Ini Penyebab Sungai Citarum Jadi Lautan Sampah
Daerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Dari laporan yang didapatkannya Bey di lapangan, jika aliran sungai lancar, sampah-sampah tersebut akan tertahan di ujung.
Ini Penyebab Sungai Citarum Jadi Lautan Sampah
Daerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan, kondisi itu disebabkan volume sampah dan sedimentasi sungai.
Dia menjelaskan, badan Sungai Citarum seluruhnya tertutup oleh sampah sejak beberapa waktu.
Kemudian diperparah oleh kebiasaan warga di DAS Citarum yang masih membuang sampah ke sungai.
"Memang ini kan karena airnya turun, dan adanya sedimen dan terutama juga sampah ini kan kembali kepada kedisiplinan warga," kata Bey saat meninjau lokasi lautan sampah di kawasan Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Bandung Barat, Rabu (12/6).
"Jadi kami mohon masyarakat jangan membuang sampah sembarangan, buanglah sampah pada tempatnya, dan ya ini akibatnya," sambungnya.
Dari laporan yang didapatkannya di lapangan, jika aliran sungai lancar, sampah-sampah tersebut akan tertahan di ujung.
Namun karena volume sampah sudah meninggi ditambah sedimen, sampah tersebut bertumpuk di sepanjang aliran yang melintas di bawah jembatan BBS.
Bey menargetkan upaya pembersihan sampah yang akan dilakukan secara maraton bisa menuntaskan tumpukan tersebut selama satu pekan ke depan.
Namun karena asal sampah datang dari berbagai daerah di Bandung Raya, proses pembersihan menurutnya akan memakan waktu.
"Kita akan bersihkan, mungkin lima hari sampai satu minggu. Kebayang teman-teman lihat sendiri banyak sampahnya, mulai dari mana juga bingung, karena dari Bandung Raya, Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Cimahi, Bandung Barat juga," tuturnya, dikutip dari Antara.
Bey menuturkan, pihak BBWS Citarum, Dinas Lingkungan Hidup Jabar, dan sejumlah pihak juga sudah menerjunkan petugas dan alat berat untuk membersihkan sampah yang menutup sungai.
Untuk mempercepat pembersihan sampah, Bey memastikan ada tambahan alat berat di lokasi untuk mengeruk sampah dan sedimen.
"Ini ada tambahan alat ya, untuk pengerukan agar lebih cepat lagi," katanya.
Bey menambahkan, dari kebijakan strategis daerah tentang persampahan, Jawa Barat harus bisa mengurangi volume sampah di hulu pada 2025 hingga 30 persen.
Pencapaian ini bisa diraih jika sampah organik bisa dikurangi dari level rumah tangga.
"Itu udah komitmen semua, pemerintah pusat, pemerintah daerah, harusnya semua kepala daerah kembali mengingatkan, menginstruksikan seluruh warganya untuk mengurangi. Jadi, kalau masyarakat buang sampah di tempatnya kan tidak akan terjadi seperti ini," katanya.