Cara Mengatasi Depresi di Tempat Kerja, Kenali Tanda-tandanya
Mengalami depresi kerja adalah hal yang umum, namun juga harus segera diatasi. Jika Anda menyadari bahwa Anda mengalami depresi di tempat kerja, mencari cara mengatasi depresi harus menjadi prioritas, karena kondisi ini dapat memengaruhi kinerja Anda.
Merasa tertekan saat bekerja adalah hal yang umum. Merasa cemas, kehilangan motivasi, sulit berkonsentrasi, dan rasa bosan hanyalah contoh kecil dari hal-hal yang mungkin Anda rasakan ketika Anda mengalami gejala depresi di tempat kerja.
Dan jika pekerjaan tidak menyebabkan depresi, lingkungan kerja dapat memperburuk gejala bagi orang yang sudah hidup dengan depresi. Setiap tempat kerja atau pekerjaan dapat menjadi penyebab potensial atau faktor penyebab depresi, tergantung pada tingkat stres dan dukungan yang tersedia di tempat kerja.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Kapan Distress bisa muncul? Distress bisa muncul ketika seseorang merasa tidak mampu mengatasi atau melampaui batasnya. Contohnya, jika seseorang tidak mempersiapkan diri untuk ujian yang akan datang, mereka mungkin merasa cemas atau panik.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
-
Dimanakah sumber inspirasi berbagai kata-kata sedih atau "sad" tersebut? Berikut adalah ragam kata sad menyentuh hati yang berhasil dilansir dari beragam sumber, Rabu (20/12).
-
Kenapa depresi pasca melahirkan bisa muncul? Penyebab pasti dari depresi pasca melahirkan masih belum diketahui. Namun, kemungkinan penyebabnya meliputi:1. GenGen adalah bagian sel tubuh yang menyimpan instruksi tentang cara tubuh Anda tumbuh dan bekerja. Gen diturunkan dari orang tua ke anak. Depresi lebih sering terjadi pada orang yang anggota keluarganya mengalami depresi. Ini disebut riwayat depresi keluarga. 2. Berubahnya kadar hormon setelah kehamilanHormon adalah bahan kimia dalam tubuh. Beberapa membantu mengendalikan emosi dan suasana hati. Selama kehamilan, tubuh memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi. Namun dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hormon-hormon tersebut dengan cepat kembali ke tingkat normal. Penurunan kadar hormon yang cepat ini dapat menyebabkan depresi. 3. Rendahnya kadar hormon tiroidTiroid adalah kelenjar di leher yang membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi dari makanan.Selain perubahan kimiawi, perubahan sosial dan psikologis yang terkait dengan kelahiran bayi juga meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan. Contoh perubahan ini termasuk perubahan fisik pada tubuh, kurang tidur, kekhawatiran tentang pengasuhan anak, atau perubahan dalam hubungan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lingkungan kerja yang negatif dapat menyebabkan:
- masalah kesehatan mental dan fisik
- ketidakhadiran
- kehilangan produktivitas
- peningkatan penggunaan zat terlarang
Mental Health America melaporkan bahwa depresi berada di antara tiga masalah teratas di tempat kerja bagi para karyawan. Mengalami depresi kerja adalah hal yang umum, namun juga harus segera diatasi.
Jika Anda menyadari bahwa Anda mengalami depresi di tempat kerja, mencari cara mengatasi depresi harus menjadi prioritas, karena kondisi ini dapat memengaruhi kinerja Anda.
Dalam artikel kali ini, kami akan membahas tentang tanda-tanda depresi di tempat kerja dan juga bagaimana cara mengatasi depresi kerja tersebut.
Tanda-tanda Depresi Kerja
Tanda-tanda depresi di tempat kerja mirip dengan gejala depresi pada umumnya. Beberapa mengatakan, tanda ini mungkin terlihat lebih spesifik saat di tempat kerja. Depresi ini akan memengaruhi kinerja Anda dalam bekerja, dan juga di rumah.
Shutterstock/KieferPix
Dilansir dari Healthline, beberapa tanda depresi kerja yang umum meliputi:
- tingkat kecemasan meningkat, terutama ketika mengelola situasi stres atau memikirkan pekerjaan saat Anda sedang tidak bekerja
- perasaan bosan dan kepuasan diri secara keseluruhan tentang pekerjaan Anda
- kurang energi dan motivasi untuk melakukan sesuatu, yang terkadang dapat dimanifestasikan sebagai kebosanan dalam tugas
- perasaan sedih yang menetap atau berkepanjangan.
- kehilangan minat pada tugas-tugas di tempat kerja, terutama tugas-tugas yang sebelumnya Anda anggap menarik dan memuaskan
- perasaan putus asa, tidak berdaya, tidak berharga, atau rasa bersalah yang berlebihan
- ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau memperhatikan tugas-tugas pekerjaan dan kesulitan mempertahankan atau mengingat hal-hal, terutama informasi baru
- membuat kesalahan yang berlebihan dalam pekerjaan sehari-hari
- peningkatan atau penurunan berat badan atau nafsu makan
- keluhan fisik seperti sakit kepala, kelelahan, dan sakit perut
- peningkatan ketidakhadiran atau datang terlambat dan pulang lebih awal
- kapasitas pengambilan keputusan yang terganggu
- mudah marah dan toleransi frustrasi yang buruk
- menangis di tempat kerja, dengan atau tanpa pemicu yang jelas
- kesulitan tidur atau tidur terlalu banyak (seperti tidur siang selama jam kerja)
Jika Anda pandai menutupi atau menginternalisasinya, tanda-tanda depresi kerja ini mungkin tidak terlihat oleh rekan kerja Anda. Tetapi ada beberapa gejala yang mungkin dapat mereka sadari.
