Doa Nabi Zakaria dalam Al Quran beserta Artinya, Usaha Meminta Keturunan
Doa Nabi Zakaria yang banyak dikenal adalah doanya saat meminta keturunan pada Allah SWT. Doa Nabi Zakaria ini dapat Anda lihat dalam surat Maryam di ayat keempat.
Setiap pasangan suami istri tentu mendambakan kehadiran seorang anak di tengah-tengah mereka. Keberadaan seorang anak dalam keluarga akan menjadi berkah, penghibur, dan juga pelengkap.
Dalam Islam sendiri, peran anak sangat penting bagi orang tua. Karena anak-anak yang lahir bisa menjadi penolong orang tuanya di akhirat kelak. Hal ini tertera dalam hadis yang sudah dikenal luas, yaitu hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, yang berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
-
Kapan Doa Kafaratul Majelis dibaca? Rasulullah SAW mengajarkan para sahabatnya untuk membaca doa kafaratul majelis ketika hendak meninggalkan sebuah majelis.
-
Apa itu Doa Sapu Jagat? Doa sapu jagat adalah doa yang banyak dibaca dan diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW. Doa sapu jagat merupakan salah satu doa yang mustajab dan sering digunakan oleh umat Islam meminta keselamatan pada Allah. Doa satu ini begitu mudah dihafalkan.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Apa itu doa sapu jagat? Doa sapu jagat dan artinya yang bisa diamalkan setiap hari. Memiliki banyak keutamaan seperti diajarkan Rasulullah SAW. Doa sapu jagat merupakan doa yang dipanjatkan untuk memohon kebaikan kepada Allah SWT.
-
Apa makna dari doa sapu jagat? Rabbanaa, aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naarArtinya: "Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka."
-
Kapan doa Kafaratul Majelis dibaca? Doa kafaratul majelis adalah doa yang dibaca setelah seseorang merasa bersalah atas percakapan atau kesalahan yang dilakukan saat berada dalam suatu majelis atau pertemuan.
Baca juga: Alquran Juz 29 Dan Daftar Surat Di Dalamnya Lengkap Terjemahan Bahasa Indonesia
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau do’a anak yang shalih." (HR. Muslim).
Namun sayangnya, tidak semua suami istri dapat merasakan momen bahagia bersama anak. Karena ada pasangan yang masih belum dikaruniai buah hati meski mereka telah menikah selama bertahun-tahun. Tapi sebagai seorang muslim, kita harus selalu percaya bahwa apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT pasti adalah yang terbaik untuk kita.
Sulitnya mendapat keturunan juga pernah dirasakan oleh salah satu Nabi, yaitu Nabi Zakaria. Hingga usia tua, Nabi Zakaria masih belum diberi keturunan. Namun, Nabi Zakaria tidak berputus asa, ia terus memohon kepada Allah SWT untuk segera diberi keturunan. Itulah yang membuat doa Nabi Zakaria menjadi salah satu doa jika ingin meminta keturunan.
Bagaimana lafadz doa Nabi Zakaria? Berikut kami sampaikan bacaan doa Nabi Zakaria beserta artinya.
Doa Nabi Zakaria
Doa Nabi Zakaria yang banyak dikenal adalah doanya saat meminta keturunan pada Allah SWT. Doa Nabi Zakaria ini dapat Anda lihat dalam surat Maryam di ayat keempat. Dilansir dari rumaysho.com, berikut adalah doa Nabi Zakaria ketika ia memohon keturunan pada Allah SWT,
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا (4) وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آَلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (6)
“Ia berkata “Ya Rabbku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Rabbku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku (yang mewarisiku) sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Rabbku, seorang yang diridhai.” (QS. Maryam : 4-6).
Kesabaran dan keimanan yang kuat dari Nabi Zakaria pun membuahkan hasil. Allah SWT memberi kabar gembira melalui malaikat bahwa dirinya akan dikaruniai seorang putra yang bernama Yahya. Allah SWT berfirman dalam lanjutan surat Maryam,
يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.” (QS. Maryam : 7).
Terkejutnya Nabi Zakaria
Mendapatkan anak di usia tua membuat Nabi Zakaria kaget. Terkejutnya Nabi Zakaria bukan tanpa alasan, mengingat kondisinya yang sudah tua dan lemah, serta istrinya yang mandul. Ia mengatakan,
قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا
"Zakaria berkata: “Ya Rabbku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua." (QS. Maryam : 8).
Namun, semuanya mudah bagi Allah SWT, bahkan untuk mendapatkan anak di usia tua sekali pun. Ketika Allah SWT menghendaki sesuatu, pastilah akan terjadi.
قَالَ كَذَلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا
"Allah berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali." (QS. Maryam : 9).
Bukan Sekadar Meminta Keturunan
Doa Nabi Zakaria menjadi contoh bahwa ketika meminta keturunan, ia juga meminta kebaikan akhirat. Dalam doanya, Nabi Zakaria menginginkan anak yang soleh dan dapat menegakkan agama dan melanjutkan ajaran Islam. Kita bisa melihat isi dari doa Nabi Zakaria yang artinya,
“Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Rabbku, seorang yang diridhai.”
Kemudian ada juga bacaan doa meminta keturunan yang soleh lain dari Nabi Zakaria yang disebutkan dalam surat Ali Imron,
Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa'
Artinya: "Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa." (QS. Ali Imron: 38).
Doa meminta keturunan lainnya yang bisa dipanjatkan adalah doa Nabi Ibrahim, yang juga mengharapkan kebaikan akhirat di dalamnya. Bacaan doa Nabi Ibrahim tersebut ialah,
Robbi hablii minash shoolihiin
Artinya: Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Ash Shaffaat : 100).