Waspada, Ini 7 Kesalahan yang Sering Bikin Ilfeel saat Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama harusnya jadi momen berkesan, tapi sering gagal gara-gara hal-hal sepele. Cari tahu apa saja yang bikin ilfeel dan hindari kesalahan ini!
Pertemuan pertama sering kali menjadi momen yang menentukan kesan seseorang terhadap kita. Baik itu pertemuan untuk urusan pekerjaan, kencan, atau sekadar bertemu teman baru, ada banyak hal yang bisa memengaruhi penilaian orang lain. Sayangnya, tanpa sadar, kita sering melakukan hal-hal yang justru membuat orang ilfeel (ilang feeling). Agar pertemuan pertama menjadi pengalaman yang positif dan berkesan, mari kita bahas 7 hal yang perlu dihindari agar tidak membuat orang merasa kecewa atau tidak nyaman.
1. Bau Badan yang Mengganggu
Aroma tubuh seseorang adalah hal pertama yang dirasakan sebelum mereka mulai mengenal kepribadian atau mendengar kata-kata kita. Jika bau badan tidak sedap, orang lain mungkin akan langsung merasa terganggu dan sulit untuk fokus pada percakapan atau interaksi.
-
Dimana terasi pertama kali ditemukan? Berdasarkan sejarah, terasi telah ada sejak zaman kerajaan Singhapura, sebuah kerajaan Melayu yang pernah berpusat di wilayah Temasek yang kini adalah pulau Singapura modern.
-
Mengapa rasa ragu sebelum menikah bisa menjadi pertanda bahaya untuk pernikahan? Pasangan yang merasa ragu sebelum menikah memiliki peluang lebih besar untuk bercerai setelah 4 tahun, karena hidup dalam bayang-bayang ketidakpastian.
-
Kapan Sumpah Pemuda diucapkan pertama kali? Pada tahun 2023 ini, Sumpah Pemuda akan masuk pada tahun yang ke-95 sejak pertama kali diucapkan pada 1928.
-
Apa yang terjadi di pesta pernikahan itu? Sebuah pesta pernikahan belum lama ini jadi sorotan karena tidak ada tamu undangan meski sudah dimeriahkan oleh biduan sebagai hiburan.
-
Kapan sinetron Satu Cinta Dua Hati pertama kali tayang? Sinetron ini tayang perdana pada 17 Juli lalu dan dibintangi oleh Titi Kamal, Lucky Perdana, Eva Anindita, hingga Rifky Balweel.
Untuk menghindari hal ini, persiapkan diri dengan baik sebelum menghadiri pertemuan. Mandilah dengan sabun yang memiliki aroma segar, gunakan deodoran atau antiperspirant untuk mencegah keringat berlebih, dan pilih pakaian yang bersih serta sesuai dengan acara. Jika diperlukan, semprotkan parfum dengan aroma yang ringan dan menyegarkan. Namun, jangan berlebihan, karena parfum yang terlalu menyengat juga bisa mengganggu orang lain.
Penting juga untuk memperhatikan kondisi tubuh secara menyeluruh. Misalnya, pastikan rambut tidak bau, napas segar, dan kuku bersih. Perhatian pada detail-detail kecil seperti ini menunjukkan bahwa kamu menghargai dirimu sendiri sekaligus menghormati orang lain yang akan kamu temui.
2. Datang Terlambat Tanpa Alasan Jelas
Datang terlambat tanpa alasan yang jelas atau tanpa pemberitahuan sebelumnya dapat meninggalkan kesan buruk pada lawan bicara. Orang yang menunggu akan merasa bahwa waktu mereka tidak dihargai, sehingga menciptakan rasa kecewa dan bahkan merusak suasana hati.
Hal ini juga dapat memengaruhi penilaian mereka terhadap kepribadianmu, seperti menganggapmu kurang bertanggung jawab atau tidak serius terhadap pertemuan tersebut. Selain itu, keterlambatan menunjukkan kurangnya persiapan atau perencanaan. Ketepatan waktu bukan hanya soal datang tepat pada jadwal, tetapi juga mencerminkan sikap disiplin dan profesionalisme.
Untuk menghindari hal ini, pastikan kamu selalu memperkirakan waktu perjalanan, mempersiapkan diri lebih awal, dan memberi kabar jika ada suatu kendala. Dengan menghargai waktu orang lain, kamu tidak hanya menciptakan kesan pertama yang positif tetapi juga menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang dapat diandalkan.
