Mengenal Sosok Agus Sutomo, Pensiunan Jenderal Berdarah Kopassus yang Kini Jadi Bos Agrinas Palma
Sebelum menjadi Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara, Agus Sutomo mmemiliki karier moncer di militer.

Agus Sutomo adalah sosok yang dikenal luas dalam dunia bisnis dan militer Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sebelumnya dikenal sebagai PT Indra Karya (Persero).
Penunjukan Agus Sutomo sebagai pemimpin perusahaan ini merupakan bagian dari restrukturisasi yang dilakukan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk memperkuat posisi perusahaan dalam industri kelapa sawit dan konsultan konstruksi.
Visi utama PT Agrinas Palma Nusantara adalah menjadi kontributor utama energi baru dan terbarukan, sekaligus mewujudkan swasembada energi nasional. Misi perusahaan berfokus pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, serta praktik pengelolaan perkebunan yang baik (good agricultural practices).
Selain itu, perusahaan juga berkomitmen pada riset dan pengembangan produk turunan (hilirisasi) serta peningkatan produktivitas dan kualitas produk perkebunan demi kesejahteraan masyarakat dan nilai tambah bagi negara.
Perubahan Strategis di PT Agrinas Palma Nusantara
Restrukturisasi yang dilakukan oleh Menteri BUMN tidak hanya melibatkan Agus Sutomo, tetapi juga penunjukan jajaran direksi dan komisaris baru. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Hukum Republik Indonesia Nomor AHU-0012457.AH.01.02.Tahun 2025.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat struktur organisasi dan meningkatkan efisiensi perusahaan dalam menjalankan dua lini bisnis utamanya: pengelolaan perkebunan kelapa sawit dan layanan konsultasi konstruksi.
Dalam menjalankan tugasnya, Agus Sutomo berfokus pada pengembangan inovasi dalam industri kelapa sawit. Ia percaya bahwa industri ini memiliki potensi besar untuk mendukung perekonomian nasional.
Dengan memanfaatkan teknologi modern dan praktik terbaik dalam pengelolaan perkebunan, diharapkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian dapat meningkat, sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Profil Agus Sutomo: Dari Militer ke Dunia Bisnis
Agus Sutomo bukanlah orang baru dalam dunia kepemimpinan. Pria kelahiran Klaten 14 April 1960 itu adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI-AD.
Dia menyelesaikan pendidikan militernya di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) dan menjabat di berbagai posisi strategis selama kariernya.
Dia memiliki karier gemilang di militer sebagai Letjen TNI (Purn.) dan pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).
Selain Danjen Kopassus, Agus juga pernah menjadi Komandan Paspampres. Pangdam Jayakarta. Komandan Kodiklat TNI AD dan Komandan Sesko TNI.
Selain itu, dia juga menjabat sebagai Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan). Pengalamannya yang luas di bidang pertahanan dan kepemimpinan menjadi modal berharga dalam membawa perusahaan ini menuju visi dan misi yang ambisius.
Setelah pensiun dari militer, Agus Sutomo memutuskan untuk berkontribusi di sektor swasta, khususnya di BUMN.
Sebelum menjadi bos Agrinas Palma, Agus menjadi Komisaris dan Komisaris Independen di PT Tempo Scan Pacific Tbk. sejak 2024.
Komitmen Terhadap Lingkungan dan Masyarakat
PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) kemudian mengambil alih pengelolaan lahan sawit seluas 221.000 hektare yang sebelumnya milik PT Duta Palma Grup. Lahan tersebut kini akan dikelola untuk mendukung program swasembada energi nasional yang digagas oleh Prabowo Subianto.
Agus mengungkapkan bahwa tujuan utama pengambilalihan ini adalah untuk mewujudkan swasembada energi, dengan fokus pada transisi menuju energi hijau. Salah satu langkah awal yang akan dilakukan adalah memproduksi biodiesel.
"Pokoknya tujuan utamanya untuk mewujudkan swasembada energi" kata Agus saat konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (12/3).
Agus menambahkan bahwa lahan sawit hasil sitaan tersebut akan dikelola secara transparan dan efisien. PT Agrinas Palma Nusantara akan membentuk satuan kerja untuk setiap 17.000 hektare lahan perkebunan sawit. Perusahaan menargetkan produksi minimal 25 ton per hektare per tahun.
Biodiesel, yang akan diproduksi dari minyak sawit mentah (CPO), merupakan alternatif pengganti solar untuk kendaraan bermesin diesel. Proses pembuatan biodiesel umumnya melibatkan bahan baku seperti minyak sawit, minyak jarak, dan minyak ikan.