Sirosis Hati, Begini Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya!
Dokter spesialis bedah dari RS EMC Alam Sutera ungkap gejala dan cara penanganan sirosis hati yang tepat.
Sirosis Hati, Begini Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya!
Pernah mendengar penyakit bernama sirosis hati? Menurut dr. Tjhang Supardjo, M. Surg, FCCS, Sp.B, FCSI, FInaCS, FICS sebagai Dokter Bedah (Penyakit Hati, Empedu, Limpa dan Pankreas) di RS EMC Alam Sutera, sirosis hati adalah kondisi medis yang ditandai oleh kerusakan hati yang parah dan tidak dapat dipulihkan. Kerusakan hati seperti halnya sirosis dapat berdampak pada seluruh bagian tubuh.
Pada dasarnya organ hati dapat memperbaiki sel-nya sendiri, akan tetapi pada kondisi ini, ketika organ hati meradang kronis, hati akan memperbaiki sel-nya dengan membentuk jaringan parut. Hal ini berdampak dalam proses pembuatan protein, pencernaan nutrisi makanan, penyimpanan energi, serta melawan infeksi.
Apabila kerusakan terus berlanjut dan jaringan parut yang dibentuk semakin banyak organ hati akan mengecil, mengkerut, akibatnya hati akan mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsinya. Sirosis hati bisa disebabkan oleh faktor dan memiliki berbagai gejala. Lantas, apa saja penyebab, gejala, dan bagaimana pengobatannya? Simak penjelasan dr. Tjhang Supardjo selengkapnya berikut ini.
-
Kapan penyakit liver bisa menjadi sirosis? Saat jaringan parut menjadi lebih parah, maka kemungkinan terjadi sirosis sangat besar.
-
Bagaimana cara mengobati sakit hati? Untuk mengobati sakit hati secara sehat dan efektif, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah penampilan. Merubah penampilan dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan membangkitkan semangat baru. Kedua, menikmati kesendirian juga penting.
-
Penyebab apa dari serangan jantung? Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke bagian jantung terhambat, umumnya disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner akibat penumpukan plak kolesterol. Jika tidak segera ditangani, jaringan jantung yang kekurangan oksigen dapat mati, menyebabkan henti jantung mendadak.
-
Bagaimana penyakit liver bisa terjadi? Kondisi tersebut biasanya terjadi karena peradangan hati yang terus-menerus atau berkelanjutan, hingga pada akhirnya menyebabkan penumpukan kolagen dan protein lain di hati.
-
Bagaimana cara menangani Sariawan? Untuk meredakan gejala, dapat digunakan obat kumur antiseptik atau salep topikal. Selain itu, menghindari makanan pedas atau asam yang dapat memperburuk iritasi serta menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.
-
Kenapa sirsak bantu cegah diabetes? Sirsak memiliki kandungan antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan. Senyawa ini berperan penting dalam melindungi sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Dengan kandungan tersebut, sirsak dapat membantu mengatasi resistensi insulin dan mencegah timbulnya diabetes.
Penyebab Sirosis Hati
Penyebab utama dari penyakit sirosis hati biasanya dikarenakan kebiasaan minum alkohol secara berlebihan dalam jangka panjang (kecanduan), atau istilah medisnya disebut dengan sirosis alkoholik. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol ini akan menyebabkan Fatty Liver atau perlemakan hati. Fatty liver juga dapat disebabkan oleh non-alkohol seperti penderita diabetes mellitus, obesitas, mengonsumsi makanan yang berminyak dan jarang berolahraga.
Di Indonesia hepatitis B dan C, masih menempati urutan pertama penyebab sirosis hati. Infeksi virus hepatitis B dan C dapat menyebabkan peradangan kronik pada hati dan membahayakannya. Hepatitis dapat memperburuk sirosis hati dengan meningkatkan kerusakan pada jaringan hati, meningkatkan risiko kanker hati, mempercepat munculnya komplikasi, dan mengganggu respons terhadap pengobatan.