- 3 Ide Kencan Hemat Biaya Tetap Bahagia Bareng Pasangan, Tak Bikin Kantong Jebol
- Penampilan Necis Dedi Mulyadi dengan Gaya Rambut Semar di Debat Pilgub Jabar Jadi Sorotan
- Wajah Ceria Eks Kasad Bareng Istri Tercinta Panen Jeruk, Makin Semangat Berkebun Bawa Kebahagian
- Waspada! Ini 5 Kesalahan Sepele saat Memasak yang Bisa Bikin Berat Badan Melonjak
3. Cara Berbicara yang Kasar atau Berlebihan
Berbicara dengan cara yang kasar atau berlebihan dapat dengan mudah merusak suasana dan membuat orang merasa tidak nyaman. Selain itu, penggunaan kata-kata yang tajam atau tidak sopan juga bisa menyakiti perasaan orang lain, bahkan jika itu tidak dimaksudkan demikian.
Dalam pertemuan pertama, penting untuk berbicara dengan penuh perhatian dan empati, sehingga lawan bicara merasa dihormati dan dihargai. Selain kasar, berbicara berlebihan juga bisa membuat orang merasa ilfeel. Misalnya, berbicara tanpa henti tanpa memberi kesempatan lawan bicara untuk berbicara bisa menimbulkan rasa bosan dan tidak nyaman.
Dalam pertemuan pertama, penting untuk menjaga keseimbangan dalam berbicara dan mendengarkan. Memberikan ruang bagi orang lain untuk berbicara akan menciptakan percakapan yang lebih menyenangkan.
4. Tidak Menjaga Penampilan
Saat kita bertemu dengan seseorang untuk pertama kali, penampilan yang rapi dan sesuai dengan situasi dapat memberi sinyal bahwa kita menghargai pertemuan tersebut. Sebaliknya, jika penampilan terkesan asal-asalan, kotor, atau tidak sesuai dengan acara, lawan bicara bisa merasa tidak dihargai atau bahkan merasa tidak nyaman.
Menjaga penampilan tidak berarti harus selalu memakai pakaian mahal atau branded, tetapi lebih kepada kesan bahwa kita telah berusaha untuk tampil maksimal sesuai untuk pertemuan tersebut. Selain itu, penampilan yang terawat juga menunjukkan rasa percaya diri. Ketika seseorang merasa nyaman dengan penampilannya, ini akan tercermin dalam cara ia berbicara dan berinteraksi.
5. Sibuk dengan Ponsel
Mengutak-atik ponsel selama pertemuan bisa menunjukkan bahwa kamu tidak menghargai waktu dan perhatian lawan bicaramu. Bahkan, meskipun niatmu hanya untuk sekadar mengecek pesan atau pemberitahuan, hal itu bisa membuat lawan bicara merasa terabaikan dan tidak dihargai. Penting untuk diingat bahwa pertemuan pertama adalah momen untuk saling mengenal dan membangun hubungan.
Ketika kamu terus-menerus melihat ponsel atau membalas pesan, hal ini bisa memberikan kesan bahwa kamu tidak tertarik pada percakapan atau kurang menghargai kehadiran orang lain. Menghargai waktu orang lain adalah salah satu bentuk etika yang harus diterapkan dalam setiap pertemuan.
6. Membicarakan Diri Sendiri Terlalu Banyak
Ketika seseorang hanya fokus menceritakan segala hal tentang dirinya tanpa memberi kesempatan pada lawan bicara untuk berbicara, percakapan menjadi tidak seimbang dan cenderung membosankan. Lawan bicara mungkin merasa seperti hanya menjadi pendengar pasif, dan itu bisa membuat mereka merasa tidak dihargai atau dianggap kurang penting.
Pada akhirnya, mereka bisa merasa diabaikan, yang tentu saja berpotensi merusak kesan pertama. Selain itu, terlalu banyak berbicara tentang diri sendiri sering kali menciptakan kesan bahwa seseorang hanya peduli pada dirinya sendiri, bukan pada orang lain. Padahal, pertemuan pertama seharusnya menjadi kesempatan untuk saling mengenal dan membangun hubungan yang seimbang.
7. Membuat Komentar Negatif atau Menghakimi
Pada pertemuan pertama, orang biasanya masih berada dalam tahap pengenalan dan belum sepenuhnya merasa nyaman satu sama lain. Oleh karena itu, memberi komentar yang bernada negatif atau terlalu mengkritik bisa membuat suasana menjadi canggung.
Komentar tentang penampilan fisik, cara berpakaian, atau gaya hidup seseorang yang terkesan menghakimi dapat membuat orang merasa tidak dihargai, bahkan bisa merusak hubungan yang baru dimulai. Menghargai perbedaan pendapat dan perspektif orang lain adalah cara terbaik untuk membangun hubungan yang sehat dan menghindari kesan ilfeel.
Pertemuan pertama adalah momen penting untuk meninggalkan kesan baik. Hindari hal-hal di atas agar kamu tidak membuat orang lain merasa ilfeel. Bersikaplah sopan, ramah, dan penuh perhatian agar hubungan dengan orang baru bisa berjalan dengan baik. Ingat, kesan pertama hanya terjadi sekali. Jadi, pastikan kamu memberikan yang terbaik di pertemuan pertama berikutnya!