Doa Setelah Sholat Fardhu 5 Waktu, Berikut Adab Membacanya
Doa merupakan permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Dalam berdoa penting untuk menerapkan sikap khusyu' atau bersungguh-sungguh terhadap apa yang dimohonkan kepada Allah SWT.
Doa merupakan permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Dalam berdoa penting untuk menerapkan sikap khusyu' atau bersungguh-sungguh terhadap apa yang dimohonkan kepada Allah SWT.
Al-Qur'an memberikan penjelasan bahwa orang-orang yang taat melakukan ibadah senantiasa mengadakan pendekatan kepada Allah dengan memanjatkan doa yang disertai keikhlasan hati dan berulangkali dipanjatkan. Berdoa bisa dilakukan kapanpun, termasuk setelah sholat fardhu 5 waktu. Berdoa dan berzikir setelah menunaikan sholat fardhu bahkan dianjurkan Rasulullah SAW.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat Dhuha? Membaca doa usai sholat dhuha akan menambah kesempurnaan amal ibadah yang satu ini.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat tasbih? Doa sholat tasbih yang dibaca usai sholat merupakan momen yang tepat untuk berbicara langsung kepada Allah, menyampaikan harapan, permohonan, dan rasa syukur.
-
Apa itu doa dhuha? Doa dhuha ini dapat menjadi amalan untuk memohon kemudahan rezeki kepada Allah.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat dhuha? Salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim adalah sholat dhuha.
-
Bagaimana cara menunaikan sholat Dhuha? Sholat Dhuha sunnahnya dikerjakan dua rakaat, sedangkan batasnya adalah 12 rakaat. Adapun surat yang dibaca setelah surat Al-Fatihah sunnahnya adalah membaca surat as-Syamsu dan ad-Dhuha, atau pun surat al-Kafirun dan al-Ikhlas.
-
Apa isi dari bacaan doa setelah sholat Dhuha? Berikut selengkapnya mengenai bunyi bacaan doa setelah dhuha serta keutamaan menjalankan ibadah sunnah yang satu ini, dilansir dari laman NU Online dan Liputan 6.
Baca juga: Doa Sesudah Sholat Fardhu Berjamaah Lengkap Beserta Manfaatnya
Agar terasa lebih khidmat ada baiknya pada saat berdoa kamu memperhatikan beberapa aturan atau biasa disebut sebagai adab. Dalam agama Islam ketika memanjatkan doa kepada Allah ada beberapa adab yang perlu kamu perhatikan. Berikut ini informasi lengkap mengenai doa setelah sholat fardhu 5 waktu, lengkap dengan adab membacanya telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.
Doa Setelah Sholat Fardhu 5 Waktu
Rasulullah Muhammad SAW punya kebiasaan berzikir dan berdoa usai sholat. Salah satu doa yang kerap dibaca Rasulullah usai sholat terdapat dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi.
Allahumma inni a’udzu bika minal jubni wa a'udzu bika minal bukhli wa a’udzu bika min ardzalil 'umuri wa a’udzu bika min fitnatid dunya wa 'adzabil qabri.
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, aku berlindung kepada-Mu dari hinanya umur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan azab kubur."
Adab Membaca Doa Setelah Sholat Fardhu
1. Diawali dengan memuji keagungan Allah, bersalawat atas Nabi, dan memohon ampunan serta tobat
Sebelum memanjatkan doa, adab yang perlu dilakukan pertama adalah memperbanyak istigfar dan meminta tobat kepada Allah. Sebab dosa yang telah kita lakukan bisa menjadi sebab penghalang doa-doa diijabah.
Disusul setelah istigfar, kita juga perlu membaca pujian kepada Allah, seperti 'Hamdalah', 'Takbir, atau asmaul husna. Hal penting lainnya sebelum berdoa yakni dengan melakukan selawat terhadap Rasulullah SAW.
