Mirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Mirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata
Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mengajak Asosiasi Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia (INSA) untuk bekerja sama dalam pengadaan kapan Pinisi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Kalau ada di Labuan Bajo, mengapa kita tidak bisa lakukan di sana? Saya yakin INSA bisa mengisi ruang-ruang itu bahwa kita bangsa maritim, keindahan Pinisi dengan Laut Balikpapan yang begitu indah sangat baik,"
kata Budi di Jakarta, dikutip Jumat (1/3).
Bahkan Budi telah mempersilakan INSA untuk mengelola beberapa pelabuhan sebagai bentuk dukungannya.
"Kami sudah menyerahkan beberapa pelabuhan, dan INSA silakan join. Pemerintah juga akan mendukung untuk kegiatan itu," kata Budi.
Menanggapi pernyataan tersebut, Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan, para pengusaha pelayaran sudah mulai membuka pembicaraan dengan Kementerian Perhubungan.
"Jadi kapal-kapal itu diharapkan kapal-kapal buat pariwisata. Jadi untuk keliling-keliling di daerah sana, itu dengan restoran-restoran di dalamnya di atas kapal," kata Carmelita.
Harapannya, kapal Pinisi pariwisata itu nantinya bisa dimanfaatkan oleh warga di sekitar IKN sebagai destinasi baru di sekitar wilayah ibu kota baru.
Kapal tersebut pun nantinya bisa digunakan untuk mengadakan beberapa kegiatan, semisal makan malam di atas kapal atau dinner cruise.
"Jadi harga juga ya harga-harga oke lah. Makanannya seafood, ada lagu-lagu, dan buat orang asing yang harus ketemu sama pemerintah kita kan masih bisa berpariwisata," ucap Carmelita.
Namun begitu, ia masih harus menghitung dulu berapa pengeluaran investasi untuk pengadaan kapal Pinisi wisata tersebut.
Meskipun secara pengadaan armada, dirinya sudah punya bayangan terkait bentuk kapal bersangkutan.
"Investasi masih harus kita hitung dulu, karena kita juga belum lihat ke sana. Baru pembicaraan awal. Kita sudah ada pemikiran ke situ, sudah ada beberapa bentuk kapal yang dipikirkan," pungkas Carmelita.