Intelijen RI Kebobolan, Wanita Cantik Agen CIA Leluasa Masuk Istana Presiden
Tidak ada kecurigaan apa-apa dari intelijen dan para pengawal Presiden. Identitasnya dipastikan aman. Mahasiswa asal AS ini pun leluasa masuk Istana dan bergaul akrab di sana.
Semasa Perang Dingin, agen-agen Central Intelligence Agency (CIA) menyusup ke berbagai negara. Termasuk Indonesia yang kala itu dicap dekat dengan Blok Timur. Mereka bahkan memasukkan agennya ke Istana, untuk mendekati keluarga Presiden.
Kisah ini terjadi antara tahun 1963-1964. Seorang wanita muda menghadap Presiden Sukarno. Dia mengaku keluarganya adalah pendukung kemerdekaan Indonesia. Bung Karno pun menerimanya dengan tangan terbuka.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Di mana Soekarno belajar untuk memimpin? Soekarno, yang tinggal di Surabaya pada era 1920-an, belajar untuk menundukkan hati rakyat dan menjadi inspirasi bagi mereka dalam melawan penjajah serta mencapai kemerdekaan Indonesia.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Kenapa Soekarno tertarik berguru kepada Datuk Mujib? Diketahui Presiden Soekarno kepincut dengan syair tema kemerdekaan karangan gurunya tersebut.
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
-
Kapan Try Sutrisno menjadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto.
Tidak ada kecurigaan apa-apa dari intelijen dan para pengawal Bung Karno. Identitasnya dipastikan aman. Mahasiswa asal AS ini pun leluasa masuk Istana dan bergaul akrab di sana.
Komandan Detasemen Pengawal Pribadi Bung Karno AKBP Mangil Martowidjojo bercerita bahkan wanita itu hampir setiap pagi menemani Bung Karno dan tamu-tamunya sarapan pagi dan berbincang di Istana.
"Lama-kelamaan gadis cantik ini diizinkan bergaul dan berteman dengan putra-putri Bung Karno," kata Mangil dalam Buku Kesaksian Tentang Bung Karno 1945-1967 yang diterbitkan Grasindo.
Wanita itu juga ikut latihan menari di Istana dan menunjukkan ketertarikan pada budaya Indonesia. Bahkan wanita ini lebih sering tampil dalam balutan kebaya dan rambut yang digelung sederhana.
Gadis Cantik di Istana
Putra Sulung Bung Karno, Guntur Soekarno sempat melihat gadis asal AS di Istana. Seorang wanita bule dengan usia sekitar 19-22 yang sering tampil dengan kebaya. Penampilannya memang sangat menarik.
"Hanya satu kata yang bisa kita lontarkan mengenai kecantikannya: Perfect," kata Guntur.
Tak cuma kecantikannya, wanita itu luwes mengikuti adat Jawa. Dari mulai membungkuk kepada yang lebih tua, hingga melayani keluarga Bung Karno saat makan. Tampak sekali keakraban antara mereka.
"Kalau Bapak dan adik-adik sedang makan, dia tidak langsung turut makan, melainkan meladeni dulu Bapak dan adik-adikku yang kecil-kecil, baru kemudian dia makan," kisah Guntur dalam buku Bung Karno Bapakku, Kawanku, Guruku.
Bung Karno pun mulai menunjukkan tanda-tanda ketertarikan pada wanita muda itu.
Ternyata Agen CIA
Pada suatu hari, Presiden Sukarno ke luar negeri dan bertemu sahabatnya Presiden Pakistan Ayub Khan. Dia bertanya pada Bung Karno apa di Istana Jakarta ada gadis cantik dari Amerika Serikat?
Bung Karno membenarkan. Dia menyebut wanita itu sebagai orang baik-baik dan ingin belajar kesenian Indonesia.
"Apakah Bung Karno tahu betul, siapa gadis cantik itu sebenarnya?" tanya Presiden Ayub Khan yang merasa geli.
"Hai Bung Karno, ketahuilah gadis cantik itu tersebut justru sudah dikenal oleh intel Pakistan sebagai agen CIA," kata Ayub.
Menurut Mangil, Bung Karno sangat terkejut. Begitu hebatnya intel Pakistan sehingga bisa mendapatkan informasi seperti itu.
"Setelah Bung Karno kembali ke Jakarta, gadis itu langsung diusir dari Istana dan Indonesia," beber Mangil.
Intel Indonesia Kebobolan
Tak hanya itu, Bung Karno pun langsung mendamprat dinas intelijen Indonesia dan Pasukan Tjakrabirawa.
"Intel kita kebobolan, juga intel Tjakrabirawa kebobolan," kata Bung Karno kesal.
Guntur yang mengunjungi ayahnya beberapa bulan kemudian di Istana tidak lagi melihat lagi ada gadis bule tersebut. Dia pun menanyakan pada ayahnya.
"Kau belum tahu? Dia sudah Bapak usir dari Indonesia. Dia ternyata anggota CIA!" kata Bung Karno.
Bung Karno menjelaskan saat pengecekan awal, gadis itu 'bersih'. Rahasianya tersimpan rapat-rapat sehingga tak terendus intel Indonesia.
"Untung Pak Ayub kasih warning kepada Bapak dan beritahu soal keanggotaan dia," kata Bung Karno lega.