Mulai Kepayang sampai Simalakama, Ini Wujud 6 Buah yang Sering Ada dalam Peribahasa
Pernah mendengar istilah mabuk kepayang atau bagai makan buah simalakama? Sebenarnya seperti apa wujud kedua buah yang ada dalam pepatah tersebut? Yuk, cari tahu bersama.
Pernah mendengar istilah mabuk kepayang atau bagai makan buah simalakama? Dua pepatah tersebut mungkin kerap terdengar di telinga. Tapi, apakah Anda tahu seperti apa buah kepayang dan simalakama itu?
Sebenarnya seperti apa wujud buah-buah bernama asing yang ada dalam pepatah? Yuk, cari tahu bersama. Berikut ini penjelasan singkatnya.
-
Kapan Ajeng Kamaratih belajar bahasa asing? Mantan finalis Miss Indonesia, pembaca berita, dan presenter televisi, Ajeng Kamaratih hobi belajar bahasa asing.
-
Bagaimana cara kakek Nguyen Tan Thanh belajar bahasa? Thanh mulai belajar bahasa asing sejak kecil, dia belajar bahasa Inggris yang kemudian dilanjutkan dengan bahasa Prancis, sebelum akhirnya belajar bahasa Mandarin saat dewasa.
-
Bagaimana cara melatih kosakata bahasa asing? Mencari Teman Penutur Asli Sambil menambah kosakata, kamu harus melatihnya dengan penutur asli. Di zaman serba digital, mudah buat menemukan teman dari negara lain untuk membantumu belajar bahasa asing.
-
Bagaimana cara berlatih pidato bahasa Jawa? Agar dapat berpidato dengan fasih dan lancar, tentu diperlukan latihan secara berulang-ulang. Para pelajar pun dapat berlatih untuk berpidato dengan naskah yang akan dibicarakan di depan umum.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Kapan kata-kata cinta bahasa Inggris berkembang? "Love is like an hourglass, with the heart filling up as the brain empties." (Cinta itu bagaikan jam pasir, dengan hati terisi selagi otak mengosong). - Jules Renard
1. Buah Kepayang
©Shutterstock
Mabuk kepayang merujuk pada orang yang jatuh cinta hingga berlaku seperti orang mabuk. Ternyata istilah ini berasal dari buah kepahiang, sebutan lain dari keluak yang biasa digunakan untuk bumbu rawon.
Isi keluak memiliki kandungan asam sianida yang cukup tinggi. Bahkan dulu digunakan untuk mengolesi mata panah agar beracun. Tapi isi buah kepayang alias keluak juga bisa memberikan rasa lezat yang khas pada masakan.
Supaya aman dikonsumsi, keluak harus direndam air hangat terlebih dahulu. Karena dulu banyak orang yang mengalami pusing atau mabuk gara-gara buah ini, muncullah istilah mabuk kepahiang.
2. Buah Simalakama
©Creative Commons/Hariadhi
Bagai makan buah simalakama. Dimakan ibu mati, tak dimakan ayah yang mati. Pepatah ini menggambarkan seseorang yang berada di antara dua pilihan sulit. Sementara buah simalakama sendiri sebenarnya adalah Phaleria macrocarpa atau mahkota dewa.
Mahkota dewa adalah buah yang populer untuk pengobatan herbal. Konon khasiatnya meliputi antikanker, antialergi, antiradang, hingga melunturkan racun di dalam tubuh.
Walaupun banyak khasiatnya, buah mahkota dewa juga bisa beracun. Bijinya mengandung racun yang bisa menyebabkan sariawan, mabuk, hingga kejang jika dikonsumsi. Barangkali dari sinilah pepatah bagai makan buah simalakama berasal. Jika dimakan bisa keracunan, tapi jika tak disantap melayanglah khasiatnya.
3. Buah Pinang
©Creative Commons/Nurul Ichlasiah
Umur baru setahun jagung, darah baru setampuk pinang. Bagai pinang pulang ke tampuknya. Bermalam di bawah nyiur pinang orang, kata orang diturut. Lalu masih ada yang paling populer, bagai pinang dibelah dua. Benar, pinang memang termasuk buah yang paling sering digunakan dalam peribahasa Indonesia. Seperti apa bentuknya?
Pinang adalah buah yang dihasilkan pohon Areca catechu, masih sekeluarga dengan palem-paleman. Buah ini memiliki bentuk lonjong dan berwarna kekuningan. Sementara rasanya agak sepat. Biasanya diguanakan sebagai pelengkap untuk menyirih.
4. Buah Bemban
©Flickr/Puchuk Ijau
Meskipun relatif jarang dituturkan, ada peribahasa yang berbunyi, "Lembut seperti buah bemban" dan "Seperti buah bemban masak." Kedua pepatah tersebut mewakili sikap yang fleksibel dan air mata yang jatuh berderai. Lalu, buah apakah bemban itu?
Bemban atau bamban (Donax canniformis) adalah tumbuhan yang batangnya biasa digunakan untuk anyaman. Buahnya sendiri mirip pinang, namun lebih bulat dan warnanya lebih putih. Konon, buah ini juga bisa digunakan untuk obat cuci darah.
5. Buah Cempedak
©Creative Commons/EquatorialSky
Seorang makan cempedak, semua kena getahnya. Cempedak berbuah nangka. Dua peribahasa ini berkaitan dengan buah cempedak. Ini adalah tanaman buah dari famili Moraceae.
Bentuk dan rasa buahnya mirip dengan nangka, namun bagian dalamnya tampak berbeda. Jika dibelah, buah cempedak tampak seperti durian dan berukuran kecil-kecil. Sementara daging buah nangka berukuran lebih besar dan dipisahkan serabut-serabut putih bernama dami. Tekstur daging buah cempedak juga lebih lembut daripada nangka, namun aromanya jauh lebih tajam.
6. Buah Rumbia
©Pixabay/montemari
Pernah mendengar pepatah yang berbunyi, "Masak buah rumbia"? Peribahasa ini berarti perkara yang mustahil terjadi, seperti buah rumbia yang tidak mungkin matang dan berubah semanis gula.
Buah rumbia atau juga disebut salak hutan Aceh adalah buah yang dihasilkan oleh pohon rumbia atau palem sagu (Metroxylon sagu). Buahnya dilapisi kulit berbuku-buku mengkilap seperti salak. Sementara daging buahnya memiliki rasa sepat. Saat sudah tua pun, daging buah rumbia tidak kehilangan rasa sepatnya. Hanya terasa lebih lembut dengan campuran rasa manis yang samar.
(mdk/tsr)