Cegah Klaster Sekolah, Satgas Sarankan Langkah yang Perlu Dilakukan Agar Terhindar
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah dimulai di sejumlah sekolah di Tanah air sejak awal September 2021. Tentunya penerapan PTM disertai dengan sejumlah aturan guna mencegah penyebaran penularan Covid-19.
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah dimulai di sejumlah sekolah di Tanah air sejak awal September 2021. Tentunya penerapan PTM disertai dengan sejumlah aturan guna mencegah penyebaran penularan Covid-19. Mulai dari menerapkan protokol kesehatan secara disiplin hingga pembelajaran di kelas secara bergantian dengan jam belajar dan kapasitas yang dibatasi.
Kendati begitu, masih ada rasa kekhawatiran masyarakat akan munculnya klaster baru di sekolah pasca dimulainya sekolah tatap muka. Menanggapi hal itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito belum lama ini menyarankan langkah-langkah yang bisa dilakukan agar PTM di sekolah tetap aman dan terhindar dari risiko penularan Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa TPU Cikadut dianggap berjasa selama pandemi Covid-19? Kehadiran TPU Cikadut juga amat berjasa kala pandemi Covid-19 sedang ganas-ganasnya tiga tahun lalu. Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan tren boneka Labubu mulai viral? Tren boneka Labubu, yang merupakan salah satu koleksi mainan terkenal dari Pop Mart, belakangan ini telah menjadi objek perhatian di berbagai kalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan unggahan Lisa, anggota Blackpink, di Instagramnya pada bulan April 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Pertama, pemerintah mendorong pihak sekolah untuk menggencarkan pencatatan dan pelaporan kasus positif. "Pencatatan secara aktif atau disebut active surveilance. Seperti upaya testing secara periodik dan melakukan tracing segera jika ada yang tertular," ujar Wiku dalam keterangan pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/11/2021).
Kedua, semua pihak diharapkan selalu memastikan implementasi protokol kesehatan bagi seluruh unsur di sekolah. Menurut Wiku, protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas harus dijalankan dimulai dari rumah saat perjalanan dan saat beraktivitas di sekolah.
"Selaraskan juga dengan peningkatan cakupan vaksinasi khususnya bagi tenaga kesehatan dan anak sekolah yang sudah memenuhi kriteria untuk divaksin," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah melakukan kesepakatan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam memfinalisasi revisi surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri yang menjadi dasar pembelajaran tatap muka.
”Kemenkes dan Kemendikbud telah memfinalisasi surat keputusan bersama (SKB) empat menteri yang mudah-mudahan pada minggu ini bisa ditandatangani,”ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/11/2021).
Dengan adanya revisi ini, Budi berharap program PTM dapat berjalan dengan lancar dan mencegah munculnya klaster baru yang melibatkan pelajar dan seluruh perangkat sekolah. Tujuan lain, para orangtua dapat lebih tenang dan tidak khawatir jika sang anak melakukan PTM di masa pandemi Covid-19.
“Sehingga kita tetap bisa menjalankan pendidikan tatap muka tanpa mengesampingkan aspek kesehatan atau keamanannya. Jadi tetap bisa jalan dengan sehat, tapi juga berjalan dengan lancar,” tuntasnya.
Adapun, SKB 4 menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri.SKB ini menjadi dasar pemerintah untuk mengumumkan bahwa institusi pendidikan dan sekolah bisa melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas pada tahun ajaran baru yang dimulai Juli 2021.
Sementara itu, jauh sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin juga pernah mengungkapkan langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya klaster penularan Covid-19 di sekolah. Menurutnya, penting untuk meningkatkan cakupan vaksinasi untuk tenaga pendidik, pelajar, dan orang tuanya.
“Cakupan vaksin bagi tenaga pendidik, orang tua siswa, serta siswa yang memenuhi syarat perlu ditingkatkan untuk menghindarkan terjadinya klaster baru di sekolah,” katanya, dikutip dari laman resmi Sekretariat Negara.
Ma'ruf juga meminta agar semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran tatap muka dipastikan sudah divaksin.
“Saya meminta perhatian agar para guru, murid, dan orang tua pelajar harus sudah dipastikan mendapatkan vaksin untuk menjamin keamanan proses pembelajaran tatap muka,” tuturnya.
(mdk/anf)