Pameran Tunggal Yos Suprapto, Sampaikan Kritik Sosial Melalui Lukisan
Pameran tunggal karya lukis Yos Suprapto akan digelar di Galeri Nasional, Jakarta, mulai 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025.
Yos Suprapto, seorang pelukis Indonesia yang karyanya sering kali berkaitan dengan isu sosial, lingkungan, dan perkembangan politik nasional terkini, baru saja menggelar pameran tunggal terbarunya. Pameran tersebut diberi judul "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan 2024," di mana ia menampilkan serangkaian lukisan yang menggambarkan kemampuannya dalam menciptakan figurasi realis yang terinspirasi oleh tradisi realisme sosial, terutama ala Diego Rivera dan Taring Padi.
Dalam pameran ini, Yos mengungkapkan kritik dan komentar sosial melalui bahasa simbolisme yang kuat. Seperti yang disebutkan dalam keterangan pers di Lifestyle Liputan6.com pada Senin, 16 Desember 2024, ia menggunakan permainan garis dan warna yang mencolok, seperti hitam, merah, biru, hijau, cokelat, kuning, ungu, jingga, dan putih, yang menjadi ciri khas lukisan-lukisannya. Kombinasi warna tersebut menciptakan daya tarik visual yang intens dan tajam, menghasilkan komposisi yang menonjolkan ketegangan dalam tema sosial, politik, budaya, ekologi, dan kemanusiaan yang menjadi bagian penting dari kehidupan di Indonesia.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Kapan Zulkarnain Lubis meninggal? Pada Jumat, 11 Mei 2018, Zulkarnain meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Pali, Sumatra Selatan di usia 59 tahun.
-
Kapan Lula diwisuda? Momen wisuda ini baru saja dibagikan oleh Lula melalui akun Instagram pribadinya.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
Suwarno, dosen pascasarjana di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, menyatakan, "Yos Suprapto sebagai perupa selalu membawa ledakan pemikiran yang menarik. Ekspresi pada karya Yos memiliki keberagaman kesan dan pesan yang langsung dan lantang, tetapi juga terdapat (bagian) yang lembut dan simbolis."
Ia menambahkan, "Koleksi karya Yos Suprapto mengandung kegalauan seluruh dimensi berkehidupan di Indonesia." Dengan kata lain, karya-karya Yos tidak hanya menggambarkan realitas, tetapi juga menyiratkan kedalaman pemikiran dan perasaan yang kompleks.
Usung Tema "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan 2024"
Dalam pameran "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan 2024," Yos berusaha menghadirkan sebuah narasi visual yang mengalir seperti cerita dalam novel, menggunakan sapuan warna yang mampu menggugah imajinasi penikmatnya. Ia ingin menyajikan kanvas yang mengandung "masalah" yang dapat mengganggu "ketenteraman" kita. Yos mengungkapkan bahwa selama lebih dari satu dekade, ia telah melakukan penelitian mengenai kandungan mineral yang mendukung produktivitas pertanian, baik pada tanah basah maupun kering di seluruh provinsi Indonesia. Penelitian tersebut mengungkapkan hilangnya mata rantai budaya pertanian yang berakar pada kekuatan budaya agraris mandiri.
Menurut Yos, hilangnya budaya agraris mandiri ini disebabkan oleh ketergantungan pada pupuk sintetis dan penerapan program sistemik revolusi hijau di negara ini. Oleh karena itu, Direktur Galeri Nasional, Jarot Mahendra, menyatakan, "(Kami) berharap pameran ini jadi awal kesadaran tumbuh kembalinya budaya kemandirian agraris."
Harapan ini tercermin dalam serangkaian lukisan berjudul "Kebangkitan," yang juga menjadi tajuk pameran. Yos ingin menunjukkan kekuatan budaya agraris bangsa kita sebagai harapan untuk mencapai kemandirian pangan di masa depan.
- Potret Akrab Ridwan Kamil Sowan ke Sutiyoso, Keliling Museum Bang Yos yang Penuh Barang Antik
- FOTO: Megawati Soekarnoputri Napak Tilas ke Galeri Nasional Saksikan Sejarah Kelam Bangsa lewat Pameran Seni Rupa
- Golkar Usung Dedi Mulyadi di Jabar, PAN: Secara Logika Ridwan Kamil akan Maju di Jakarta
- Upaya Merangkul Masyarakat Jakarta agar Dekat dengan Seni
Mengenal Pameran Karya Yos Suprapto
Pameran ini mengusung tema "Kebangkitan Tanah dan Kedaulatan Pangan" yang diharapkan dapat memberikan perubahan positif. Harapan tersebut hanya dapat terwujud jika kita menghentikan praktik merusak tanah dan kembali menghidupkan budaya kemandirian dalam bidang agraris. Lukisan-lukisan karya Yos akan dipamerkan di Galeri Nasional, Jakarta, pada tanggal 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025. Dalam sejarah pamerannya, karya Yos selalu berkaitan erat dengan isu-isu sosial yang relevan.
Pada tahun 1994, ia mengangkat masalah lingkungan melalui pameran tunggal berjudul "Bersatu Dengan Alam" yang diadakan di Taman Ismail Marzuki. Selanjutnya, pada tahun 2001, ia kembali menggelar pameran tunggal dengan tema "Barbarisme: Perjalanan Anak Bangsa" di Galeri Nasional, yang menyuarakan kritik terhadap budaya kekerasan dalam konteks kebangsaan saat ini. Di tahun 2005, Yos mengangkat isu sosial lainnya dengan mengecam praktik korupsi di kalangan elit birokrasi melalui pameran tunggal berjudul "Republik Udang" yang berlangsung di Tembi Gallery, Yogyakarta.
Selain pameran tunggal, Yos juga berpartisipasi dalam pameran bersama yang mengangkat isu sosial, seperti "Mata Hati Demokrasi" yang diadakan di Taman Budaya Surakarta pada tahun 2002. Pada tahun 2017, ia melakukan evaluasi mendalam tentang perjalanan budaya bangsa, khususnya budaya maritim, melalui pameran "Arus Balik Cakrawala" yang dipamerkan di Galeri Nasional. Dengan berbagai tema yang diangkat, karya-karya Yos terus memberikan kontribusi signifikan terhadap diskursus sosial di Indonesia.