Sepenggal kisah Jalan H. Tamim pusat kain jeans tertua di Bandung
Gang ini sudah jadi pusat perdagangan tradisional sejak zaman Belanda.
Jalan H.Tamim yang ramai dengan pedagang berbagai jenis kain memiliki sejarah yang panjang. Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, gang ini sudah jadi pusat perdagangan tradisional sejak zaman Belanda.
Cerita tersebut dituturkan Didin Aldiansyah. Usianya baru 29 tahun tapi sudah bekerja selama 13 tahun di toko grosir kain Prita Jalan Tamim Nomor 60 Bandung. Ia mengaku mendengar riwayat H.Tamim dari sesepuh sekitar, Abah Dudi.
Didin menuturkan, sekitar tahun 1930-an, Kota Bandung masih banyak sawah dan hutan dengan jumlah pertokoan dan rumah yang masih jarang. Begitu juga di Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir di mana Jalan Tamim berada.
Masa itu datanglah H.Tamim dari Padang. Ia membuka usaha berupa pasar tradisional mulai dari sayuran, ikan, daging dan rempah-rempah. Konon transaksi di pasar ini masih menggunakan uang koin emas dan perak.
“H.Tamim itu juragan kaya-raya, tanahnya meliputi Jalan Tamim hingga Jalan Dulatif. Usaha pasar tradisionalnya maju pesat, Ia menggerakkan ekonomi warga sini. Namanya sangat harum, makanya namanya menjadi nama jalan ini.” kata Didin.
Lewat pasar tradisional yang dibukanya, H.Tamim menyewakan toko kepada warga. Ia sendiri menjadi pemasok berbagai komoditas seperti berbagai jenis sayur dan ikan.
Usaha H.Tamim kemudian dilanjutkan oleh anaknya, H.Ayub, juga mengalami kemajuan. Namun seiring perkembangan waktu, peran keluarga H.Tamim perlahan surut. Memasuki tahun 1980-an tanah-tanah peninggalan H.Tamim sudah banyak yang dibeli atau dikontrakkan.
Di era tersebut masuklah para pedagang kain etnis Tionghoa. Jenis kain yang dijual di antaranya kain tenun, brukat, dan batik. Perkembangan berikutnya semua jenis kain ada di sini. Tidak hanya itu, banyak pedagang yang menjual kain bahan membuat jeans dan pakaian jadi.
Maka Jalan Tamim yang tadinya pasar tradisional berubah menjadi sentra kain berbagai jenis. Perkembangan perdagangan kain di Jalan Tamim sangat pesat hingga melebar ke gang-gang dan jalan tetangga Jalan Tamim, yakni Jalan Otto Iskandar Di Natta dan Jalan Dulatif.
Baca juga:
Ini aplikasi edit foto paling banyak digunakan para Instagramers
Paguyuban Asep Dunia Siapkan Beasiswa bagi Pemilik nama Asep
Menyaksikan euforia Bobotoh buat Spaso semakin termotivasi
Acara Konperensi Asep Asep cetak rekor
Pemuda-pemudi padati konser musik di hutan Kota Bandung
Jutaan Bobotoh padati Bandung, manajer Persib teteskan air mata
Begini keseruan Konperensi Asep-Asep di Bandung
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.