Tim percepatan bahari nilai Sail to Bintan 2018 bikin Bintan semakin mendunia
Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata menilai bahwa menggiring Wonderful Sail Indonesia ke Sail to Bintan 2018 merupakan cara yang cerdas. Karena bukan hanya bermanfaat untuk jumlah kedatangan Wisatawan Mancanegara (Wisman) namun juga bisa membranding destinasi Bintan ke mata internasional
Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata menilai bahwa menggiring Wonderful Sail Indonesia ke Sail to Bintan 2018 merupakan cara yang cerdas. Karena bukan hanya bermanfaat untuk jumlah kedatangan Wisatawan Mancanegara (Wisman) namun juga bisa membranding destinasi Bintan ke mata internasional melalui para Yatcher dunia tersebut.
Hal itu ditegaskan oleh Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Asep Djembar Muhammad. Kata Asep, sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa selain terus menggenjot 10 destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar), semua elemen di Kemenpar juga harus memikirkan tiga pintu masuk utama wisatawan. Tiga pintu masuk tersebut adalah Jakarta, Batam dan Bintan, serta Bali.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Pertamina Patra Niaga terus mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Pemerintah dibidang Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
-
Bagaimana BUMN mendorong kebangkitan pariwisata di Indonesia melalui KEK Sanur? Dirinya menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan melakukan pengisian bahan bakar untuk kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali (1/1).
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Siapa yang menyampaikan pesan tentang Bangga Berwisata di Indonesia Saja? Sejalan dengan program pemerintah, yang bertema Bangga Berwisata di Indonesia Saja dimana yang disampaikan oleh Presiden RI pada saat Rakor dengan Kepala Daerah pada Tanggal 22 September 2022.
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
"Ini memang jumlahnya sedikit. Tidak sampai ratusan. Tapi para Yatcher ini punya komunitas dunia. Orangnya itu-itu saja tapi komunitasnya besar. Mereka semua berangkat dari Darwin Australia. Biar mereka semua memviralkan kegiatannya dan mengetahui bahwa Bintan punya destinasi yang indah dan luar biasa," kata Asep ketika ditemui saat meninjau acara tersebut di Bintan, Selasa (6/10).
Cara cerdas juga dilakukan oleh Dinas Pariwisata Bintan berkolaborasi dengan industri serta Kemenpar. Pada tanggal 6 November puluhan Yatcher bersandar di Marina Bintan Resort, Marina Bantan Belani, Bintan. Di tanggal tersebut semua peserta diajak Visit mengexplore keindahan Lagoi Bay. Mengunjungi Bazaar, Rumah Imaji, dan mengexplore keindahan Lagoi Bay yang menawan dan indah tersebut.
"Saat Gala Dinner saya mengucapkan selamat datang kepada semua peserta. Saya berharap mereka mengabarkan hal indah ini ke seluruh yatcher dunia. Sehingga Bintan juga semakin mendunia, dan kita semua bisa bertemu kembali di Wonderful Sail to Indonesia di tahun-tahun mendatang," kata pria asli Bandung ini.
Frank-Ulrih, yachter asal Jerman yang juga menjadi leader dari peserta Wonderful Sail to Indonesia di Tanjungpinang dan Bintan ini, mengatakan telah menantikan keikutsertaannya di Wonderful Sail to Indonesia sejak tahun lalu. Ia sangat tertarik dengan kegiatan berlayar mengunjungi berbagai pulau di Indonesia.
Indonesia dikatakannya merupakan negara yang menarik. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak pulau dan perairan yang sangat menarik untuk disinggahi para pelayar. Keindahan bawah laut, budaya dan potensi wisata lainnya membuat ia sangat tertarik mengikuti Wonderful Sail to Indonesia.
"Apa yang menjadi ekspektasi saya, 100 persen benar apa adanya," ujar Frank.
Wonderful Sail to Indonesia adalah reli wisata layar yang berlangsung selama lima bulan dari Juni hingga November 2018, melintasi sepanjang 7.000 kilometer perairan nusantara. Para pelayar masuk melalui entry port debut di Kabupaten Maluku Tenggara dan exit port di Bintan, Kepulauan Riau.
Selama perjalanan itu para peserta singgah di 53 destinasi di wilayah perairan Indonesia. Tanjungpinang adalah destinasi terakhir sebelum akhirnya para peserta akan masuk ke exit port di Bintan.
"Memang dari seluruh perjalanan kami, terlalu banyak undangan untuk acara seremonial. Tapi ternyata, semua itu adalah hal yang menyenangkan. Kami tidak akan pernah melupakannya, karena semuanya sangat menarik bagi kami," ujar Frank.
Sail to Bintan 2018 ©2018 Merdeka.comFrank yang berlayar bersama istrinya, Dorsi, mengatakan, selama perjalannya mengarungi perairan Indonesia, ia melihat kayanya budaya yang dimiliki Indonesia. Ia juga melihat dan merasakan langsung ramah dan hangatnya sambutan masyarakat Indonesia.
"Kami datang dari budaya dan agama yang berbeda, tapi di sini kami jadi mengerti budaya kalian. Indonesia adalah destinasi wisata yang sangat baik," kata dia. Frank bahkan tidak ragu untuk menyebut bahwa Indonesia adalah laiknya surga bagi wisatawan. "Indonesia is heaven for us," ujar Frank.
Sehari sebelumnya, puluhan peserta Wonderful Sail to Indonesia 2018 juga digoda keindahan Indonesia lainnya. Para Wisman itu terpesona dengan keindahan alam dan budaya di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Salah satunya keragaman yang ada di Pulau Penyengat.
