Doa Sholat Dhuha dan Artinya, Ketahui Pula Tata Cara Pelaksanaannya
Membaca doa usai sholat dhuha akan menambah kesempurnaan amal ibadah yang satu ini.
Membaca doa usai sholat dhuha akan menambah kesempurnaan amal ibadah yang satu ini.
Doa Sholat Dhuha dan Artinya, Ketahui Pula Tata Cara Pelaksanaannya
Sholat dhuha adalah sholat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu zuhur. Usai menunaikannya, umat muslim dianjurkan melafalkan zikir dan doa sholat dhuha.
Dengan membaca doa sholat Dhuha, maka seorang muslim akan mendapatkan sejumlah safaat. Salah satu safaat yang dijanjikan adalah diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Rasulullah SAW pernah bersabda:"Barangsiapa yang menjaga sholat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan," (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Dilansir dari laman NU Online dan Liputan 6, berikut bunyi bacaan doa sholat dhuha lengkap yang dapat Anda hafalkan.
Doa Sholat Dhuha Arab Latin dan Artinya
Adapun bacaan doa sholat dhuha dan terjemahannya yang bisa anda lafalkan, yakni:اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Doa Dhuha Arab Latin: Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quw watuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmatta 'ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaanafil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu'assaran fayas sirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba'iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita 'ibaadakash shalihiin.
Artinya: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu.
Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."
Niat dan Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha
Sebelum mengerjakan sholat dhuha, kaum muslim dianjurkan membaca bacaan doa niat. Niat sholat selalu dilafazkan sebelum mengerjakan sholat baik sholat sunah dan sholat wajib. Berikut bacaan niat sholat dhuha:اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat salat sunah dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala." Sholat dhuha adalah sholat sunah yang dikerjakan pada pagi hari. Dimulai ketika matahari mulai naik sepenggalah atau setelah terbit matahari (sekitar jam 07.00) sampai sebelum masuk waktu zuhur ketika matahari belum naik pada posisi tengah-tengah.
Waktu sholat dhuha tersebut jika disesuaikan dengan waktu di Indonesia adalah sekitar pukul 08:00 hingga pukul 11:00. Namun, lebih baik apabila dikerjakan setelah matahari terik. Hal ini didasarkan oleh hadis dari Zaid bin Arqam RA sebagai berikut:
"Sholat Aubiin (orang-orang yang kembali kepada Allah/ bertaubat) adalah ketika anak unta mulai kepanasan." (H.R. Muslim)
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Zaid bin Arqam:
"Sholat Awwabiin (orang-orang yang kembali kepada Allah/ bertaubat) adalah ketika anak unta mulai kepanasan pada waktu Dhuha." (H.R. Ahmad)
Keistimewaan Sholat Dhuha
Setelah mengetahui bacaan doa sholat Dhuha, Anda perlu mengetahui keistimewaan sholat sunah yang satu ini.Dikutip dari buku Berkah Shalat Dhuha karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, menjelaskan tentang keistimewaan mengerjakan sholat dhuha secara rutin, yakni:
1. Sebagai sedekah
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan sholat Dhuha dua rakaat." (H.R. Muslim dari Abu Dzar) 2. Sebagai investasi amal cadangan
Salah satu fungsi ibadah sholat sunah adalah untuk menyempurnakan kekurangan sholat wajib. Sebagaimana diketahui, sholat adalah amal yang pertama kali diperhitungkan pada hari Kiamat. Sholat juga merupakan kunci semua amal kebaikan. Jika sholatnya baik maka baiklah amal ibadah yang lain. Begitu juga sebaliknya, jika rusak sholatnya, ia akan merugi dan kecewa. Sholat sunah, termasuk sholat Dhuha, merupakan investasi atau amal cadangan yang dapat menyempurnakan kekurangan sholat fardhu (wajib). 3. Ghanimah atau keuntungan yang besar
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Barangsiapa sholat dhuha 2 rakaat, ia tidak akan termasuk golongan pelupa/lalai. Barang siapa sholat Dhuha 4 rakaat, akan dimasukkan kepada golongan orang-orang yang taubat (kembali kepada Allah). Barangsiapa sholat Dhuha 6 rakaat, akan dicukupi kebutuhannya hari itu. Barangsiapa sholat Dhuha 8 rakaat, termasuk golongan hamba-hamba yang patuh. Dan barangsiapa sholat Dhuha 12 rakaat maka Allah akan membangun baginya rumah di surga.” (H.R. Thabrani dari Abu Darda') 4. Dicukupi kebutuhan hidupnya
Orang yang gemar melaksanakan sholat dhuha karena Allah, akan diberikan kelapangan rezeki oleh Allah. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadis Qudsi dari Abu Darda bahwa Allah berfirman:
"Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat dhuha) empat rakaut, maka Aku akan mencukupi (kebutuhanmu sampai sore hari." (H.R. Tirmidzi)