Bahaya Sering Makan Seblak yang Jarang Disadari, Salah Satunya Picu Obesitas dan Hipertensi
Kandungan kalori dan lemak yang tinggi, serta garam dan MSG yang melimpah pada seblak, dapat meningkatkan masalah kesehatan serius.
Meski lezat, namun tidak disarankan untuk makan seblak secara rutin. Pasalnya, kandungan dalam seblak dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Bahaya Sering Makan Seblak yang Jarang Disadari, Salah Satunya Picu Obesitas dan Hipertensi
Seblak, makanan khas dari Bandung yang terkenal dengan rasa pedas dan gurihnya, telah menjadi favorit banyak orang. Dibuat dengan kerupuk yang dimasak bersama bumbu khas, seblak sering kali menjadi pilihan makanan cepat saji yang menggugah selera.Namun, di balik kenikmatannya, seblak menyimpan berbagai risiko kesehatan yang sering kali tidak disadari oleh para penikmatnya. Kebiasaan mengonsumsi seblak secara rutin dapat membawa dampak negatif yang signifikan bagi kesehatan tubuh. Seblak mengandung berbagai bahan yang dapat memberikan kontribusi pada masalah kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Kandungan kalori dan lemak yang tinggi dari kerupuk goreng, sosis, dan bakso, serta garam dan MSG yang melimpah, dapat meningkatkan masalah kesehatan serius.
Artikel ini akan mengupas apa saja bahaya sering makan seblak yang mungkin jarang kita sadari.
Peningkatan Risiko Obesitas
Seblak sering kali mengandung banyak kalori dari bahan-bahan seperti kerupuk, sosis, bakso, dan mie. Kerupuk, khususnya, digoreng dalam minyak, yang menambah kandungan kalori dan lemak dalam makanan. Konsumsi kalori berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh dan berujung pada peningkatan berat badan serta obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker.
-
Apa dampak seblak buat berat badan? Peningkatan Berat Badan: Seblak biasanya tinggi kalori karena menggunakan bahan-bahan seperti kerupuk, mie, dan bumbu yang berlemak. Makan makanan tinggi kalori di malam hari bisa meningkatkan risiko penambahan berat badan karena metabolisme tubuh cenderung lebih lambat saat tidur.
-
Kenapa Seblak populer? Seblak cobek ala Rafael Tan belakangan viral di sosial media. Seblak ini merupakan seblak cobek asli yang dibuat tanpa kuah.
-
Apa itu seblak? Seblak adalah kuliner khas asal Sunda yang digemari oleh banyak orang lantaran rasanya yang lezat.
-
Mengapa seblak terkenal? Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang unik membuat seblak memiliki banyak penggemar.
-
Kenapa semangka bisa bahaya jika dikonsumsi berlebihan? Konsumsi semangka dalam jumlah banyak dapat menyebabkan beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Berikut adalah sepuluh efek samping dari mengonsumsi semangka secara berlebihan:
-
Apa saja yang terkandung dalam seblak? Seblak biasanya terbuat dari kerupuk yang direbus, ditambah dengan berbagai bahan seperti sayuran, telur, dan daging. Selain itu, bumbu yang digunakan juga memberikan kontribusi besar terhadap rasa dan nilai gizi hidangan ini.
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Seblak mengandung garam dalam jumlah tinggi, baik dari bumbu yang digunakan maupun dari bahan-bahan seperti kerupuk dan saus. Garam berlebihan dalam diet dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh, yang meningkatkan volume darah dan pada akhirnya menaikkan tekanan darah. Hipertensi merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan komplikasi seperti serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Menjaga asupan garam dalam batas yang direkomendasikan sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.
Gangguan Pencernaan
Seblak yang pedas dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan bagi sebagian orang, terutama mereka yang memiliki kondisi seperti gastritis atau sindrom iritasi usus (IBS). Konsumsi makanan pedas dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan sensasi terbakar, sakit perut, dan bahkan diare. Selain itu, seblak yang tinggi lemak dari gorengan dapat memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan kembung serta ketidaknyamanan.
Peningkatan Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, yang sering terdapat dalam bahan-bahan tambahan seblak seperti sosis dan bakso, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi berkontribusi pada pembentukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan aterosklerosis (pengerasan dan penyempitan arteri). Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan serangan jantung.
Potensi Alergi dan Sensitivitas MSG
Banyak seblak yang dijual di pasaran menggunakan monosodium glutamate (MSG) untuk meningkatkan rasa. Meskipun MSG aman dikonsumsi dalam jumlah moderat, beberapa orang mungkin mengalami reaksi sensitivitas seperti sakit kepala, berkeringat, dan nyeri dada, yang dikenal sebagai "Chinese Restaurant Syndrome". Pada individu yang alergi terhadap MSG, konsumsi dalam jumlah kecil pun bisa memicu gejala yang lebih serius.
Ketidakseimbangan Nutrisi
Seblak umumnya kurang mengandung sayuran atau bahan-bahan yang memberikan nutrisi seimbang. Pola makan yang didominasi oleh makanan seperti seblak, yang tinggi karbohidrat sederhana dan rendah serat, dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi. Serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan, dan kekurangannya dapat menyebabkan masalah seperti sembelit. Selain itu, kurangnya vitamin dan mineral penting seperti vitamin A, C, dan zat besi dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan fungsi tubuh lainnya.
Kerusakan Gigi
Kandungan gula dan asam dalam beberapa bahan seblak, terutama jika ditambahkan saus manis atau asam, dapat berkontribusi pada kerusakan gigi. Asam dapat mengikis enamel gigi, sementara gula dapat menjadi makanan bagi bakteri dalam mulut yang menghasilkan asam sebagai produk sampingan. Kombinasi ini dapat menyebabkan gigi berlubang dan masalah gigi lainnya jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik.
Resiko Kesehatan dari Penggunaan Bahan Tambahan dan Pengawet
Seblak sering kali mengandung bahan tambahan dan pengawet untuk memperpanjang umur simpan dan meningkatkan rasa. Pengawet seperti natrium nitrit dan nitrat yang sering ditemukan dalam sosis dan bakso telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang lama. Mengurangi asupan bahan tambahan dan pengawet sangat penting untuk mengurangi risiko kesehatan jangka panjang.
Alasan Seblak bukan Makanan yang Sehat
- Tinggi Kalori dan Lemak: Seblak sering kali dimasak dengan bahan tambahan yang tinggi kalori dan lemak, seperti sosis, bakso, dan kerupuk yang digoreng. Konsumsi berlebihan makanan tinggi kalori dan lemak dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas.
- Tinggi Garam: Seblak biasanya mengandung banyak garam, baik dari bumbu yang digunakan maupun dari bahan seperti kerupuk dan saus. Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit jantung.
- Tinggi MSG dan Bahan Pengawet: Banyak seblak yang dijual di luar menggunakan monosodium glutamate (MSG) dan bahan pengawet untuk meningkatkan rasa dan memperpanjang umur simpan. Konsumsi MSG berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan reaksi alergi pada beberapa orang.
- Bahan-bahan Tidak Seimbang: Seblak umumnya kurang mengandung sayuran atau bahan-bahan yang memberikan nutrisi seimbang. Pola makan yang kurang seimbang bisa menyebabkan kekurangan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan serat.
- Bahan Tambahan yang Tidak Sehat: Seblak sering kali disajikan dengan bahan tambahan yang tidak sehat seperti gorengan dan makanan olahan. Bahan-bahan ini mengandung lemak trans dan zat aditif yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.