Objek Wisata Lain Masih Tutup, Kenapa Taman Safari Boleh Beroperasi?
Diizinkannya TSI beroperasi untuk mendukung biaya operasional, terutama perawatan satwa-satwa yang ada di sana.
Pemerintah Kabupaten Bogor, mengizinkan Taman Safari Indonesia (TSI) yang berlokasi di Cisarua kembali beroperasi. Padahal PPKM di Jawa dan Bali baru saja diperpanjang hingga 30 Agustus 2021.
Diketahui, pemerintah memberlakukan PPKM Level 3 di Jabodetabek hingga 30 Agustus 2021. Aturan ini, memberi pelonggaran dari sebelumnya PPKM Level 4. Tempat-tempat wisata yang lain pun masih belum buka. Lalu, kenapa Taman Safari diberikan pengecualian?
-
Di mana letak Taman Safari Indonesia? Lokasinya di Jalan Raya Puncak, No. 601, Cibeureum, Cisarua, Bogor.
-
Di mana Taman Safari Indonesia berada? Taman Safari berada di di Jl. Raya Puncak No. 601, Cibeureum, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
-
Di mana Taman Safari berada? Tempat wisata di Puncak yang pertama adalah Taman Safari. Tempat ini merupakan kebun binatang terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 2500 hewan dari berbagai spesies.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan alam di Taman Safari Prigen? Salah satu daya tarik utama Taman Safari Prigen adalah perjalanan safari menggunakan mobil khusus yang mengelilingi area ini. Dalam perjalanan ini, pengunjung dapat melihat satwa-satwa yang berkeliaran bebas di alaminya.
-
Apa jenis kucing yang ada di Taman Safari Indonesia? Ini adalah ras kucing langka berjenis Serval. Dia memiliki warna dan motif yang sedikit mirip macan tutul namun jinak.
-
Bagaimana cara menikmati pengalaman unik di Bali Safari & Marine Park? Di sini, pengunjung dapat menikmati aktivitas seperti menunggang gajah, perjalanan safari untuk bertemu satwa liar, dan menonton atraksi binatang yang mengagumkan.
Beban Operasional Mencekik
Bupati Bogor, Ade Yasin menegaskan, diizinkannya TSI beroperasi untuk mendukung biaya operasional, terutama perawatan satwa-satwa yang ada di sana.
Ada beban operasional yang harus ditanggung manajemen. Seperti pemberian pakan satwa dan pemeliharaan kesehatan satwa yang biayanya tidak sedikit. Agenda ini jadi sulit dijalankan dengan tidak adanya pemasukan selama TSI tutup.
"TSI kan bisa dikatakan konservasi, ya. Hewan juga butuh pakan dan mereka sekitar 1,5 bulan tidak ada pemasukan sementara beban operasionalnya cukup tinggi. Maka kami izinkan beroperasi dengan sejumlah pembatasan," kata Ade Yasin, Selasa (24/8/2021).
275 Satwa Baru Lahir Butuh Pakan dan Perawatan
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki
Direktur TSI Group, Jansen Manansang menjelaskan, TSI melahirkan 275 satwa di tengah kesulitan selama Pandemi Covid-19.
"Sejak awal 2020 sampai akhir 2020 ada 275 satwa lahir atau selama pandemi Covid-19. Tidak ada satwa yang kurus apalagi mati," kata Jansen.
Dia mengungkapkan, sejak awal pandemi, TSI berulang kali tutup dan membatasi aktivitas. Tapi, dia mengklaim bahwa TSI Bogor tidak pernah mengurangi porsi makanan untuk koleksi satwa yang ada.
Kelahiran Bonesia, menjadikan koleksi satwa gajah di TSI Bogor menjadi sekitar 50 ekor. Sedangkan jumlah satwa di TSI Bogor lebih dari 3.000 ekor. Tentunya semua membutuhkan pakan dan perawatan yang memadai.
Pembatasan Terkait Pembukaan Taman Safari
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki
Beberapa pembatasan yang diberlakukan terkait perizinan operasi Taman Safari antara lain hanya boleh menerima kunjungan wisatawan 50 persen dari kapasitas dan pengunjung tidak diizinkan untuk turun dari mobil.
"Untuk safari journey, kami izinkan. Tapi untuk wahana rekreasi lain tidak kami izinkan. Kalau melihat satwa dari dalam mobil boleh. Tapi tidak boleh ada interaksi antar pengunjung," tegas politisi PPP itu.
"Curug-curug ditutup, kolam renang, tempat berkumpul seperto arena pertunjukan itu belum boleh dulu. Jadi hanya safari journey atau pengunjung tidak boleh turun dari mobil," katanya.
Reporter: Asnida Riani
Sumber: Liputan6.com