Penelitian: Orang tua kelewat disiplin, anak jadi pintar bohong
Penelitian: Orang tua kelewat disiplin, anak jadi belajar bohong. pakar anak-anak Victoria Talwar mengatakan bahwa orangtua yang kelewat disiplin akan membuat anak-anak belajar berbohong untuk menghindari hukuman. Sejak kecil, anak mulai mengucapkan kebohongan primer, sekunder, dan tersier yang semakin meyakinkan.
Sebuah penelitian membuktikan anak-anak yang memiliki orang tua dengan aturan kelewat ketat cenderung untuk lebih sering berbohong.
Dilansir Lifehack.org, pakar anak-anak Victoria Talwar mengatakan bahwa orangtua yang kelewat disiplin akan berakibat pada cara anak-anak merespon, dan pada akhirnya membuat anak-anak belajar berbohong untuk menghindari hukuman.
-
Kapan kedekatan orang tua dan anak mulai terbentuk? Kelekatan ini berkembang melalui interaksi yang sering dan konsisten antara anak dan orang tua sejak anak masih dalam kandungan hingga usia dewasa.
-
Kapan Soeharto dan Ibu Tien menikah? Keduanya Menikah di Solo tanggal 26 Desember 1947
-
Bagaimana cara menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada ibu? Sebagai anak, Anda bisa menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada ibu melalui kata-kata sedih untuk ibu. Kata-kata ini berisi tentang rasa rindu dan kasih sayang seorang anak kepada ibunya.
-
Kapan seseorang merasakan cinta sejati dalam keluarga? Di keluarga, kasih sayang tidak pernah berhenti mengalir.
-
Bagaimana hubungan Bintang Pratama dengan ibu sambungnya? Dekat dengan Ibu Sambung Tidak hanya itu, Bintang juga sangat dekat dengan ibu sambungnya, Sonya Fatmala. Bahkan wajah mereka memiliki kemiripan meskipun tidak ada hubungan darah.
Talwar mengkhususkan diri dalam pola perilaku kognitif anak-anak. Bersama rekan-rekannya di McGill University, Talwar membuat 'permainan mengintip' untuk simulasi. Sebuah objek dengan suara yang menarik perhatian ditempatkan di belakang anak-anak. Satu-satunya cara untuk mengetahui objek apa yang diletakkan adalah dengan mengintip ke belakang. Selanjutnya, orangtua diminta keluar ruangan selama beberapa menit. Setelah itu mereka akan kembali ke dalam ruangan dan menanyai si anak, apakah dia mengintip atau tidak.
Anak dengan orangtua yang biasa menerapkan disiplin ketat umumnya memberikan jawaban yang lebih rumit dan tidak jujur. Beberapa anak bahkan cukup terampil untuk tidak mengatakan kebenaran tanpa harus berbohong. Ini menandakan kalau ancaman hukuman akan membuat anak terlatih untuk mengembangkan keahlian berbohong.
Menurut hasil pengamatan Talwar, anak-anak usia sekitar dua tahun umumnya mulai mengatakan kebohongan primer. Kebohongan seperti ini tidak berhubungan langsung dengan orang tua dan tidak mengindikasikan rasa bersalah. Biasanya bentuk kebohongan primer ini adalah bualan. Pada usia empat tahun, anak mulai melakukan kebohongan sekunder. Di sinilah anak mulai berbohong untuk menghindari hukuman. Sementara, pada usia tujuh tahun, 'keahlian' anak berkembang menjadi kebohongan tersier yang lebih 'canggih' dan meyakinkan. Namun hal seperti ini tak selamanya negatif.
Berbohong memang bukan perilaku yang baik. Tetapi ini juga menunjukkan tanda-tanda kecerdasan anak. Bagaimanapun, menciptakan kebohongan yang meyakinkan perlu kecerdasan dan memori yang baik. Yang paling penting adalah menjaganya dalam taraf normal, sehingga anak-anak tidak akan tumbuh menjadi pembohong yang ahli di masa depan. Tidak ada salahnya menerapkan disiplin yang ketat, tetapi jangan sampai aturan tersebut membuat anak-anak merasa tercekik dan pada akhirnya merasakan kebutuhan untuk terus-menerus berbohong kepada orangtua.
Baca juga:
Para ibu berlomba-lomba ikut kontes menyusui terlama
Menyusui massal di Pekan ASI Dunia
Satu wanita di Rutan Boyolali terpaksa menyusui anaknya di penjara
Begini ulah iseng para ayah saat diminta mengasuh anak sendirian
Karena melepasmu bukan hal mudah, istimewakan ibu di hari bahagiamu!