Laskar Rakyat Bersumpah Kembali ke Jakarta
Menolak meninggalkan Jakarta, laskar rakyat diusir militer Inggris dengan senjata.
Menolak meninggalkan Jakarta, laskar rakyat diusir militer Inggris dengan senjata.
Penulis: Hendi Jo
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Apa yang dilakukan seniman AI itu pada tokoh-tokoh sejarah? Gambar-gambar tersebut menunjukkan Mahatma Gandhi dalam avatar berotot, Albert Einstein dengan tubuh kekar, dan Rabindranath Tagore memamerkan fisik berototnya.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Bagaimana cara sejarawan menentukan kebenaran sebuah peristiwa sejarah? Sejarah menggunakan metode ilmiah dan analisis kritis untuk menilai keandalan sumber dan menyusun narasi yang berdasarkan bukti.
Permintaan Inggris agar Jakarta dikosongkan dari kelompok-kelompok bersenjata pro Republik, ditolak mentah-mentah oleh Laskar Rakjat Djakarta Raja (LRDR), sebuah organ perlawanan kaum Republik terbesar di Ibu Kota RI saat itu.
Alih-alih membela, Perdana Menteri Sutan Sjahrir seolah berlepas tangan dengan pembangkangan tersebut. Maka tanpa ragu, Inggris pun menyelenggarakan Operasi Sergap pada 27 Desember 1945.
"Sudah barang tentu tidak ada pernyataan perang secara resmi, tetapi insiden demi insiden yang terjadi siang dan malam secara terus-menerus memperdengarkan suara tembakan-tembakan…" tulis Letnan Kolonel Doulton dalam The Fighting Cock, The Story of 23rd Indian Division.
Pasukan Inggris mengepung Jakarta dengan pemasangan barikade. Mereka dengan cepat berhasil menduduki gedung-gedung vital milik publik, merampas semua mobil yang dimiliki penduduk sipil dan menahan para 'ekstremis'.
Penyerbuan kampung demi kampung yang dilakukan pihak Inggris menyebabkan hancurnya organisasi badan perjuangan di Jakarta untuk selamanya. Praktis, di akhir Desember 1945, terhitung 743 orang Indonesia dijebloskan ke penjara dan Jakarta seutuhnya berada di bawah kendali militer Inggris.
Begitu dipukul oleh operasi militer Inggris, tidak ada jalan lain bagi kekuatan-kekuatan perlawanan kaum nasionalis radikal Jakarta yang dikoordinasi oleh LRDR selain mundur ke salah satu kawasan ommelanden (daerah luar sekitar Jakarta). Bekasi dan Karawang menjadi pilihan utama. Sedangkan sebagian kecil lainnya menyingkir ke Tangerang dan Bogor.
Cribb melukiskan penyingkiran itu secara dramatis: dengan menunggang seekor kuda putih, Imam Sjafi’i, salah satu pentolan LRDR memimpin ratusan pengikutnya keluar dari markas besar mereka yang usang di Jakarta menuju markas baru di sekitar Bekasi-Karawang. Sepanjang jalan, tokoh dunia hitam Pasar Senen itu tak hentinya menyulutkan api kebencian kepada penjajah Belanda dan Inggris.
"Di depan para anak buahnya, Imam Sjafi’i berjanji suatu hari mereka akan kembali ke Jakarta," tutur Cribb.
Mengapa LRDR memilih kawasan ommenladen sebagai basis barunya? Pertama, wilayah ini dinilai strategis ditinjau dari sisi logistik (sejak era Kerajaan Mataram Islam, Karawang adalah lumbung padi terbesar di barat Jawa). Kedua, di kota itu, LRDR berharap bisa membangun kerjasama dengan para tokoh-tokoh utama kumpulan jagoan lokal yang dianggap cukup patriotis dan memiliki modal lebih untuk berperang menghadapi Inggris dan Belanda.
Tersebutlah nama-nama Haji Darip, Pak Macan dan Kiyai Nur Ali. Nama-nama itulah kelak yang diharapkan oleh LRDR menjadi pendukung mereka untuk kembali merebut Jakarta.
(mdk/noe)