Banten Kini Miliki Stadion Bertaraf Internasional, Bermotif Batik dan Bambu Baduy
Banten International Stadium memang telah lama dinanti dan menjadi kebanggaan masyarakat di sana. Betapa tidak, dari segi desain terdapat ornamen batik khas wilayah tersebut. Belum lagi dipakaikannya hiasan menyerupai potongan bambu khas suku Baduy semakin menguatkan identitas ke-Bantenan dari BIS.
Provinsi Banten kini memiliki ikon baru bernama Banten International Stadium (BIS). Bangunan tersebut menjadi kebanggaan masyarakat setempat karena berstruktur megah dan terstandar luar negeri. Salah satu yang mencuri perhatian adalah desainnya yang unik, dengan motif batik serta bambu khas adat Baduy.
Peresmiannya dilakukan oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, bersama wakilnya, Andika Hazrumy di Jalan Raya Pandeglang KM 6 Kecamatan Curug, Kota Serang, pada Senin (9/5) malam.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim stadion ini kami resmikan," kata Wahidin Halim, melansir dari ANTARA.
Mengadopsi Budaya Banten
Ornamen bambu khas Baduy dan batik Banten di bangunan Banten International Stadium
©2022 Instagram Wahidin Halim/Merdeka.com
Banten International Stadium memang telah lama dinanti dan menjadi kebanggaan masyarakat di sana. Betapa tidak, dari segi desain terdapat ornamen batik khas wilayah tersebut. Belum lagi dipakaikannya hiasan menyerupai potongan bambu khas suku Baduy semakin menguatkan identitas ke-Bantenan dari BIS.
Untuk kapasitasnya, bangunan lima lantai tersebut mampu menampung para penonton hingga 30.038 orang. Wahidin berharap stadion BIS mampu membuat masyarakat bangga, sekaligus mengobati kerinduan akan keberadaan tempat olahraga bertaraf internasional.
"Banten punya stadion berstandar internasional, Semoga memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi masyarakat Banten," Wahidin menambahkan.
Rumput Diimpor dari Italia
Untuk rumput yang digunakan di lapangan, BIS khusus mengimpor dari Italia dengan jenis Zoysia Matrella. Rumput tersebut memiliki karakter yang elastis, sehingga memudahkan alur laju bola sesuai permainan dari para penggunanya.
Selain itu, rumput jenis tersebut juga memiliki akar yang kuat sehingga mampu membuat sepatu bola tidak selip saat berlari di lapangan. Diketahui Zoysia Matrella, merupakan jenis rumput lapangan yang berstandar FIFA.
Kemudian, BIS juga memiliki tribun VVIP, lampu lapangan standar AFC, ruangan konferensi pers, dan terdapat lintasan atletik berstandar internasional IAAF.
Dapat dipastikan, lapangan bisa tetap digunakan saat hujan deras karena per jarak empat meter terdapat drainase untuk resapan air ke dalam tanah.
Berharap Bisa Terus Terjaga Kondisinya
Dalam kesempatan peresmian, Wahidin meminta andil masyarakat Banten untuk menjaga bangunan senilai hampir Rp900 miliar itu. Bangunan stadion juga akan dipakai sebagai homebase laga kandang dari tiga klub sepak bola di Banten yakni RANS Cilegon FC, Dewa United, dan Bhayangkara FC.
BIS diketahui mulai dikerjakan di lahan seluas 60 hektare sejak akhir 2019 lalu. Di lokasi juga memiliki 18 gerbang untuk mempermudah akses keluar masuk stadion.
"Mari kita rawat stadion ini, jangan sampai menjadi tempat yang kumuh. Masyarakat harus terlibat menjaga kebersihan. Masyarakat Banten dikenal sebagai masyarakat beradab, dikenal dunia intenasional sejak lama," kata Wahidin.
(mdk/nrd)