Menengok Gaya Luhut Bercelana Jeans Dikawal Sang Mantu Kasad Jenderal Maruli Cek Inovasi Citarum
Gaya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengecek program Citarum Harum bersama Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak mencuri perhatian.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengecek perkembangan program reboisasi dan revitalisasi lahan kritis di sektor 9 Citarum Harum, Batujajar, Bandung, Jawa Barat.
Ditemani sang menantu, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Maruli Simanjuntak, Luhut terlihat tampil santai saat menghadiri acara tersebut. Simak ulasan selengkapnya:
Gaya Santai Luhut saat Cek Program Citarum Harum
Melansir dari Youtube TNI AD, memperlihatkan potret Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri acara yang digelar pada Sabtu (10/8/2024) itu.
Dalam video, Luhut tampak tampil santai mengenakan kemeja pendek berwarna putih yang dipadukan dengan celana jeans dan sepatu hitam.
Sementara di sebelahnya, berjalan sang menantu, Jenderal Maruli yang terlihat tampil mengenakan seragam lorengnya.
Agenda tersebut juga turut dihadiri oleh Menteri PUPR, Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Barat, Kepala Pusat Peralatan Angkatan Darat, serta Presiden PT AstraZeneca.
Agenda acara tersebut ialah membawa produk hasil buatan TNI AD dalam bentuk Perahu Ponton Penarik Sampah, Conveyor, alat pemilah sampah, dan alat pembakar sampah.
Hal itu sebagai hasil dari komitmen TNI AD dalam mendukung penuh upaya pelestarian lingkungan dan perbaikan ekosistem di daerah aliran Sungai Citarum.
Dalam sambutannya, Luhut juga sempat menyampaikan ucapan terima kasih untuk menantunya dan TNI AD karena telah membantu berjalanannya program Citarum Harum.
"Saya terima kasih kepada Angkatan Darat kepada pak Kasad dan tim-nya yang sudah menginisiasi itu tadi," kata Luhut dalam video.
Program Citarum Harum
Citarum Harum merupakan program untuk menangani pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Sungai Citarum.
Sungai ini terbentang sepanjang 297 kilometer dari kaki Gunung Wayang Kabupaten Bandung dan bermuara di Pantai Utara Pulau Jawa, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.
Sungai terpanjang dan terbesar di Tatar Pasundan itu melintasi 13 kabupaten dan kota. Aliran sungai ini bagi sebagian besar masyarakat di Jawa Barat digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Pencemaran industri, limbah pertanian, peternakan, perikanan, limbah domestik, dan persampahan membuat sungai Citarum justru kerap membawa permasalahan.
Pemerintah merespons kondisi tersebut dan kemudian menetapkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum dengan Gubernur Jawa Barat selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas).
Program Citarum Harum kemudian menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan di sungai Citarum dengan cara revitalisasi dan reboisasi.
Program Citarum Harum meliputi penanganan air limbah industri, pengelolaan sampah, penanganan limbah industri, penegakan hukum, serta pemantauan kualitas air sungai secara manual.
