Riya Adalah Salah Satu Penyakit Hati yang Berbahaya, Ketahui Hukumnya
Riya merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Riya merupakan perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT.
Riya Adalah Salah Satu Penyakit Hati yang Berbahaya, Ketahui Bahayanya
Riya adalah perilaku munafik yang dilakukan seseorang dengan tujuan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan.
Beberapa ulama menganggap riya sebagai dosa besar yang dapat menghapuskan pahala amal kebaikan seseorang.
Simak ulasan selengkapnya dilansir dari Liputan6 dan berbagai sumber, Rabu (10/1/2024):
-
Kenapa serakah bisa dianggap penyakit hati? Serakah bukan hanya sekadar sifat negatif, tetapi juga dapat dianggap sebagai penyakit hati yang mampu menjangkiti siapa saja.
-
Mengapa sirosis hati berbahaya? Kerusakan hati seperti halnya sirosis dapat berdampak pada seluruh bagian tubuh.
-
Apa saja contoh dosa besar dalam Islam? Dosa besar mencakup pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip fundamental Islam, seperti syirik, yaitu menyekutukan Allah, serta riba yang berkaitan dengan bunga, dan zina yang berarti perzinaan.
-
Kenapa Penyakit Ain berbahaya? Penyakit ain bisa mengganggu kehidupan manusia, baik secara fisik dan psikologis.
-
Mengapa riba merupakan dosa besar? Dalam hal ini, riba termasuk jenis dosa besar yang mengakibatkan azab pedih.
-
Mengapa Penyakit Ain berbahaya? Penyakit ain sangat berbahaya karena kemunculannya tidak disadari, namun bisa menyebabkan gangguan fisik hingga mengakibatkan kematian bagi korbannya.
Pengertian Riya
Dalam Islam riya dianggap sebagai perbuatan tercela karena menghancurkan ikhlas dalam beribadah.
Rasulullah SAW bahkan menjelaskan bahwa riya adalah "syirik kecil" karena seseorang melakukan amal ibadahnya tidak untuk Allah.
Oleh karena itu, dalam Islam, penting untuk menahan diri dari riya dan berusaha menjaga ikhlas dalam beribadah demi mendapatkan keridhaan Allah semata.
Bentuk Perbuatan Riya
1. Riya Kholish (riya dalam perbuatan)
Riya Kholish merupakan jenis riya yang terjadi dalam perbuatan seseorang.
Di mana seseorang melakukan suatu perbuatan baik atau ibadah hanya untuk mendapat pujian atau pengakuan dari orang lain.
Bukan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Contohnya adalah seseorang yang melakukan shalat di tempat umum agar dilihat orang lain dan diberi pujian karena kebaikannya.
Riya dalam perbuatan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu riya badan, riya pakaian, riya ucapan, riya perbuatan, dan riya syirik.
Dalam Islam, riya kholish adalah perbuatan yang sangat tidak dianjurkan. Karena Allah SWT mencintai keikhlasan dalam beribadah.
Oleh karena itu, setiap muslim diharapkan menjauhi sikap riya dan berusaha untuk menunaikan ibadah hanya untuk Allah semata.
2. Riya syirik (riya niat)
Riya syirik (riya niat) adalah tanda-tanda seseorang melakukan suatu perbuatan baik dengan niat untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
Bukan semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah.
Tanda-tanda dari riya syirik antara lain adalah keinginan untuk dipuji dan diakui oleh orang lain.
Dampak dari perilaku ini dalam kehidupan sehari-hari adalah menurunnya keikhlasan dalam berbuat baik.
Riya syirik juga termasuk perasaan iri terhadap pujian yang diterima oleh orang lain, dan kehilangan keberkahan dalam perbuatan baik yang dilakukan.
Bahaya Riya
Dalam Islam, riya dianggap sebagai dosa yang sangat serius karena dapat merusak hati seseorang dan menyebabkan kehancuran spiritual.
Riya dapat mempengaruhi hati seseorang dengan menimbulkan rasa sombong, merasa lebih baik dari orang lain, dan kehilangan niat ikhlas dalam beribadah.
Allah SWT sangat tidak menyukai perilaku riya dan telah menyatakan dalam Al-Qur'an.
Bahwa orang yang melakukan riya akan disia-siakan amal-amalnya dan tidak akan mendapatkan pahala di akhirat.
Dampak riya juga dapat berujung pada kehancuran secara spiritual dan kehilangan keberkahan dalam setiap amal yang dilakukan.
Cara Menghindari Riya
1. Niatkan ibadah hanya karena Allah
Ketika menjalankan ibadah, sangat penting untuk mengingat bahwa niat kita harus semata-mata karena Allah SWT.
Niat yang tulus dan ikhlas adalah kunci utama dalam menjalankan ibadah.
Rasulullah SAW pernah mengingatkan kita bahwa segala perbuatan tergantung pada niatnya, dan kita akan memperoleh sesuai dengan apa yang kita niatkan.
Jika kita melakukan ibadah hanya untuk mencari pujian atau sanjungan dari manusia.
Maka ibadah tersebut akan kehilangan maknanya.
Kita harus fokus dalam menyempurnakan niat ibadah kita semata-mata karena Allah SWT.
Hanya dengan niat yang tulus, ibadah kita akan diterima oleh-Nya.
2. Berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah
Berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah adalah suatu kewajiban bagi umat Muslim dalam setiap urusan kehidupan.
Pentingnya berdoa terkait dengan perlindungan dari sifat riya dan godaan setan.
Karena dengan berdoa, kita meminta pertolongan kepada Allah untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang buruk.
Berdoa juga dapat memperkuat keimanan dan menguatkan hubungan dengan Allah SWT.
Memohon perlindungan dari sifat riya dan godaan setan juga merupakan bagian dari berdoa yang akan memperkuat hati dan menjaga dari pengaruh buruk.
3. Selalu mengingat Allah
Pentingnya selalu mengingat Allah dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat diabaikan.
Dengan terus menerus berzikir, manusia dapat memperkuat kesadaran akan kehadiran-Nya dan menjauhkan diri dari sifat riya yang berbahaya.
Zikir adalah cara untuk terus mengingat Allah dalam setiap langkah kehidupan.
Sehingga manusia tidak terjerumus dalam perbuatan riya yang dapat merusak hubungan dengan-Nya.
4. Mengendalikan hati
Mengendalikan hati agar tidak terbuai dengan pujian manusia merupakan sebuah tugas yang penting dalam kehidupan seorang muslim.
Seringkali, saat seseorang mendapat pujian atas amal ibadahnya, hatinya menjadi terpengaruh dan bisa terjerumus dalam perbuatan riya.
Oleh karena itu untuk mengendalikan hati, penting untuk selalu bersyukur pada Allah SWT dalam setiap amal ibadah yang dilakukan.
5. Menyembunyikan amal kebaikan seperti menyembunyikan aib
Untuk menyembunyikan amal kebaikan seperti menyembunyikan aib, kita dapat melakukan dengan tidak memamerkan amal kebaikan pribadi.
Penting untuk melakukan amal kebaikan dengan ikhlas hanya untuk Allah SWT, tanpa ada keinginan untuk dipuji atau diakui oleh orang lain.
Kita harus ingat bahwa Allah melihat dan menilai amal kita, dan itulah yang terpenting.
Dengan menyembunyikan amal kebaikan, kita juga bisa menghindari rasa sombong atau riya, yang justru dapat merusak nilai dari amal kebaikan tersebut.
Dengan melakukan amal kebaikan secara diam-diam, kita dapat menjaga keikhlasan dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT.