Peneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Ternyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.
Ternyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.
Peneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Ukuran otak manusia diyakini terus meningkat secara bertahap seiring berjalannya waktu. Menurut penelitian terbaru, perkembangan otak dapat mengurangi resiko demensia pada generasi muda.
Selain itu ada banyak perubahan dan dampak yang dirasakan generasi muda setelah volume otak mereka membesar. Apa saja?
Melansir dari laman sciencealert.com, Jumat (2/4) berikut informasi selengkapnya.
Studi terbaru mengambil sampel otak lebih dari 3.000 orang Amerika berusia antara 55 dan 65 tahun.Para peneliti menemukan bahwa mereka yang lahir pada tahun 1970an memiliki volume otak keseluruhan 6,6 persen lebih besar dibandingkan mereka yang lahir pada tahun 1930an.
Selain generasi tersebut, Generasi X juga memiliki volume materi putih hampir 8 persen lebih besar dan volume luas permukaan materi abu-abu hampir 15 persen lebih besar dibandingkan Generasi Diam.
Salah satu bagian sentral dari otak, yang disebut hipokampus, disebut memiliki peran utama dalam memori dan pembelajaran, meningkat sebesar 5,7 persen volumenya selama beberapa generasi yang diteliti.
Hal ini disebabkan dari berbagai faktor yang berkontribusi seperti tinggi badan, usia, dan jenis kelamin.
“Dekade kelahiran seseorang tampaknya berdampak pada ukuran otak dan potensi kesehatan otak jangka panjang.”
“Genetika memainkan peran utama dalam menentukan ukuran otak, namun temuan kami menunjukkan pengaruh eksternal – seperti faktor kesehatan, sosial, budaya dan pendidikan – mungkin juga berperan."
Kata ketua peneliti sekaligus ahli saraf Charles DeCarli dari University of California Davis
Penyakit demensia memiliki dampak besar pada puluhan juta orang di seluruh dunia.
Seiring dengan bertambahnya populasi lansia di dunia, diagnosis penyakit ini akan meningkat tiga kali lipat dalam tiga dekade mendatang.
Namun demikian, dalam tiga dekade terakhir, kejadian demensia di Amerika Serikat dan Eropa telah menurun sekitar 13 persen setiap dekade.
Resiko absolut demensia diperkirakan menurun pada generasi muda. Hal tersebut terjadi karena gaya hidup dan pola asuh yang lebih sehat.
Demensia ditandai dengan penipisan materi abu-abu otak, yang disebut korteks, yang berperan dalam memori, pembelajaran, penalaran, dan banyak proses kognitif lainnya.
Otak dengan volume kecil yang sakit akan terus menyusut bila dibebani terlalu keras.
Sehingga masuk akal jika volume otak yang lebih besar dapat membantu melindungi terhadap kehilangan yang berkaitan dengan usia.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kinerja kognitif lebih efektif pada pasien Alzheimer dengan kepala lebih besar.
Penelitian mencoba menjawab apakah ukuran otak dapat menjelaskan rendahnya kejadian demensia pada generasi muda.
Ilmuwan deCarli dan rekannya menggunakan data yang dikumpulkan oleh Framingham Heart Study, yang melacak kesehatan orang Amerika yang lahir antara tahun 1930 dan 1980.
Beberapa peserta berusia 55 hingga 65 tahun, yang terjadi antara tahun 1999 dan 2019, mereka menjalani pencitraan resonansi magnetik pada otak mereka. Data tersebut baru tersedia pada Oktober 2023.
Berdasarkan hasil tersebut, deCarli dan rekannya menunjukkan bahwa generasi muda memiliki volume otak yang lebih besar, baik secara keseluruhan maupun regional.
Tim ini tidak hanya membandingkan mereka yang lahir pada tahun 1930an dengan tahun 1970an.
Mereka mengulangi analisis mereka terhadap 1.145 orang dewasa dengan usia yang sama yang lahir pada tahun 1940an dan 1950an juga.
“Struktur otak yang lebih besar seperti yang diamati dalam penelitian kami mungkin mencerminkan peningkatan perkembangan otak dan peningkatan kesehatan otak,” hipotesis DeCarli.
“Struktur otak yang lebih besar mewakili cadangan otak yang lebih besar dan dapat melindungi efek penyakit otak yang berkaitan dengan usia di kemudian hari seperti Alzheimer dan demensia terkait.”
Banyak penelitian gagal menunjukkan hubungan apa pun antara kinerja memori dan volume otak dari waktu ke waktu.
Namun demikian, ukuran bukanlah segalanya dalam hal fungsi otak. Hal tersebut juga belum tentu membuat seseorang lebih pintar.
Namun hal ini bisa memberikan perlindungan yang baik terhadap kerusakan yang terjadi seiring bertambahnya usia.
Beberapa kegiatan bisa membuat otak menjadi sehat seperti olahraga teratur. Olahraga dikaitkan dengan volume otak yang lebih besar dalam memori dan pembelajaran.
Sedangkan pola makan yang buruk, konsumsi alkohol, dan isolasi sosial tampaknya berdampak sebaliknya.