Nifaq Adalah Sifat Munafik, Berikut Ciri-ciri dan Penjelasannya
Kata An-Nifaq secara istilah syara‟ berarti menutup kekufuran dan memperlihatkan keimanan.
Kata An-Nifaq secara istilah syara‟ berarti menutup kekufuran dan memperlihatkan keimanan.
Nifaq Adalah Sifat Munafik, Berikut Ciri-ciri dan Penjelasannya
Pengertian Nifaq dalam Islam
Kata An-Nifaq secara istilah syara‟ berarti menutup kekufuran dan memperlihatkan keimanan.
Dengan kata lain, orang yang munafik ucapannya berbeda dengan perbuatannya, lahirnya tidak sama dengan batinnya dan yang tampak darinya bertentangan dengan apa yang disembunyikannya dalam hati.
-
Bagaimana cara mengenal ciri orang munafik? Ciri-ciri orang munafik dapat dikenali melalui beberapa tanda yang dijelaskan dalam Alquran dan Hadis. Beberapa ciri-ciri yang dapat menjadi penanda orang munafik antara lain: Suka Berdusta, Perilaku Berubah-ubah, Kurang Khusyuk dalam Ibadah, Suka Berbicara dan Berkhianat, Tidak Konsisten, Cemas dan Tidak Konsisten, Menyembunyikan Kebaikan.
-
Siapa yang bisa dikenali melalui ciri munafik dalam beribadah? Orang munafik biasanya menunjukkan sikap malas saat melaksanakan ibadah, terutama ketika tidak ada orang lain yang mengawasi mereka.
-
Apa ciri utama orang munafik dalam ucapan? Seseorang yang munafik sering kali tidak jujur dan berbohong dalam pernyataannya. Mereka mungkin mengungkapkan hal yang berbeda kepada berbagai orang, tergantung pada situasi dan keuntungan yang ingin mereka raih.
-
Bagaimana sifat munafik memengaruhi iman seseorang? Kemunafikan dapat mengurangi kekuatan iman seseorang karena terus-menerus berpura-pura dan tidak jujur terhadap diri sendiri.
-
Kapan sifat munafik diungkapkan dalam interaksi sosial? Mereka menunjukkan perubahan sikap dan perilaku tergantung pada siapa yang mereka hadapi, sehingga tidak ada konsistensi dalam interaksi mereka.
-
Apa definisi Kata Sifat? Kata sifat (adjective) adalah salah satu jenis kata dalam bahasa yang digunakan untuk memberikan deskripsi, karakteristik atau sifat dari suatu benda, orang, tempat, atau konsep.
Dinamakan demikian karena dia masuk pada syara‟ dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Karena itu Allah SWT memperingatkan dengan firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik”. (QS. At-Taubah [9]: 67).
Kata nifaq adalah suatu term baru yang diperkenalkan oleh Al-Qur’an. Oleh karena itu, masyarakat Arab tidak mengetahui makna lain selain makna yang dimaksud oleh al-Qur’an itu sendiri.
Sementara itu, menurut Quraish Shihab, kata munafiq terambil dari kata nafiqa’ yang bermakna sejenis lubang tikus, semacam terowongan yang memiliki dua lubang tempat ia keluar masuk. Jika dikejar di sini ia keluar di sana, demikian pula sebaliknya.
merdeka.comJenis-Jenis Nifaq
Terdapat dua jenis nifaq (kemunafikan), yakni nifaq Akbar yang disebut juga Nifaq I'tiqadi (keyakinan) dan Nifaq Amali (perbuatan).
Nifaq I'tiqadi (Keyakinan)
Nifaq I'tiqadi adalah nifaq besar, di mana pelakunya menampakkan keislaman tetapi menyembunyikan kekufuran. Jenis nifaq ini menjadikan keluar dari agama dan pelakunya berada di dalam kerak neraka.
Allah menyifati para pelaku nifaq ini dengan berbagai kejahatan seperti kekufuran ketiadaan iman, mengolok-olok agama dan pemeluknya serta kecenderungan kepada musuh-musuh untuk bergabung dengan mereka dalam memusuhi Islam.
Dalam keadaan seperti itu, mereka masuk dalam agama Islam untuk melakukan tipu daya terhadap agama dan pemeluknya secara sembunyi-sembunyi juga agar mereka bisa hidup bersama umat Islam dan merasa tenang dalam hal jiwa dan harta benda mereka. Nifaq jenis ini ada empat macam:
Mendustakan Rasulullah SAW. atau mendustakan sebagian dari pada apa yang Beliau bawa. Membenci Rasulullah SAW atau membenci sebagian apa yang Beliau bawa. Merasa gembira dengan kemunduran agama Islam. Tidak senang dengan kemenangan Islam.
