CIA Blak-blakan Punya Banyak Mata-Mata di Rusia, Kini Rayu Warga China, Korut & Iran Jadi Informannya
Badan Intelijen Pusat atau dikenal dengan Central Intelligence Agency (CIA) baru-baru ini berupaya untuk merekrut informan baru.
Badan Intelijen Pusat atau dikenal dengan Central Intelligence Agency (CIA) baru-baru ini berupaya untuk merekrut informan baru. Bukan di Rusia, CIA kini tengah merayu warga China, Korea Utara dan Iran untuk mau menjadi mata-matanya.
Pada Rabu (2/10), CIA telah menerbitkan instruksi dan mengatakan bahwa mereka 'terbuka untuk bisnis' dengan individu yang ingin bekerja bersama mereka.
Lantas bagaimana pernyataan CIA yang kini merayu warga China, Korea Utara dan Iran untuk mau menjadi informannya? Melansir dari Anadolu Ajansi, Jumat (4/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
Rayu Warga China, Korut & Iran
CIA mengunggah pesan yang berisikan bahwa pihaknya terbuka untuk berbisnis, pada Rabu (2/10). Instruksi itu sendiri ditulis dalam Bahasa Mandarin, Persia dan Korea.
Pesan instruksi ini juga dibagikan melalui video dan infografis yang hanya berupa teks. Tidak tanggung-tanggung, pihaknya membagikan instruksi di berbagai platform media sosial, situs publik hingga Web Gelap.
CIA mengklaim langkah ini dilakukan setelah pihaknya sukses merekrut mata-mata di Rusia. Karenanya, CIA pun kini berusaha merekrut informan dari China, Korut dan Iran yang dianggap menjadi musuh AS dan barat.
"Upaya kami dalam hal ini telah berhasil di Rusia, dan kami ingin memastikan orang-orang di rezim otoriter lain tahu bahwa kami terbuka untuk berbisnis," jelasnya.
Dijamin Keamanannya
Lebih lanjut, CIA mencatat bahwa orang-orang dari seluruh dunia telah berusaha menghubungi mereka. Melihat hal itu, pihaknya lantas memberikan instruksi yang aman tentang cara melakukannya.
"Keamanan mereka yang ingin menghubungi kami di seluruh dunia adalah hal yang sangat penting bagi kami, dan kami ingin mereka melakukannya seaman mungkin," paparnya.
"Negara-negara otoriter di seluruh dunia membatasi akses masyarakat terhadap informasi serta kebebasan bergerak dan berkomunikasi. Akibatnya, individu di negara-negara ini sering kali tidak dapat mengakses media sosial Barat, sangat sulit untuk bersuara dan mengatakan kebenaran sering kali menimbulkan konsekuensi serius. Oleh karena itu CIA memposting instruksi ini ke Telegram serta Facebook, X, Instagram, LinkedIn, dan YouTube," tambahnya.
CIA menjelaskan bahwa inisiatif tersebut merupakan bagian dari adaptasinya terhadap lingkungan global. Di mana seiring berjalannya waktu, lingkungan global terus berkembang.
"Teknologi mengubah dunia kita dan negara-negara otoriter berupaya memanfaatkannya untuk mengendalikan rakyatnya. Namun, CIA memiliki pengalaman lebih dari 75 tahun dalam mengatasi hambatan dalam mewujudkan misi kami, dan kami terus melakukannya hingga saat ini," tutupnya.
Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat
Badan Intelijen Pusat atau lebih dikenal dengan Central Intelligence Agency (CIA) merupakan salah satu Badan Intelijen Pemerintah Federal Amerika Serikat. Sebagai lembaga eksekutif, CIA berada di bawah Director of National Intelligence.
Markas CIA sendiri dikatakan terletak di George Bush Center for Intelligence, Langley, Virginia. Lebih tepatnya, beberapa mil di sebelah barat Washington, D.C.
CIA dibentuk oleh Kongres setelah National Security Act of 1947 dan disahkan oleh Presiden Harry S. Truman. Pembentukan CIA dikatakan terinspirasi dari kesuksesan Office of Strategic Services (OSS) pada masa Perang Dunia II yang dibubarkan bulan Oktober 1945 dan fungsi-fungsinya dialihkan ke Departemen Luar Negeri dan Perang.
CIA memiliki tiga aktivitas utama, yaitu:
- Mengumpulkan informasi seputar pemerintah asing, perusahaan dan individu
- Menganalisis informasi tersebut beserta hasil intelijen dari badan intelijen AS lainnya untuk menghasilkan penilaian intelijen keamanan nasional yang diajukan kepada para pembuat kebijakan senior Amerika Serikat
- Melaksanakan atau mengawasi aktivitas tertutup dan beberapa operasi taktis oleh karyawannya sendiri, anggota militer AS, atau rekan lainnya atas permintaan Presiden Amerika Serikat. Misalnya, CIA bisa memiliki pengaruh politik luar negeri melalui divisi-divisi taktisnya seperti Special Activities Division.