Soedirman Diangkat Panglima Besar, Gantikan Panglima yang Keberadaannya Misterius
Keberadaannya yang misterius membuat jabatan yang diamanatkan kepada Supriyadi harus digantikan. Soedirman terpilih sebagai Panglima Tertinggi TKR.
Pada tanggal 6 Oktober 1945, Presiden Sukarno memilih Supriyadi untuk menjadi Panglima Tertinggi TKR. Surpiyadi merupakan Perwira Peta yang memimpin pemberontakan di Blitar menjelang akhir masa Pendudukan Jepang.
Pada 20 Oktober 1945, pemerintah mengangkat pucuk pimpinan Kementerian Keamanan Rakyat. Terdiri dari:
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
Menteri Keamanan Rakyat ad interim: Muhammad Sulyoadikusumo
Pimpinan Tertinggi TKR: Supriyadi
Kepala Staf Umum: Mayor Oerip Sumoharjo
Namun, keberadaan Supriyadi masih misteri. Supriyadi tidak pernah muncul.
"Ada yang mengatakan Supriyadi dibunuh oleh Jepang tetapi lebih banyak yang percaya masih hidup dan dia pasti akan muncul bila tiba waktunya. Ada juga cerita bahwa Supriyadi memimpin pertempuran di berbagai tempat dari Jawa Barat sampai Jawa Timur," ungkap TB. Simatupang dalam buku Laporan Dari Banaran.
Keberadaannya yang misterius membuat jabatan yang diamanatkan kepada Supriyadi harus digantikan. Soedirman terpilih sebagai Panglima Tertinggi TKR.
Pengangkatan Panglima Besar Soedirman
Hingga awal November 1945, pucuk pimpinan tertinggi TKR tidak kunjung diisi. Untuk mengatasi masalah ini, pada 12 November 1945, di Yogyakarta dilangsungkan Konferensi TKR di bawah pimpinan Kepala Staf Umum Letnan Jenderal Oerip Sumoharjo.
"Karena Panglima Besar Supriyadi tidak muncul-muncul, timbul keinginan di kalangan luas dalam tentara, agar diangkat Panglima Besar yang sungguh-sungguh dapat memberikan pimpinan kepada tentara. Nama Supriyadi yang diliputi misteri mungkin berfaedah pada permulaan, tetapi orang merasa bahwa misteri saja tidak cukup," kata TB. Simatupang.
Ada beberapa agenda dalam konferensi. Yakni pemilihan Panglima Tertinggi TKR, Kepala Staf Umum, dan Menteri Pertahanan. Konferensi tersebut dihadiri para panglima divisi, para komandan resimen, Paku Buwono XII, Hamengku Buwono IX, Mangkunegoro, Paku Alam, dan Sulioadikusumo.
Suasana pemilihan Panglima Tertinggi sempat hangat dan deadlock. Sehingga dilakukan beberapa kali pemungutan suara dan istirahat untuk mendinginkan suasana.
Akhirnya, nama Soedirman terpilih sebagai Panglima Tertinggi TKR. Sementara Oerip Sumoharjo tetap menjadi Kepala Staf Umum.
"Pada tanggal 18 Desember 1945, Pemerintah Republik Indonesia dengan resmi mengangkat Kolonel Soedirman menjadi Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal. Tindakan yang pertama ialah mengundang semua panglima divisi untuk mengadakan rapat di Yogyakarta guna merancang kembali organisasi TKR," seperti dikutip dalam buku Sejarah TNI Jilid I.
Ruangan Kosong Milik Supriyadi
Oerip Sumoharjo sebagai Kepala Staf Umum TKR memilih kota Yogyakarta sebagai Markas Tertinggi. Markas Tertinggi di kompleks gedung sekitar simpang empat. Inilah Kompleks yang digunakan sebagai Markas Resimen Yogyakarta.
Terdapat ruangan-ruangan khusus untuk masing-masing jabatan dan staf. Panglima Besar Supriyadi sesungguhnya sudah disiapkan ruangan khusus. Tetapi tidak pernah ditempati.
"Kamar depan sebelah kiri gedung utama kompleks Markas Tertinggi, disediakan bagi Panglima Besar Supriyadi, yang tidak pernah dilihat orang," ucap Simatupang.
Setelah Soedirman diangkat menjadi Panglima Tertinggi TKR, barulah ruangan yang sebelumnya kosong ditempati.
"Kamar itu tinggal kosong walaupun terasa kekurangan ruangan untuk berbagai staf dan kantor Markas Tertinggi, kamar itu tidak pernah dipakai sampai Pak Dirman diangkat menjadi Panglima Besar," imbuh Simatupang.
Reporter Magang: Muhamad Fachri Rifki