Bacaan Buka Puasa beserta Artinya, Berikut Amalan Lain yang Bisa Dikerjakan
Selain itu bacaan buka puasa, ada juga beberapa amalan-amalan sunnah saat berbuka yang bisa kita kerjakan. Jika dikerjakan, amalan ini tentu akan membantu menambah pahala kita selama bulan Ramadan.
Bulan Ramadan menjadi waktu di mana umat muslimin melaksanakan salah satu rukun Islam, yaitu puasa. Pada momen ini, umat Islam yang mampu dan memenuhi syarat akan menahan diri, baik dari rasa haus, lapar, hingga syahwat, sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Perintah untuk berpuasa juga disampaikan melalui ayat Alquran dan juga hadis Nabi SAW,
-
Kapan puasa Arafah jatuh? Puasa Arafah dilaksanakan pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah, sehari sebelum Idul Adha.
-
Kapan Puasa Rajab dilakukan? Waktu yang diutamakan untuk mengamalkan Puasa Rajab adalah pada ayyamul bidh atau pertengahan bulan.
-
Apa itu Puasa Rajab? Salah satu amalan sunnah yang identik dengan bulan Rajab adalah Puasa Rajab, yaitu puasa sunnah yang dikerjakan selama bulan Rajab.
-
Apa itu puasa Rajab? Puasa Rajab merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan pada Bulan Rajab dan bisa dimulai sejak tanggal 1 Rajab.
-
Apa saja keutamaan puasa Rajab? Keutamaan puasa Rajab pertama adalah sehari berpuasa lebih utama dibandingkan dengan berpuasa 30 hari pada bulan lainnya, kecuali bulan Ramadhan.
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. …” (QS Al Baqarah: 185)
“Islam dibangun atas lima dasar: (1) Syahadat, yaitu pernyataan dan kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan mengakui bahwasannya Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah; (2) Mendirikan salat; (3) Membayar zakat; (4) Menunaikan haji; dan (5) Melaksanakan puasa Ramadan.” (HR Bukhari Muslim).
Ketika berpuasa, waktu berbuka menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Waktu berbuka juga menjadi kenikmatan tersendiri bagi orang yang berpuasa. Rasulullah SAW bahkan menganjurkan untuk menyegerakan buka puasa ketika sudah datang waktunya.
Namun, bukan berarti kita bisa langsung meraih minuman ketika azan magrib berkumandang. Karena terdapat bacaan buka puasa yang perlu kita lafalkan. Bacaan buka puasa ini berupa doa sebelum berbuka puasa.
Selain itu bacaan buka puasa, ada juga beberapa amalan-amalan sunnah saat berbuka yang bisa kita kerjakan. Jika dikerjakan, amalan ini tentu akan membantu menambah pahala kita selama bulan Ramadan.
Berikut kami sampaikan bagaimana bacaan buka puasa beserta dengan amalan sunnah yang bisa dikerjakan saat berbuka puasa.
Bacaan Buka Puasa
©Shutterstock
Untuk berbuka puasa, Anda bisa membaca bacaan buka puasa berdasarkan hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu‘anhuma, di mana Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam ketika berbuka beliau membaca doa yang dilansir dari Rumah Syo, berikut ini:
“Dzahabadh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)” (HR. Abu Daud).
Sedangkan bacaan buka puasa yang akrab di telinga kaum muslimin yaitu:
“Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu (artinya: Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka)”
Riwayat di atas dikeluarkan oleh Abu Daud, dari Mu’adz bin Zuhroh. Mu’adz sendiri adalah seorang tabi’in, sehingga hadis ini mursal (di atas tabi’in terputus). Hadis mursal adalah hadis dho’if (lemah) karena sebab sanad yang terputus. Syaikh Al Albani pun berpendapat bahwasanya hadis ini dho’if.
Amalan-Amalan saat Berbuka Puasa
© Islam.ru
Selain membaca bacaan buka puasa, terdapat amalan-amalan sunnah yang bisa dikerjakan saat berbuka puasa:
Menyegerakan berbuka puasa
Menyegerakan berbuka bukan berarti kita berbuka sebelum waktunya. Namun, ketika berkumandang azan maghrib, maka kita dianjurkan untuk segera berbuka. Tidak perlu menunggu azan sampai selesai atau selesai salat magrib.
Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berbuka dengan rothb, tamr atau seteguk air
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat suka berbuka puasa dengan rothb, atau kurma basah. Namun karena kita jarang menemukan rothb, karena kurma yang sudah sampai ke Indonesia kebanyakan adalah kurma kering, maka kita bisa mencari tamr, atau kurma kering. Jika tidak ada kedua kurma tersebut, maka Anda bisa mengonsumsi makanan yang manis lainnya sebagai pengganti. Jika tidak ada lagi, maka berbukalah dengan seteguk air.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud).
Mengucapkan ‘bismillah’ sebelum berbuka
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala (yaitu membaca ‘bismillah’). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi).
Berdoa ketika berbuka
©Pixabay/AhmadArdity
Salah satu waktu mustajabnya doa adalah pada saat waktu berbuka puasa. Oleh karena itu, manfaatkan momen ini untuk berdoa kepada Allah SWT, baik untuk urusan dunia mau pun akhirat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Memberi makan orang berbuka
Waktu Ramadan bisa Anda manfaatkan untuk berderma sebanyak-banyaknya. Salah satu caranya adalah dengan memberi makan orang yang hendak berbuka puasa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Doa saat berbuka puasa di rumah orang lain
Ketika disuguhkan makanan oleh Sa’ad bin ‘Ubadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,
“Afthoro ‘indakumush shoo-imuuna wa akala tho’amakumul abroor wa shollat ‘alaikumul malaa-ikah (artinya: Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat kalian, orang-orang yang baik menyantap makanan kalian dan malaikat pun mendo’akan agar kalian mendapat rahmat).” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dan Ahmad).
Berdoa sesudah makan
Dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Tirmidzi).
Namun, juga diperbolehkan jika hanya dengan mengucapkan “alhamdulillah” setelah makan. Hal ini berdasarkan hadis Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum.” (HR. Muslim).