Gejala Sirosis Hati
Sirosis pada awalnya tidak menimbulkan gejala. Gejala sirosis hati baru dirasakan pada saat kerusakan hati semakin meluas. Gejala yang timbul dapat berupa nafsu makan menurun, telapak tangan memerah, mudah merasa lelah, mual, mengalami penurunan berat badan secara signifikan, lemas dan lesu.
Kondisi tersebut merupakan gejala awal dari sirosis hati. Apabila sirosis hati telah mencapai tahap akhir, maka akan disertai dengan beberapa gejala lain, seperti kulit dan mata menguning, kulit terasa gatal, perubahan warna urine menjadi lebih gelap, perut dan kaki membengkak, perubahan pembuluh darah di sekitar pusar, muntah darah, warna kotoran BAB menjadi hitam, pembesaran payudara pada pria, mudah mengalami memar dan berdarah, serta rambut rontok.
Gejala sirosis hati sering tidak disadari oleh penderitanya, sehingga perlu melakukan deteksi dini dan periksakan ke dokter jika gejala tersebut tidak kunjung membaik atau malah makin memburuk. Adapun kategori sirosis hati berdasarkan Child Pugh Score terbagi menjadi 3 yaitu kategori ringan, kategori sedang dan kategori berat.
Pengobatan Sirosis Hati
Pengobatan sirosis hati dilakukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan penyakit yang diderita pasien. Namun, perlu diketahui bahwa sirosis hati adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan, hanya saja bisa dilakukan perawatan untuk mencegah dan menangani komplikasi beserta meringankan gejalanya. Penanganan sirosis hati dibagi menjadi 2 kelompok yaitu medika mentosa dan non-medika sentosa.Medika Mentosa
Pengobatan sirosis hati bertujuan untuk mengendalikan penyakit dan mengurangi gejala. Jika sirosis disebabkan oleh infeksi virus hepatitis, pengobatan dengan obat antivirus dapat membantu mengendalikan infeksi. Jika sirosis menyebabkan penumpukan cairan (edema atau asites), diet rendah garam dan obat diuretik dapat membantu mengurangi pembengkakan.
Lalu, ada obat antihipertensi portal yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah di vena portal dan mengurangi risiko varises dan perdarahan. Ada pula obat beta blocker yang digunakan untuk mengurangi risiko perdarahan dari varises esofagus. Jika sirosis telah berkembang menjadi gagal hati, transplantasi hati mungkin menjadi opsi terakhir. Ini melibatkan penggantian hati yang rusak dengan hati sehat dari donor.
Non-Medika Mentosa
Batasi atau hindari konsumsi alkohol. Sebab, konsumsi alkohol yang berlebihan adalah salah satu penyebab utama sirosis, jadi menghindari atau membatasi konsumsi alkohol dapat membantu mencegah kondisi ini.
Kemudian, lindungi diri dari infeksi hepatitis. Ini dapat dilakukan dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis, tidak berbagi jarum suntik dan menggunakan perlindungan saat berhubungan seks. Jaga berat badan ideal. Makanan yang seimbang dan olahraga rutin dapat membantu mencegah obesitas yang akan memicu sirosis karena perlemakan hati.
Dalam menghadapi sirosis hati, pemahaman tentang penyebab, gejala, dan pengobatannya adalah langkah awal yang penting dalam upaya pencegahan dan pengelolaan kondisi ini. Meskipun sirosis hati merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan, tindakan medis yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sesuai dapat membantu mengurangi risiko komplikasi serta meningkatkan kualitas hidup bagi individu yang terkena dampaknya.
Penting untuk konsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Dengan upaya yang konsisten dan dukungan yang tepat, kita dapat menghadapi sirosis hati dengan lebih baik. Anda dapat berkonsultasi seputar sirosis hati ini langsung dengan dr. Tjhang Supardjo, M. Surg, FCCS, Sp.B, FCSI, FInaCS, FICS sebagai Dokter Bedah (Penyakit Hati, Empedu, Limpa dan Pankreas) di RS EMC Alam Sutera.