Seperti sabda Rasulullah yang berbunyi:“Apabila di antara kalian berdoa, hendaknya mengawalinya dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian hendaklah bershalawat kepada Nabi SAW. Kemudian berdoalah kalian sesuai kehendak.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani)
2. Menghadap kiblat sambil mengangkat tangan
Menurut beberapa riwayat yang menyebutkan mengapa kita diusulkan untuk berdoa dengan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengangkat wajah. Jabir radhiallahu ‘anhu beriwayat, bahwa Nabi SAW saat berada di Padang Arafah menghadap kiblat dan terus berdoa hingga matahari terbenam. (HR. Muslim)
Rasulullah SAW juga bersabda agar kita mengangkat tangan ketika berdoa yakni:
“Sesungguhnya Tuhan kamu sekalian itu Malu & Maha Memberi. Dia malu kepada hambanya ketika hamba itu mengangkat tangan kepadanya namun kembali dengan tangan kosong.” Diriwayatkan dari Salman radhiallahu ‘anhu (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhu, Nabi SAW ketika berdoa menggabungkan kedua telapak tangannya & mengangkatnya setinggi wajahnya (wajah menghadap telapak tangan). (HR. At-Thabrani)
3. Menerapkan sikap khusyuk
Adab berdoa berikutnya yakni khusyuk yang berarti merendahkan hati, menyerahkan diri atau pasrah, tunduk dan menempatkan dirinya rendah kepada Allah SWT. Sikap khusyuk tidak hanya kita terapkan ketika sholat, tetapi juga saat memanjatkan doa.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 90 yang berbunyi
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.”
4. Dengan suara perlahan
Abu Musa radhiallahu'anhu pernah beriwayat, ketika itu para sahabat nabi pernah berdizkir dengan beteriak-teriak sehingga Nabi Muhammad SAW mengingatkan dalam sabda yang berbunyi.
“Wahai para manusia, kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidaklah menyeru kepada Dzat yang tuli dan tidak ada, sesungguhnya Allah beserta kalian, Dia adalah Dzat yang Maha mendengar lagi Maha dekat.” (HR. Bukhari)
Berdoa dengan suara pelan atau lirih sebenarnya telah Allah SWT sebutkan pada sejumlah ayat dalam Quran.
“Berdoalah kalian kepada Tuhan kalian dengan merendah diri dan dengan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak suka orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)
“Janganlah kamu mengeraskan doamu dan jangan pula merendahkannya (menyamarkannya;pelan) dan carilah jalan tengah di antara kedua jalan itu.” (QS. Al-Isra: 110)
5. Meyakini bahwa doa akan terkumpul
Sebagai umat muslim, kita perlu percaya dengan kekuatan doa yang dipanjatkan kepada Allah. Kita perlu berbaik sangka terhadap Allah bahwa doa kita akan dikabulkan. Karena tidak ada yang mustahil bagi Allah untuk menghendaki sesuatu. Seperti yang disebutkan oleh sabda Rasulullah SAW:
“Janganlah diantara kalian ketika berdoa berkata: ‘Ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki. Ya Allah belas kasihilah aku jika Engkau menghendaki. Hendaknya ia memantapkan permohonannya, sebab tidak ada yang memaksa Allah.” (HR. Bukhari & Muslim)
Nabi juga bersabda agar kita selalu yakin dan memantapkan hati ketika berdoa melalui hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu:
“Apabila kalian berdoa, hendaknya memantapkan permohonannya. Sebab Allah tidak keberatan dan kesulitan mewujudkan sesuatu.” (HR. Ibnu Hibban)
6. Mengulang doa dan tidak terburu-buru agar segera terkabul
Sementara itu, dalam hadis yang diriwayatkan oleh HR Muslim menjelaskan bahwa Rasulullah SAW apabila sedang berdoa beliau mengulang-ulang sampai tiga kali.
Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda agar tidak buru-buru ketika berdoa.
Dalam hadis yang diriwayatkan HR. Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda “Akan dikabulkan (doa) diantara kalian selama tidak tergesa-gesa berkata ‘Saya telah berdoa namun belum dikabulkan‘”.
7. Jangan mendoakan keburukan
Abu Hurairah radhiallahu’anhu menerangkan bahwa Rasulullah pernah bersabda yang berbunyi “Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim.” (HR. Muslim dan Abu Daud).
Selama kita berdoa untuk kebaikan kita, tidak ada doa yang luput didengar oleh Allah. Oleh sebab itu, hindari berdoa yang berisikan keburukan untuk diri sendiri ataupun orang lain.
Diriwayatkan dari Jabir radhiallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda ;
“Janganlah di antara kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian, jangan mendoakan (keburukan) anak-anak kalian, jangan mendoakan (keburukan) pembantu kalian, jangan mendoakan (keburukan) harta kalian. Bisa jadi ketika hamba berdoa kepada Allah bertepatan dengan waktu yang mustajab, maka Allah kabulkan bagi mereka.” (HR. Abu Daud)