Cara Mendapatkan Ketenangan Pikiran, Salah Satunya Melakukan Perawatan Diri
Dalam dunia yang penuh kekacauan ini, ketenangan pikiran mungkin tampak seperti teman yang jarang Anda temui.
Apakah Anda sering merasa stres, khawatir, insecure, gelisah, atau terlalu sibuk? Dalam dunia yang penuh kekacauan ini, ketenangan pikiran mungkin tampak seperti teman yang jarang Anda temui.
Ketenangan pikiran juga digambarkan sebagai ketenangan batin. Ketika Anda memiliki ketenangan batin ini, Anda mungkin merasakan:
-
Bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan mental? Mari kita berjanji pada diri sendiri bahwa kita tidak akan pernah menganggap enteng kesehatan mental.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental? Dengan ajakan "Start the Conversation" atau "Memulai Percakapan," semua pihak, dari individu, keluarga, hingga komunitas, diharapkan lebih proaktif dalam membicarakan kesehatan mental.
-
Gimana cara menjaga kesehatan mental? Untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari, dibutuhkan komitmen untuk menerapkan kebiasaan baik dalam hidup. Mulai dari olahraga, konsumsi makanan sehat, kelola kebutuhan tidur, hingga praktikkan rasa syukur.
-
Apa yang ingin dilakukan oleh Ridwan Kamil terkait kesehatan mental warga Jakarta? Psikolog dari Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (PP HIMPSI) Samanta Elsener, M. Psi., menyoroti janji Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta Ridwan Kamil yang ingin menghadirkan "Mobil Curhat" bagi warga Jakarta.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga mental health adalah sebagai berikut. Pertama, olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Selain itu, konsumsi makanan sehat juga sangat penting untuk kesehatan mental. Mengonsumsi makanan bergizi dapat mendukung kesehatan otak dan mood yang stabil. Manajemen tidur juga perlu diperhatikan, dengan mencoba untuk tidur yang cukup setiap malam. Praktik syukur juga dapat membantu menjaga kesehatan mental, dengan menghargai hal-hal positif dalam hidup. Aktivitas santai seperti meditasi atau yoga juga sangat berguna, karena dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan ketenangan batin. Terakhir, tetap terhubung dengan teman atau keluarga juga sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. Interaksi sosial dapat memberikan dukungan emosional dan mengurangi rasa kesepian.
- rasa nyaman dalam diri sendiri
- rasa welas asih terhadap diri sendiri
- merasa tenang oleh kekhawatiran sehari-hari
- siap untuk menyambut apa pun yang terjadi di kehidupan
Tapi, bagaimana cara mendapatkan ketenangan pikiran tersebut?
Banyak orang mungkin menganggap bahwa kedamaian dan ketenangan dalam pikiran hanya bisa didapat ketika Anda akhirnya benar-benar bebas dari masalah yang ada di dunia, tetapi bukan itu masalahnya.
Selama Anda hidup di dunia, masalah tidak akan pernah berhenti mendatangi kita. Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan bagaimana cara mendapatkan ketenangan pikiran sebagaimana yang dilansir dari verywellmind.com.
Dengan pandangan hidup yang santai dan tenang dapat membantu menavigasi perairan hidup yang bergejolak agar perjalanan Anda lebih lebih lancar.
Cara Mendapatkan Ketenangan Pikiran
Membingkai Ulang Pikiran Negatif
Cara mendapatkan ketenangan pikiran yang pertama dengan membingkai ulang pikiran negatif Anda. Seringkali, kritik terbesar kita adalah omelan yang berasal dari kepala kita sendiri, yang memberi tahu kita akan hal-hal negatif. Pikiran negatif ini dapat mencuri ketenangan pikiran dan membuat Anda kesulitan untuk merasa rileks dan puas.
Bagaimana cara membingkai ulang pikiran negatif:
Akan sangat membantu untuk menantang pikiran negatif dan berlatih membingkainya ulang. Misalnya, Anda dapat mengatakan pada diri sendiri:
- “Ini adalah situasi yang sulit, tetapi hal-hal tidak akan selalu seperti ini. Saya bisa melewati ini.”
- “Ini adalah tugas yang menantang, tetapi saya tahu saya bisa melakukannya jika saya bekerja keras.”
- “Saya tidak sempurna, tapi saya bangga dengan kemajuan yang telah saya buat.”
- "Kesalahan sering terjadi, dan saya belajar darinya untuk menjadi lebih baik di masa depan."
