10 Tempat Wisata di IKN yang Menarik Dikunjungi, Jangan Sampai Terlewat

Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur telah menjadi sorotan publik sejak pembangunannya dimulai. Meski desain pembuatannya sendiri dianggap menarik, namun Anda juga bisa menemukan daya tarik lainnya di sekitar IKN.

Ya, tempat wisata di IKN menjanjikan daya tariknya tersendiri. Berbagai destinasi yang tersedia menawarkan keindahan alam dan budaya yang unik. Dengan berbagai tempat wisata yang menarik, IKN siap menjadi destinasi liburan yang tak boleh sampai Anda lewatkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tempat wisata di IKN yang menarik untuk dikunjungi.

1. Air Terjun Tembinus

Air Terjun Tembinus terletak di kawasan hutan konservasi yang sangat asri. Terletak di area PT ITCI Hutani Manunggal di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, air terjun ini menawarkan pemandangan yang indah dengan ketinggian sekitar 20 meter. Pengunjung dapat menikmati aroma vegetasi yang masih hijau dan suasana alam yang sangat asri. Suasana sejuk dan tenang di sekitar air terjun membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk bermeditasi atau sekadar menikmati keindahan alam.

Pengunjung juga dapat menikmati kegiatan seperti berjalan-jalan di sekitar hutan, berfoto di depan air terjun, atau bahkan melakukan trekking ke beberapa titik tertentu di sekitar area hutan.

2. Bukit Bangkirai

Bukit Bangkirai merupakan destinasi wisata yang menawarkan panorama hutan tropis yang masih asri dan rindang. Terletak sekitar 30 menit dari IKN, bukit ini menarik perhatian dengan jembatan kayu sepanjang 50 meter yang menghubungkan lima pohon bangkirai, bernama Canopy Bridge. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam dan keunikan arsitektur jembatan kayu ini.

Pengunjung dapat menikmati kegiatan seperti berjalan-jalan di atas jembatan kayu, berfoto di atas jembatan, atau bahkan melakukan trekking ke beberapa titik tertentu di sekitar area hutan.

3. Desa Budaya Pampang

Desa Budaya Pampang terletak di Kelurahan Sungai Siring, Samarinda Utara. Desa ini menjadi rumah bagi masyarakat Suku Dayak Apo Kayan dan Dayak Kenyah. Dengan jarak sekitar 2 jam dari IKN, desa ini menawarkan pengalaman budaya yang autentik dan keindahan alam yang masih terjaga.

Pengunjung dapat menikmati kegiatan seperti mengunjungi rumah adat, melihat-lihat pasar tradisional, dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati makanan lokal yang lezat seperti sate dan nasi goreng.

Desa Budaya Pampang juga menawarkan kegiatan seperti belajar tradisi dan budaya masyarakat setempat, seperti membuat kerajinan tangan dan bermain tradisional.

4. Desa Wisata Mentawir

Desa Wisata Mentawir memiliki luas sekitar 2.300 hektare dan terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Desa ini menawarkan arung jeram Sungai Mentawir, hutan bambu, hutan tropis, dan hutan mangrove dengan luas sekitar 300 hektare. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam dan aktivitas outdoor seperti arung jeram.

Pengunjung dapat menikmati kegiatan seperti arung jeram di Sungai Mentawir, berjalan-jalan di hutan bambu, atau bahkan melakukan trekking ke beberapa titik tertentu di sekitar area hutan.

Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati makanan lokal yang lezat di warung-warung yang terdapat di sekitar area wisata.

5. Goa Halo Tabung

Goa Halo Tabung merupakan tempat wisata yang menarik di sekitar IKN. Terletak di lokasi yang strategis, goa ini menawarkan pengalaman berpetualang di dalam gua yang indah dan unik. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam gua dan suasana yang menenangkan.

Pengunjung dapat menikmati kegiatan seperti berjalan-jalan di dalam gua, berfoto di dalam gua, atau bahkan melakukan trekking ke beberapa titik tertentu di sekitar area gua.

6. Pantai Sipakario

Pantai Sipakario merupakan pantai populer di Kabupaten Penajam Paser Utara yang terkenal dengan pasir putih dan air laut yang jernih. Deburan ombaknya tidak terlalu besar, sehingga sangat cocok untuk dijadikan destinasi liburan keluarga. Lokasi desa wisata ini cukup dekat dengan IKN, hanya sekitar 52 km atau bisa ditempuh dengan waktu 1 jam 30 menit dari IKN.

Pengunjung dapat menikmati kegiatan seperti berenang di pantai, bermain pasir, atau bahkan melakukan aktivitas air lainnya seperti surfing dan snorkeling.

7. Desa Wisata Nipah-Nipah

Desa Wisata Nipah-Nipah memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Selain Pantai Sipakario, desa ini juga menawarkan Taman Bunga Rozeline, Alun-Alun, dan Rumah Adat Kuta untuk berwisata. Lokasi desa wisata ini cukup dekat dengan IKN, hanya sekitar 52 km atau bisa ditempuh dengan waktu 1 jam 30 menit dari IKN. Pengunjung dapat menikmati kegiatan seperti berjalan-jalan di Taman Bunga Rozeline, bermain di Alun-Alun, atau bahkan mengunjungi Rumah Adat Kuta untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat.

8. Desa Wisata Bangun Mulya

Meski lokasinya sedikit pelosok dan hanya bisa diakses menggunakan perahu, namun Desa Wisata Bangun Mulya memiliki banyak potensi dan prestasi. Desa ini berhasil meraih predikat Desa Percontohan atau role model untuk pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara mandiri.

Pengunjung dapat menikmati kegiatan seperti mengunjungi PLTS, berinteraksi dengan masyarakat setempat, atau bahkan melakukan trekking ke beberapa titik tertentu di sekitar area desa.

9. Desa Wisata Pela

Desa Wisata Pela terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Lokasinya cukup dekat dengan Ibu Kota Nusantara, yakni sekitar 98 km dari Tugu Titik Nol Kilometer IKN. Daya tarik utama desa wisata ini berupa konservasi perairan yang bertujuan menjaga keberlangsungan dan kelestarian Pesut Mahakam, yang termasuk dalam kategori hewan dilindungi. Potensi budaya di Desa Wisata Pela juga masih terjaga sangat baik, seperti Tarian Jepen dan seni bela diri Kuntau.

10. Desa Wisata Waru Tua

Desa Wisata Waru Tua merupakan sebuah desa wisata yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara. Tidak kalah menawan, desa ini menawarkan keindahan alam dan budaya yang unik. Pengunjung dapat menikmati kegiatan seperti mengunjungi rumah adat, melihat-lihat pasar tradisional, dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati makanan lokal yang lezat seperti sate dan nasi goreng.