Bandung Punya Wisata Kaligrafi di Gang, Ada Lukisan Huruf Arab Sepanjang 500 Meter
Berwisata rohani bisa jadi pengalaman baru saat mengunjungi Kota Bandung, Jawa Barat. Salah satu gang di sana menyuguhkan panorama keindahan seni visual kaligrafi. Uniknya terdapat lukisan huruf Arab sepanjang 500 meter.
Berwisata rohani bisa jadi pengalaman baru saat mengunjungi Kota Bandung, Jawa Barat. Salah satu gang di sana menyuguhkan panorama keindahan seni visual kaligrafi. Uniknya terdapat lukisan huruf Arab sepanjang 500 meter.
Akses menuju lokasi itu pun cukup mudah dijangkau, yakni di Gang Raden Jibja, RW 02 Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong. Pengunjung bisa menyaksikan dinding-dinding rumah warga dihias dengan motif kaligrafi dan potongan hadis.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Menarik bukan? Berikut sederet daya tariknya yang dirangkum Merdeka, Kamis (5/1).
Seni Kaligrafi jadi Hiasan di Dinding-Dinding Rumah Warga
©2023 Dokumentasi Humas Pemkot Bandung/Merdeka.com
Masyarakat luar yang datang seakan dibuat takjub dengan tampilan Gang Jibja yang bernuansa islami itu. Hiasan-hiasan kaligrafi sampai kalimat asmaul husna bisa ditemui dengan mudah di lokasi, bahkan jadi hiasan di dinding rumah-rumah warga.
Di sini terdapat juga hiasan kaligrafi berukuran besar di dinding gang sepanjang 500 meter. Semua hiasan yang dibuat bermula dari seringnya kegiatan pengajian yang diadakan oleh masyarakat setempat.
"Di gang (Raden Jibja) ini banyak pengajian, makanya kampung kaligrafi. Semua dikerjakan oleh Karang Taruna, para pemuda, dan pakar kaligrafi, dua orang guru di gang ini," ungkap tokoh masyarakat di sana, Atun Hadiatun (72) mengutip laman Pemkot Bandung.
Bisa Belajar Membuat Kaligrafi
Semangat membuat kaligrafi juga diperlihatkan oleh anak-anak setempat. Mereka selama ini diajari oleh seniman kaligrafi di Gang Jibja bernama Aam Jamaludin (41).
Aam juga membuka kesempatan bagi para pengunjung untuk belajar bersama membuat kaligrafi yang indah.
"Kami mencoba menyatukan fungsi kaligrafi yang religi untuk kehidupan masyarakat. Dan bagi yang ingin belajar, Insyaallah, silakan langsung datang ke sini," terangnya.
Salah satu tujuan dibuatnya hiasan kaligrafi di lingkungan adalah agar masyarakat selalu teringat akan kegiatan ibadah.
Akan Ada Paket Wisata
Sebelumnya, pembuatan hiasan mural kaligrafi ini sudah mulai dilakukan sejak Februari 2021 lalu. Pendanaannya berasal dari swadaya masyarakat, dan menggunakan alat-alat sederhana seperti kapur papan tulis, kuas, cat tembok, dan gabus.
Selain itu, ide ini juga mulanya muncul setelah ada lomba Kampung Keluarga Berencana (KB) yang diselenggarakan oleh Pemkot Bandung. Semaraknya Gang Jibja juga menyita perhatian warga dari luar pulau, seperti Makassar beberapa waktu lalu.
Untuk meningkatkan daya tarik dan kunjungan dari masyarakat, perangkat wilayah setempat berencana akan membuatkan paket wisata yang bisa dinikmati oleh pengunjung yang datang.
"Pengunjung nantinya dapat belajar membuat kaligrafi, mengunjungi Buruan Sae, serta menikmati sajian kuliner khas yang dibuat UMKM kami. Setelahnya mendapatkan oleh-oleh berupa kaligrafi," ungkap Lurah Cicaheum Kecamatan Kiaracondong, Edi Martadinata.