Menurut Rashmi Parmar, seorang psikiater di Community Psychiatry, berikut adalah beberapa tanda umum depresi kerja yang harus diperhatikan:
- penarikan diri atau isolasi dari orang lain
- kebersihan diri yang buruk atau perubahan penampilan yang signifikan
- datang terlambat di tempat kerja, melewatkan rapat, atau tidak datang kerja
- penundaan, tenggat waktu yang terlewat, produktivitas berkurang, kinerja di bawah standar dalam tugas, peningkatan kesalahan, atau kesulitan membuat keputusan
- tampak acuh tak acuh, pelupa, tidak terikat, dan tidak tertarik pada berbagai hal
- terlihat kelelahan di sebagian besar atau sebagian hari (bisa ditandai dengan tidur siang di tempat kerja)
- mudah marah, merasa kewalahan, atau menjadi sangat emosional selama percakapan (mungkin mulai menangis tiba-tiba atau menangis karena hal-hal sepele)
- kurang percaya diri saat mengerjakan tugas
Cara Mengatasi Depresi Kerja
Cari Bantuan
Dilansir dari themuse.com, jika Anda menyadari bahwa Anda mengalami depresi, Anda bisa mulai mencari pengobatan untuk mengatasi depresi. Berkonsultasi dengan terapis atau kelompok pendukung adalah cara terbaik untuk membantu Anda mengatasi gejala, yang pada gilirannya akan membantu Anda mengelola kehidupan profesional Anda dengan lebih baik. Selain itu, banyak perusahaan juga menawarkan layanan kesehatan mental tambahan melalui yang biayanya ditanggung oleh perusahaan.
Cari Kebahagiaan dari Hal Kecil
Karena depresi akan menguras energi, motivasi, dan minat Anda, penting untuk mengidentifikasi hal-hal dalam pekerjaan atau lingkungan kerja Anda yang memberi Anda kesenangan atau perasaan bahagia. Misalnya, Anda bisa berjalan-jalan sebentar untuk minum kopi , atau makan siang dengan rekan kerja untuk membuat pikiran jadi lebih ringan. Atau Anda mungkin menyukai satu tugas tertentu di tempat kerja.
Apa pun itu, masukkan hal kecil ini ke dalam jadwal Anda dan sempatkan untuk melakukannya sebagai hadiah kecil setelah melewati hal-hal yang kurang menyenangkan. Tujuannya adalah untuk menemukan momen kenikmatan. Hal ini dapat membuat Anda merasa lebih baik dan mengurangi dampak depresi pada pekerjaan Anda. Hal kecil ini mungkin tidak sebanding dengan perasaan depresi Anda, tapi masih dapat membantu untuk meringankan perasaan Anda di hari itu.
Temukan Dukungan Seseorang
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Penting untuk memiliki teman terpercaya, idealnya di tempat kerja, yang dapat mendukung Anda melalui masa-masa sulit. Karena dalam bekerja, Anda pasti akan merasakan masalah atau stres di satu titik. Untuk memulihkan pikiran dan suasana hati, Anda membutuhkan seseorang untuk diajak berbicara.
Namun jika Anda tidak ingin berbagi tentang kondisi Anda di kantor, pastikan Anda memiliki teman di luar kantor dan keluarga yang mendukung untuk diajak bicara. Terapi kelompok adalah cara lain yang bagus untuk melihat bahwa Anda tidak sendirian dalam perjuangan Anda.
Tentukan Tujuan yang Jelas
Salah satu dampak dari adanya depresi adalah sulitnya untuk mengembangkan fokus. Anda harus menetapkan tujuan yang sangat jelas dan bersikap realistis tentang apa yang dapat Anda capai setiap hari. Jangan buat target yang terlalu besar terlebih dulu. Buat proses untuk mencapainya menjadi jalan setapak yang sekiranya mudah dilalui.
Anda bisa membuat daftar aktivitas harian dan menyoroti prioritas utamanya, yang memastikan bahwa Anda memenuhi kebutuhan yang paling penting, yaitu pekerjaan atau permintaan perusahaan. Periksa ulang memo Anda, beri diri sendiri waktu ekstra untuk menyiapkan tugas, dan minta rekan kerja untuk melihat pekerjaan jika Anda mengalami minggu yang sulit.
Lakukan apa pun yang dapat membantu Anda mengatasi depresi, dan jangan terlalu keras pada diri sendiri ketika Anda mengalami hari yang sulit. Karena proses untuk mengatasi depresi tidak bisa dengan cara instan.
Berbicaralah
Jika segala sesuatunya menjadi sulit, atau jika Anda perlu mengambil waktu istirahat lebih banyak daripada yang diizinkan, Anda mungkin perlu berbicara kepada atasan Anda. Ketika mengalami minggu yang sangat sulit, Anda bisa memberi tahu atasan bahwa Anda sedang menghadapi depresi. Akan lebih baik jika memberi tahu atasan bahwa Anda mengalami depresi, bukan karena kurangnya minat pada pekerjaan.
Namun, mungkin tidak semua orang memiliki hubungan yang mudah seperti itu dengan atasannya, jadi jangan merasa berkewajiban untuk mengungkapkan detailnya. Jika ada orang bertanya tentang kondisi Anda, Anda bisa mengatakan bahwa Anda " sedang berurusan dengan beberapa masalah kesehatan" dan berhenti di situ. Atau, konsultasikan dengan HR untuk menentukan pendekatan terbaik.
Jika sama sekali tidak ingin membahas secara spesifik dengan kolega Anda, mintalah cuti beberapa hari dan lakukan apa pun yang dapat membantu Anda mengatasi depresi.