Mengapa Kita Merasa Waktu Lebih Cepat Berlalu Seiring Bertambahnya Usia
Ketahui alasan mengapa kita merasa bahwa waktu lebih cepat berlalu seiring bertambahnya usia kita.
Ketahui alasan mengapa kita merasa bahwa waktu lebih cepat berlalu seiring bertambahnya usia kita.
-
Mengapa waktu terasa cepat saat tua? 'Teorinya adalah semakin tua kita, semakin akrab kita dengan lingkungan kita. Kita tidak memperhatikan detail dari rumah dan tempat kerja kita,' jelas Christian Yates, seorang dosen senior dalam biologi matematika di Universitas Bath, dalam sebuah artikel di The Conversation.
-
Bagaimana persepsi waktu berubah saat tua? 'Pikiran manusia merasakan perubahan waktu ketika gambar yang dirasakan berubah. Hari-hari tampak berlangsung lebih lama saat Anda muda karena pikiran yang masih muda menerima lebih banyak gambar dalam satu hari dibandingkan pikiran yang sudah tua,' jelas Bejan.
-
Kenapa usia manusia memendek? Konsep ini menyoroti bagaimana dominasi dinosaurus telah mengubah pola evolusi mamalia, termasuk manusia, memprioritaskan reproduksi yang cepat daripada usia panjang.
-
Kapan waktu terasa cepat berlalu? Waktu berlalu saat kamu mengubah dunia.
-
Kenapa waktu cepat berlalu saat kita sedang bersenang-senang? Tak heran kerap dikatakan dalam sebuah pepatah bahwa waktu berlalu saat seseorang sedang bersenang-senang. Hal ini harusnya membuat kita sadar dan lebih bisa menghargai setiap momennya.
-
Kapan waktu berlalu cepat? Di masa kecil, waktu seperti berlari lambat. Kini, semuanya berlalu terlalu cepat.
Mengapa Kita Merasa Waktu Lebih Cepat Berlalu Seiring Bertambahnya Usia
Seiring bertambahnya usia, banyak dari kita merasa bahwa waktu berlalu dengan sangat cepat. Dilansir dari Huffington Post, fenomena ini bukan hanya perasaan subjektif, ada penjelasan ilmiah mengapa persepsi kita tentang waktu berubah seiring bertambahnya usia. Menurut para ahli, perubahan persepsi waktu ini sangat dipengaruhi oleh cara kita memandang dan mengalami waktu.
Ketika kita masih anak-anak, waktu tampaknya berjalan lebih lambat. Hari-hari terasa panjang, dan setahun penuh bisa terasa seperti waktu yang sangat lama. Namun, ketika kita menjadi dewasa, tahun-tahun tampak berlalu begitu cepat.
Cindy Lustig, seorang profesor psikologi di University of Michigan, menjelaskan bahwa persepsi kita tentang waktu dipengaruhi oleh perspektif kita.
"Persepsi kita tentang hari, minggu, tahun, dan sejenisnya tampaknya sangat dipengaruhi oleh perspektif kita. Apakah kita sedang mengalami waktu itu saat ini, atau kita melihat ke belakang pada waktu tersebut?" kata Lustig.
Anak-anak mengalami banyak hal baru setiap hari, dari belajar di sekolah hingga bermain dengan teman-teman. Setiap pengalaman baru ini membuat waktu terasa lebih lambat karena otak mereka merekam banyak momen baru. Sebaliknya, bagi orang yang lebih tua, seperti seorang pensiunan berusia 80 tahun, hari-hari mereka mungkin terlihat mirip satu sama lain.
"Ketika Anda melihat ke belakang, semakin sedikit representasi yang kaya, semakin cepat waktu akan terasa berlalu," jelas Lustig.
Bagaimana Rutinitas Mempengaruhi Persepsi Waktu
Rutinitas yang berulang dapat membuat waktu terasa lebih cepat berlalu. Otak kita cenderung menyatukan hari-hari yang serupa, sehingga waktu tampak seperti berlalu lebih cepat.
Adrian Bejan, seorang profesor teknik mesin di Duke University menyatakan, "Otak kita dirancang untuk mencatat perubahan." Dengan kata lain, semakin banyak perubahan yang kita alami dalam rutinitas harian kita, semakin lambat waktu terasa berlalu.
Anak-anak yang mengalami banyak hal baru setiap hari akan merasa waktu berjalan lebih lambat karena otak mereka mencatat banyak perubahan dan pengalaman baru. Hal ini juga berlaku bagi orang dewasa. Ketika kita mengenang masa-masa dengan banyak pengalaman baru, waktu tampak lebih panjang dan lebih berkesan.
"Jika Anda tidak memperkenalkan pola baru ke dalam hidup Anda, waktu bisa terasa berlalu jauh lebih cepat," jelas Lustig.
Faktor-faktor Fisiologis yang Mempengaruhi Persepsi Waktu
Selain faktor pengalaman, ada juga faktor fisiologis yang mempengaruhi persepsi waktu kita. Bejan menjelaskan bahwa cara kita memproses apa yang kita lihat juga berpengaruh.
Otak kita dilatih untuk menerima banyak gambar saat kita masih bayi. Karena kita menyerap banyak gambar baru sebagai anak-anak, bulan dan tahun terasa lebih lama. Sebagai orang dewasa, "otak menerima lebih sedikit gambar daripada yang dilatih untuk diterima saat masih muda," kata Bejan. Oleh karena itu, kita merasa waktu berlalu lebih cepat.
Cara Membuat Waktu Terasa Lebih Lambat
Meskipun kita tidak dapat memperlambat waktu secara fisik, kita dapat melakukan beberapa hal untuk membuat waktu terasa berjalan lebih lambat.
Bejan mengatakan banyak orang yang lebih tua bertanya kepadanya bagaimana cara memperlambat waktu, "karena semua orang ingin hidup lebih lama dan memiliki dorongan untuk melakukan lebih banyak dan hal-hal yang lebih baik dengan waktu yang tersedia." Salah satu caranya adalah dengan mengalami hal-hal baru dan keluar dari rutinitas biasa.
Mencoba hobi masa kecil, mengambil perjalanan singkat ke kota yang belum pernah dikunjungi, atau mendaftar ke kelas memasak adalah beberapa cara untuk memperkenalkan pengalaman baru ke dalam hidup Anda. Belajar hal-hal baru juga dapat membuat waktu terasa lebih panjang saat kita melihat ke belakang.
Selain itu, Lustig mencatat bahwa keterlibatan penuh dan "berada di saat ini" dapat membuat momen-momen terasa lebih lama. Studi laboratorium menunjukkan bahwa latihan kesadaran (mindfulness) dapat memperpanjang persepsi kita tentang waktu. Jadi, cobalah untuk fokus pada pengalaman saat ini dan hindari multitasking.