakni menyelesaikan masalah tersebut dengan baik dan tetap tenang. Jangan sampai karena kita yang emosi dan egois, masalah yang semula hanya sepele menjadi masalah besar hingga meningkatkan risiko perpisahan atau perceraian.
Saat memutuskan menikah atau pun jatuh cinta, jangan hanya belajar dari pengalaman kisah cinta orangtua yang pernah gagal. Belajarlah juga dari kisah cinta pasangan lain yang lebih bahagia, mengesankan dan langgeng selamanya.
Reporter: Mimi Rohmitriasih
Sumber: Fimela.com
Baca juga:
Khofifah Sebut Angka Perceraian di Jatim Capai 121 Ribu Kasus
Tekan Angka Perceraian, Pemkot Tangerang Akan Bangun Kampung Samawa
Hari Valentine Jadi Titik Puncak Masuknya Gugatan Cerai di Amerika Serikat
Pasangan Pengantin Asal Kuwait Cerai Baru 3 menit Menikah, Ini Penyebabnya
Ini Jawaban Orang Dekat Soal Kabar Perceraian Mantan Raja Malaysia dan Miss Moskow