Menko Luhut: Polusi Jakarta Membaik tapi Hanya Sementara
Luhut mengatakan indeks polusi udara di Jabodetabek saat ini sudah membaik dari sebelumnya.
Luhut mengatakan indeks polusi udara di Jabodetabek saat ini sudah membaik dari sebelumnya.
Menko Luhut: Polusi Jakarta Membaik tapi Hanya Sementara
Polusi Jakarta Membaik tapi Hanya Sementara
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan indeks polusi udara di Jabodetabek saat ini sudah membaik dari sebelumnya.
"Pencemaran indeks ini sekarang pada hari ini angkanya kita monitor sudah semakin bagus. Saya monitor betul ini," kata Luhut dalam acara Seminar Nasional IKAXA di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (14/9).
Ketua Satgas Polusi Udara Jabodetabek ini mengatakan penanggulangan polusi Jakarta turut terbantu oleh modifikasi cuaca yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggunakan water mist spraying dengan dua pesawat Cessna.
"Karena sekarang kita buat pesawat terbang itu drone untuk mengikat polutannya. Itu yang membuat cepat, tapi itu kan temporary," kata Luhut.
Sebagai tindak lanjut, Luhut bakal menindak tegas kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat yang tidak lulus uji emisi. Penindakan ini utamanya dilakukan bagi para pegawai pemerintahan.
Luhut mengaku dirinya telah berkoordinasi dengan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono untuk melacak kendaraan yang dipakai oleh seluruh pegawai pemerintahan.
"Saya udah bilang ke pak Heru gubernur, pak Heru, seluruh instansi pemerintah baik TNI/Polri semua periksa. Tidak boleh yang jalan pake asap yang kuat. Karena sekecil apapun punya pengaruh, punya kontribusi," tegasnya.
Tak hanya soal kendaraan, Luhut mewanti-wanti pelaku industri yang memiliki pembangkit listrik sendiri untuk menggunakan teknologi cofiring dan memasang scrubber.
"Semua listrik-listrik yang ada di perusahaan, yang 5 MW, 3 MW pake cofire itu kita minta dia pakai scrubber. Atau ditutup nanti, kita gantikan oleh PLN," katanya.
"Saya bilang PLN, kamu kan ada excess power, kamu harus kasih insentif. Jadi semua harus holistik penanganannya," pintanya.