Menerima Sesuatu yang Tidak Dapat Anda Ubah
Cara mendapatkan ketenangan pikiran yang kedua bisa dengan menerima segala sesuatu yang tidak dapat Anda ubah. Hidup tidak dapat diprediksi, dan terkadang kita dihadapkan pada situasi sulit yang tidak dapat kita ubah, tidak peduli seberapa besar keinginan kita. Misalnya, orang yang kita cintai mungkin didiagnosis dengan penyakit yang serius, sahabat yang pindah, hubungan yang gagal, atau meninggalnya anggota keluarga.
Mungkin sulit untuk menghadapi hal-hal yang membuat kita kesal, stres, atau tidak nyaman, tetapi kita harus bisa melakukannya untuk mendapatkan ketenangan pikiran. Menghadapi berbagai situasi sulit ini secara langsung dapat membantu Anda untuk belajar menerima keadaan.
Menghindari situasi, berpura-pura untuk merasa baik-baik saja, atau memendam kemarahan dan kepahitan justru tidak akan membantu Anda mendapatkan ketenangan pikiran.
Jangan Hubungkan Kebahagiaan Anda dengan Keadaan di Luar
Cara mendapatkan ketenangan pikiran yang ketiga dengan tidak menghubungkan kebahagiaan Anda dengan kondisi yang ada di luar. Kita terkadang mencari kedamaian batin dari sumber eksternal. Misalnya, Anda mungkin berpikir: "Saya akan senang saat mendapat promosi", atau "Saya mungkin bisa bersantai setelah waktu sibuk ini berakhir".
Namun, penting untuk dipahami bahwa Anda tidak dapat menghubungkan kebahagiaan Anda dengan faktor eksternal yang ada di luar kendali Anda. Anda harus menemukannya di dalam diri sendiri dan menerapkan sikap bahagia, santai, dan positif pada semua yang telah Anda lakukan.
Daripada menunggu segala sesuatunya berubah, mengubah pola pikir Anda akan membantu meningkatkan kebahagiaan Anda.
Lakukan Perawatan Diri
Cara mendapatkan ketenangan pikiran yang terakhir dengan melakukan perawatan diri. Perawatan diri dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tergantung pada kebutuhan Anda:
- Fisik: Perawatan diri secara fisik melibatkan perawatan tubuh dengan memastikan istirahat, nutrisi, dan olahraga yang cukup.
- Emosional: Secara emosional, perawatan diri bisa terlihat seperti menetapkan batasan dengan orang-orang dalam hidup Anda untuk melindungi diri sendiri. Itu juga bisa berarti mematikan self-talk negatif.
- Sosial: Menghabiskan waktu bersama orang tersayang adalah bagian penting dari perawatan diri. Perawatan diri secara sosial juga dapat dilakukan dengan mengabaikan orang atau aktivitas sosial yang tidak memuaskan Anda.
- Intelektual: Perawatan diri intelektual dapat mencakup membaca lebih banyak buku yang Anda sukai, mengerjakan teka-teki silang setiap hari, atau menyediakan waktu untuk hobi baru.
- Spiritual: Perawatan diri spiritual dapat melibatkan meditasi, memperhatikan momen saat ini, mendengarkan musik, atau mempraktikkan ritual agama yang Anda yakini.
- Pribadi: Bentuk perawatan diri ini melibatkan melakukan hal-hal yang Anda sukai, seperti berjalan-jalan di alam, mandi santai, atau memasak makanan yang Anda suka.
Dampak Pikiran yang Kacau
Jika Anda tidak memiliki ketenangan pikiran, Anda mungkin mengalami:
Stres: Anda mungkin akan terus mengalami stres dan merasa tidak mampu mengatasi semua yang ada di pikiran Anda. Anda mungkin sering merasa lelah secara fisik dan emosional. Dan kemunduran kecil akan terasa luar biasa.
Insecurity: Anda mungkin tidak merasa percaya diri dan terus-menerus meragukan diri sendiri dan kemampuan Anda. Anda mungkin perlu meminta persetujuan orang lain dan membiarkan kebahagiaan Anda ditentukan oleh mereka.
Kecemasan: Anda mungkin akan terus merasa khawatir atau cemas tentang sesuatu, yang dapat membuat diri Anda merasa gelisah atau tegang. Anda juga berpotensi mengalami gejala fisik seperti detak jantung yang meningkat, hiperventilasi, mual, tremor, dan berkeringat.
Depresi: Anda mungkin merasa tidak bahagia dengan hidup Anda dan merasa bersalah, malu, tidak berdaya, atau putus asa. Anda mungkin ingin menarik diri dari orang lain dan tidak ingin melakukan hal-hal yang pernah Anda sukai sebelumnya. Anda juga merasa lelah, sulit tidur, dan mengalami perubahan berat badan.
Konflik: Anda mungkin mengalami ketegangan dan konflik dalam hubungan Anda di rumah, kantor, sekolah, atau di lingkungan sosial Anda.