Kim Jong Un Kirim Surat 'Cinta' ke Putin, Isinya Jadi Bukti Korut-Rusia Makin Lengket
Kim Jong Un mengungkapkan hubungan erat dengan Vladimir Putin dalam suratnya.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pada hari Selasa mengungkapkan rasa persahabatannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kim Jong Un bahkan menyebut Putin sebagai "teman dan rekan terkasih" dalam sebuah surat.
Dalam surat tersebut, Kim memuji hubungan erat antara kedua negara dan menyampaikan ucapan Selamat Tahun Baru kepada "rakyat Rusia yang bersaudara dan semua personel angkatan bersenjata Rusia yang berani" atas nama dirinya, rakyat Korea, dan semua personel angkatan bersenjata DPRK. Demikian dikutip dari DW, Selasa (31/12/2024).
Kim juga menegaskan kesiapannya untuk merancang dan mendorong proyek-proyek baru setelah perjalanan bermakna mereka di tahun 2024. Ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, terutama dalam konteks geopolitik saat ini.
Dukungan Militer dan Proyek Bersama
Dalam suratnya, Kim Jong Un berharap bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun di mana "angkatan bersenjata dan rakyat Rusia mengalahkan neo-Nazisme dan mencapai kemenangan besar." Harapan ini tampaknya merujuk pada konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, di mana Korea Utara dituduh mengirimkan sejumlah besar pasukan untuk membantu Rusia.
Tuduhan ini datang dari Seoul dan Washington, yang menyatakan bahwa Pyongyang telah mengirimkan puluhan ribu tentara untuk mendukung Rusia dalam pertempuran melawan Ukraina.
Pemerintahan Biden juga melaporkan bahwa pasukan Korea Utara mengalami banyak korban di garis depan perang Rusia melawan Ukraina. Menurut juru bicara Gedung Putih, John Kirby, setidaknya 1.000 tentara Korea Utara telah terbunuh atau terluka hanya dalam satu minggu terakhir di wilayah Kursk, Rusia, di mana pasukan Ukraina telah mempertahankan wilayah tersebut sejak musim panas ini.
Perkembangan Hubungan Rusia dan Korea Utara
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, kedua negara telah memperkuat hubungan politik, militer, dan budaya mereka. Pada bulan Juni, Putin dan Kim menandatangani pakta pertahanan bersejarah selama kunjungan pemimpin Rusia ke Korea Utara.
Pakta ini mencakup ketentuan untuk memberikan bantuan militer segera jika salah satu pihak diserang. Penguatan hubungan ini menunjukkan bahwa kedua negara saling mendukung dalam menghadapi tantangan global.
Kerja sama ini juga mencerminkan strategi geopolitik yang lebih luas di kawasan, di mana Rusia dan Korea Utara berusaha untuk memperkuat posisi mereka di panggung internasional.