Mereka menikmati berbagai sajian mulai dari kuliner, keindahan arsitektur melayu serta sejarah kerajaan Melayu yang banyak tersimpan di Pulau Penyengat. Tidak ketinggalan keindahan Masjid Sultan Riau atau yang juga dikenal dengan Masjid Pulau Penyengat. Konon, masjid yang dominan dengan warna kuning itu dibuat dengan menggunakan putih telur sebagai perekat bangunan.
Puluhan kapal yacht dari berbagai negara yang membawa 40 wisatawan mancanegara memasuki wilayah perairan Tanjungpinang sejak Sabtu (3/11) malam. Mereka melempar jangkar di dekat Pelabuhan Sri Bintan Pura. Selain beristirahat, mereka juga memanfaatkan waktu turun ke darat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Mulai dari logistik hingga kebutuhan kapal.
Baru pada Minggu (4/11) peserta diajak menelusuri berbagai destinasi di Kota Tanjungpinang dalam tur yang disiapkan Pemerintah Kota Tanjungpinang dan didukung Kementerian Pariwisata.
Sekitar pukul 09.00 WIB, para wisatawan peserta Wonderful Sail to Indonesia berkumpul di dermaga Pelabuhan Sri Bintan Pura. Dengan menggunakan tiga pompong (perahu kayu bermesin tempel), para peserta berangkat ke Pulau Penyengat melalui dermaga Balai Adat Pulau Penyengat.
Sail to Bintan 2018 ©2018 Merdeka.comSesampainya di sana, peserta disambut Wali Kota Tanjungpinang Syahrul bersama Plt Kadisbudpar Kota Tanjungpinang Raja Kholidin serta jajaran terkait. Mereka berjalan menyusuri Balai Adat Penyengat (replika rumah adat Melayu) sebagai tujuan pertama. Di bangunan dengan arsitektur Melayu yang jadi tempat atau balai pertemuan warga ini, para wisatawan disambut dengan Tari Gazal.
Mereka juga dikenakan Tanjak (ikat kepala) yang jadi lambang kewibawaan masyarakat Melayu serta syal yang diberikan langsung Walikota dan jajaran terkait. "It's so beautiful," ujar salah seorang peserta saat melihat kemegahan Balai Adat Penyengat.
Ketika memasuki bangunan, para peserta semakin terpesona dengan meriahnya warna kuning, merah dan hijau yang menjadi ciri keindahan budaya Melayu. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga dengan seksama melihat baju khas Melayu yang dipajang di dalam balai adat.
Sebagian dari mereka juga dengan serius membaca cerita sejarah atau sekelumit informasi tentang Pulau Penyengat. Sebelum kemudian para peserta diajak duduk bersama, menikmati makanan khas dengan suguhan tarian dan musik melayu.
Setelah dari Balai Adat, peserta kemudian berkeliling ke berbagai tempat di Pulau Penyengat. Seperti Makam Raja Abul Rahman, Istana Kantor Raja Ali, Makam Engku Putri, Makam Raja Ali Haji dan terakhir Masjid Pulau Penyengat.
Kepala Dinas Pariwisata Bintan Luki Zainal Prawira menjelaskan Wonderful to Sail Bintan 2018 ini dihadiri dari beberapa Sail di antaranya adalah Sail Indonesia, Wonderful sail 2 Indonesia, Sail Bintan yang notabene Yacht dari Singapore. Luki juga gembira menyambut kehadiran wisatawan mancanegara peserta Wonderful Sail to Bintan 2018.
Mereka berasal dari banyak negara. Seperti Australia, Amerika, Swiss, Prancis, Selandia Baru, Jerman dan lainnya. "Pemerintah daerah menyambut dengan baik para wisatawan ke Bintan. Diharapkan para wisatawan dapat menikmati kekayaan alam yang kami miliki. Tentu kami sangat berharap kehadiran para wisatawan kembali ke Bintan," ujar dia.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Masruroh, mengatakan Kementerian Pariwisata mendukung acara ini sebagai bagian dari promosi pariwisata dalam upaya mendatangkan 17 juta wisatawan mancanegara dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara di 2018.
Menurut Masruroh, kehadiran para Yachter dunia ini akan menjadi sarana promosi yang efektif bagi pariwisata Bintan. Karena umumnya para yachter itu tergabung dalam satu komunitas yang terdiri dari banyak anggota di seluruh dunia.
Dengan kehadiran mereka langsung ke Bintan, diharapkan mereka bisa meneruskan informasi dan promosi akan keindahan Bintan kepada rekan-rekan mereka sesama yachter.
"Selain tentunya akan memberikan dampak langsung terhadap masyarakat dari uang yang para yachter belanjakan di Bintan. Mulai dari kebutuhan mereka di atas kapal dan banyak hal lainnya seperti souvenir dan lainnya," kata Masruroh.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik terselenggaranya kegiatan Wonderful Sail to Indonesia di mana salah satunya singgah di Kota Bintan. Menurutnya Bintan merupakan daerah strategis yang dapat menjadi pintu masuk bagi para yachter internasional. Dukungan dan kerjasama yang baik dari masyarakat tentunya akan membuat para yachter merasa nyaman dan memilih Bintan sebagai lokasi mereka singgah ke depannya.
"Bangun Hospitality yang bagus. Buat Wisman tidak melupakan destinasi kita dan terus ingin kembali berwisata ke negara kita," kata Arief Yahya.
(mdk/hhw)