Nifaq Amali (Perbuatan)
Nifaq Amali adalah melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang munafik tetapi masih tetap ada iman di dalam hatinya. Pelakunya berada dalam iman dan nifaq. Lalu, jika perbuatan nifaqnya banyak, maka bisa menjadi sebab terjerumusnya dia kedalam nifaq yang sesungguhnya.
Berdasarkan sabda Nabi SAW: “Dari Abdullah ibn 'Amr bahwa Nabi Saw bersabda: "Empat sifat yang barang siapa mengerjakannya, maka ia menjadi munafik tulen, dan barang siapa yang melakukan salah satu dari empat sifat itu, maka di dalam dirinya terdapat sifat nifaq sehingga ia meninggalkannya, yaitu: (1) apabila dipercaya, ia berkhianat, (2) apabila berbicara, ia dusta, (3) apabila berjanji, ia tidak menepati, dan (4) apabila bertengkar, ia curang (mau menang sendiri)." (H.R. Bukhari, Muslim)
Ciri-ciri Munafik
Dalam Islam, ciri-ciri orang munafik atau hipokrit sering dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Berikut adalah beberapa ciri-ciri orang munafik menurut ajaran Islam:
1. Ketidaksetiaan dalam Janji:
Munafik cenderung tidak setia dalam menjaga janji atau komitmen. Mereka dapat berjanji dengan lisan namun tidak memenuhinya dengan tindakan.
2. Kebohongan
Orang munafik cenderung berbohong atau menyembunyikan kebenaran. Mereka dapat menunjukkan kesetiaan secara verbal, tetapi tindakan sebenarnya tidak konsisten dengan kata-kata mereka.
3. Perilaku Dua Wajah
Munafik memiliki perilaku ganda atau dua wajah, yaitu perilaku yang berbeda di depan orang lain dan di belakang. Mereka mungkin berpura-pura baik di depan umum, tetapi memiliki niat atau perilaku buruk secara rahasia.
4. Ketidakjujuran dalam Tindakan Keagamaan
Orang munafik dapat terlihat rajin dalam tindakan keagamaan seperti salat dan berpuasa, tetapi sebenarnya mereka melakukan itu hanya untuk menunjukkan kepada orang lain dan bukan karena ketulusan hati.
5. Tidak Konsisten dalam Iman:
Munafik cenderung tidak konsisten dalam keyakinan mereka. Mereka bisa tampak beriman di satu waktu, tetapi kehilangan iman atau keberagamaan mereka ketika dihadapkan pada cobaan atau kesulitan.
Cara Menghindari Nifaq
Untuk menghindari nifaq dalam ajaran Islam, seseorang dapat mengambil langkah-langkah berikut:
1. Konsistensi Antara Perilaku dan Keyakinan
Usahakan agar tindakan sehari-hari selaras dengan nilai dan keyakinan agama. Hindari perbedaan antara perilaku publik dan pribadi yang dapat menunjukkan sikap munafik.
2. Sikap Ikhlas
Lakukan segala tindakan ibadah dan perbuatan baik dengan ketulusan hati dan ikhlas hanya untuk menyenangkan Allah. Jangan lakukan sesuatu hanya untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari manusia.
3. Taubat dan Memperbaiki Diri
Jika merasa ada kecenderungan melakukan perilaku munafik, segera bertaubat dan berusaha memperbaiki diri. Taubat adalah langkah penting dalam membersihkan hati dari dosa dan meningkatkan kesadaran diri
4. Bersyukur
Hindari berlebihan dalam berbicara atau bertindak, dan jangan pamerkan kebaikan atau keberhasilan. Bersyukur kepada Allah dan menjaga sikap rendah hati adalah cara untuk menghindari kesan riya' (pamer).
5. Jaga perkataan agar tidak mengandung kebohongan atau ghibah (menggunjing). Lidah dapat menjadi sumber dosa besar jika tidak dijaga dengan baik.
6. Jaga Niat
Penting untuk selalu memeriksa dan menjaga niat. Pastikan bahwa setiap tindakan baik yang dilakukan adalah semata-mata karena Allah dan untuk meraih keberkahan-Nya.