Dampak Libur Panjang, Puluhan Wisatawan di Puncak Bogor Reaktif Covid-19
Menurutnya, ke-69 wisatawan yang dinyatakan reaktif tersebut berasal dari luar Kabupaten Bogor seperti dua warga dari Cianjur, satu warga Depok, satu Tangerang, dan satu lagi warga Jawa Tengah.
Selesainya liburan panjang Maulid Nabi SAW pada hari Minggu 01/11 kemarin ternyata meninggalkan jejak. Terutama bagi wisatawan yang menghabiskan cuti bersama nya di kawasan Puncak, Bogor Jawa Barat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah mencatat sebanyak 69 wisatawan yang liburan di kawasan puncak terdeteksi reaktif. Data tersebut terhitung sejak 29 Oktober hingga 1 November 2020.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Untuk total keseluruhan wisatawan yang reaktif Covid-19 selama libur panjang kali ini ada 69 orang, itu mulai dari 29 Oktober sampai hari ini," ungkap Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, dr Achmad Zaenudin di Ciawi, Bogor, Minggu (1/11), seperti dikutip dari Antara.
Rapid Tes Secara Acak
©2020 Merdeka.com/Arie Basuki
Menurut Achmad, sebanyak 69 wisatawan diketahui reaktif setelah adanya pengecekan kesehatan secara acak. Rapid tes diselenggarakan di kawasan Simpang Gadog, Ciawi, Bogor pada 1.405 wisatawan yang berlibur.
Dalam rinciannya, Achmad menyebut jika dari hasil pemeriksaan terhadap total 918 wisatawan di hari pertama, pihaknya mendapati sebanyak 50 di antaranya reaktif. Pada hari kedua pemeriksaan kembali dilakukan terhadap 177 wisatawan, dengan dua di antaranya reaktif.
Untuk di hari ketiga, pihaknya kembali melaksanakan pemeriksaan terhadap 110 wisatawan, dan 12 di antaranya reaktif. Pada hari keempat pemeriksaan masih dilakukan kepada 200 wisatawan, dan terdapat lima di antaranya dinyatakan reaktif.
Wisatwan Reaktif Berasal dari Luar Daerah
Menurutnya, ke-69 wisatawan yang dinyatakan reaktif tersebut berasal dari luar Kabupaten Bogor. Dua warga dari Cianjur, satu warga Depok, satu Tangerang, dan satu lagi warga Jawa Tengah. Untuk wisatawan yang dinyatakan reaktif mereka telah diminta untuk putar arah dan dianjurkan untuk isolasi mandiri.
"Kita sudah anjurkan mereka untuk isolasi mandiri, sambil menunggu hasil swab test (tes usap). Kita juga akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan masing-masing di daerah wisatawan yang reaktif," katanya.
Tindakan Lebih Lanjut
Terkait hasil swab, jika dinyatakan positif maka pihak dinkes di Kabupaten Bogor akan langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah dari masing-masing wisatawan untuk ditindak lanjuti.
"Kami akan langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah di mana wisatawan ini tinggal, untuk kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah di sana," tuturnya
Untuk wisatawan yang berasal dari Kabupaten Bogor sendiri, jika dinyatakan positif Covid-19, maka pihaknya segera melakukan penelusuran atau tracing terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan yang bersangkutan.
Seperti diketahui, pelaksanaan rapid test masal dibagi menjadi tiga lokasi, yaitu Simpang Gadog Ciawi, Megamendung, dan Telaga Warna Cisarua dengan mengerahkan 40 petugas kesehatan.