7 Perkara Penghapus Pahala yang Penting Diketahui, Baca Selengkapnya
Kita terkadang lupa bahwa ada perkara-perkara yang dapat menghapus pahala yang susah payah kita kumpulkan.
Kita terkadang lupa bahwa ada perkara-perkara yang dapat menghapus pahala yang susah payah kita kumpulkan.
7 Perkara Penghapus Pahala yang Penting Diketahui, Baca Selengkapnya
Setiap muslim tentu berharap agar amal ibadah yang selama ini ditunaikan dapat diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala dari-Nya. Adapun syarat diterimanya amal ibadah yaitu ketika ibadah yang dilakukan dibarengi dengan niat ikhlas serta mengikuti tuntunan dari Rasulullah SAW.
Meski demikian, terkadang amalan yang kita lakukan justru tidak diridai di sisi Allah SWT. Padahal, Allah SWT telah memerintahkan agar sebagai umat muslim senantiasa untuk berbuat kebaikan. Bagaimana bisa amalan-amalan tersebut tak diterima dan dapat menghapus pahala kita?Ternyata, hal tersebut disebabkan oleh beberapa perkara yang kadang luput dari perhatian seorang umat muslim. Apa saja perkara penghapus pahala tersebut? Dilansir dari berbagai sumber, ini ulasannya.
Kumpulan Perkara yang Dapat Menghapus Pahala Amalan
1. Menzalimi dan menyakiti kaum musliminأَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat, “Apakah kalian tahu siapa orang yang bangkrut itu?”
Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.” Tetapi Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku ialah, orang yang datang pada hari kiamat membawa (pahala) salat, puasa, dan zakat. Namun (ketika di dunia) dia suka mencaci maki dan (salah) menuduh orang lain, makan harta orang lain, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang yang terzalimi itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikan pelaku zalim. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim). 2. Menyebut-nyebut sedekah sampai menyakiti hati orang yang diberi sedekah
Allah ta’ala berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 264
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبۡطِلُوا۟ صَدَقَـٰتِكُم بِٱلۡمَنِّ وَٱلۡأَذَىٰ كَٱلَّذِی یُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَاۤءَ ٱلنَّاسِ وَلَا یُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡیَوۡمِ ٱلۡـَٔاخِرِۖ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir.”
Saking pentingnya menjaga perasaan orang lain yang menerima sedekah kita, sampai-sampai Islam memberikan keutamaan lebih bagi orang yang bersedekah secara diam-diam.
-
Kenapa dosa jariyah harus dihapus? Ayat ini menjelaskan bahwa setiap dosa yang telah dilakukan akan dicatat dan dimintai pertanggungjawaban. Dengan demikian, ada dosa-dosa yang tidak akan hilang hanya dengan berhenti melakukan perbuatan tersebut.
-
Kenapa penting sholat taubat? Sholat taubat nasuha bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga bentuk kesungguhan hati untuk tidak mengulangi dosa yang telah dilakukan.
-
Mengapa sholat taubat penting? Sholat taubat tidak hanya sekedar ritual, tetapi juga proses spiritual yang mendalam, di mana seorang hamba berkomunikasi langsung dengan Penciptanya. Melalui sholat ini, seseorang dapat merenung dan mengintrospeksi diri, serta memperbaharui niat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.
-
Kenapa sholat taubat penting? Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia tentu tidak luput dari dosa selama hidup. Maka dari itu, seorang muslim bisa melaksanakan sholat taubat untuk bertaubat dan membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.
Riya adalah salah satu perbuatan yang bertujuan memperbagus amal ibadah yang tujuannya ingin diperhatikan dan mendapat pujian dari orang.
Sangat disayangkan jika kita masih berbuat seperti demikian karena hal tersebut akan menghapus amal kebaikan yang kita perbuat. Mengapa? Karena riya ini tujuannya tidaklah tulus semata semata karena Allah melainkan ingin mendapat pujian dari orang atas kebaikan yang kita lakukan.
Allah SWT pernah berfirman dalam HR Muslim:
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
“Aku paling tidak butuh pada sekutu-sekutu, barangsiapa yang beramal sebuah amal kemudian dia menyekutukan-Ku di dalamnya maka Aku tinggalkan dia dan syiriknya.” 4. Merasa ujub/bangga terhadap diri sendiri
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Ujub itu bisa membatalkan atau menghapus pahala amalan seorang hamba.”
Sebagai contoh, jika kita dimudahkan Allah untuk salat tahajud, maka jangan langsung memandang remeh orang yang kesulitan bangun malam. Jika kita dimudahkan oleh Allah untuk bersedekah, jangan langsung memandang remeh orang yang jarang terlihat bersedekah. Karena barangkali mereka yang kita pandang remeh memiliki amalan tersembunyi yang mereka lakukan dengan ikhlas, yang hanya dia dan Allah yang mengetahui. Karena pada dasarnya semua ibadah yang kita lakukan dan semua prestasi yang kita raih, semata-mata karena taufiq, pertolongan, dan kemudahan dari Allah azza wa jalla, bukan berasal dari kehebatan kita. 5. Menyekutukan Allah
Kafir adalah syirik besar. Secara umum, kafir diartikan sebagai salah satu perbuatan mengambil tandingan selain Allah SWT dan menyamakannya dengan Sang Pencipta yakni Allah SWT.
Syirik adalah salah satu bentuk kezaliman besar dan penghinaan kepada Allah SWT. Karena orang yang berlaku syirik sama artinya dengan menyamakan derajat Allah SWT dengan makhluk ciptaan-Nya.
Allah SWT berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65). 6. Bermaksiat di kala sendiri
Dari Tsauban radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا قَالَ ثَوْبَانُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لَا نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ قَالَ أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا
“Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari umatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih, lantas Allah menjadikannya sia-sia tidak tersisa sedikitpun.”
7. Meremehkan seorang mukmin yang berdosa
Di antara perkara yang dapat mengurangi bahkan menghapus pahala amalan selanjutnya adalah meremehkan seorang mukmin yang berdosa dengan mengatakan bahwa orang seperti fulan tidak mungkin diampuni Allah, dengan menyebut individu orang tersebut.